Naik Transportasi Publik Lebih Bikin Bahagia dan Sehat daripada Berkendara Motor Pribadi


Menggunakan transportasi publik ternyata merupakan alternatif yang lebih sehat daripada kamu mengemudi kendaraan bermotor pribadi. (Foto: Pexels/Baarast Project)
JAKARTA kota padat kendaraan bermotor. Kemacetan lalu-lintas jadi santapan sehari-hari penduduknya. Rata-rata waktu menempuh perjalanan di kota Jakarta adalah 45 menit hingga 1 jam dari tempat berangkat ke tempat tujuan yang berjarak 20-an KM.
Meski bukan penyebab utama polusi udara, penggunaan kendaraan bermotor pribadi juga berandil menambah polusi udara.
Melansir laman Healthline, duduk di dalam mobil pribadi merupakan cara yang paling tidak sehat untuk bepergian. Jalan kaki atau bersepeda menjadi pilihan yang lebih dianjurkan.
Namun bila jarak perjalanan terlalu jauh, menggunakan transportasi publik ternyata merupakan alternatif yang lebih sehat daripada kamu mengemudi kendaraan bermotor pribadi.
Melansir Business Insider, analisis yang dilakukan selama hampir 18 tahun kepada 18.000 penumpang mengungkap bahwa orang yang memilih menggunakan kendaraan bermotor pribadi terutama mobil untuk sampai ke kantor cenderung rentan masalah.
Mereka akan mengalami kecemasan lebih tinggi, kenaikan gula darah, peningkatan kolesterol, dan penurunan kepuasan hidup.
Baca juga:

Adam Martin dari University of East Anglia di Inggris yang melakukan penelitian ini bersama dengan Centre for Diet and Activity (CEDAR) menjelaskan bahwa orang yang naik kereta api, bus, atau kereta bawah tanah memiliki kesehatan mental lebih baik.
Ini lantaran mereka cenderung akan lebih produktif melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan saat mengemudi, seperti membalas e-mail pekerjaan, menerima panggilan telepon, atau berkomunikasi dengan orang yang berada di sebelahnya.
Peneliti lain mengatakan ada dua hal yang perlu diperhatikan mengapa transportasi publik terlihat lebih baik daripada berkendara motor pribadi.
Semakin banyak waktu yang kamu habiskan untuk berangkat dan pulang kerja, semakin kecil kemungkinanmu untuk merasa puas dan bahagia. Perjalanan yang lebih singkat membuat hidup lebih bahagia.
Alasan lainnya adalah, bagi sebagian orang, perjalanan pulang pergi adalah waktu untuk bersantai. Perjalanan jauh mungkin lebih baik jika memungkinkan kamu melepas penat.
“Semakin lama waktu yang kamu habiskan di dalam mobil untuk berangkat dan pulang kerja, semakin banyak tekanan waktu yang kamu rasakan dan semakin rendah kepuasan hidup secara keseluruhan,” jelas Associate Director of Research Index of Wellbeing Canada, Margo Hilbrecht, Ph.D.
Hilbrecht menyimpulkan semakin banyak waktu yang dihabiskan seseorang untuk berkendara ke tempat kerja, semakin kurang bahagia mereka dengan kehidupan secara umum.
“Ini bukan hanya tentang jumlah waktu yang kamu habiskan dalam perjalanan, tetapi juga kualitas perjalanan dan waktu yang dimiliki atau tidak miliki waktu untuk aktivitas fisik,” kata Hilbrecht seperti dikutip oleh Healthline.
Baca juga:
Dampak Ekonomi Berkelanjutan Atas Pertumbuhan Kendaraan Listrik

Lebih banyak aktivitas fisik dikaitkan dengan tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi. Jika kamu bekerja seharian penuh dan kemudian melakukan perjalanan panjang, kamu tidak punya banyak waktu tersisa untuk bersantai.
Sebuah studi tahun 2014 yang dilakukan oleh British Medical Journal menyimpulkan bahwa orang yang menyetir mobil ke tempat kerja lebih gemuk dan kurang sehat dibandingkan orang yang pergi ke tempat kerja dengan transportasi umum atau sarana lainnya.
Perempuan yang berangkat dan pulang kerja dengan cara apa pun selain kendaraan pribadi memiliki indeks massa tubuh (BMI) 0,7 poin lebih rendah dan berat badannya lebih rendah lima kilogram dibandingkan perempuan lain yang mengendarai mobil ke tempat kerja.
Perbedaannya bahkan lebih besar pada laki-laki. Seorang laki-laki yang tidak berkendara ke tempat kerja memiliki BMI 1 poin lebih rendah dan berat badannya hampir tujuh kilogram lebih rendah daripada laki-laki yang menggunakan kendaraan pribadi ke tempat kerja.
Naik transportasi publik berarti ikut menjaga kesehatan fisik dan mentalmu. Selain itu, kamu juga menjadi pahlawan dengan mengurangi polusi udara. Jadi, masih ragu kah naik transportasi publik? (dgs)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Polusi Bisa Sebabkan Perilaku Kriminal

Suarakan Keadilan Iklim Upaya Anak Muda Indonesia Demi Lingkungan yang Lebih Baik

Rekomendasi Tanaman Penyerap Racun di Udara

Delegasi Uni Eropa Adopsi 1.000 Pohon Mangrove di Pulau Harapan

Waspadai Dampak Penyebaran Sulfur Dioksida

Manfaat Ruang Terbuka Hijau untuk Kesehatan Sekaligus Pencegahan Polusi Udara

Tantangan Atasi Polusi Udara di Jakarta Ciptakan Lingkungan yang Baik

Lebih Rentan, Lansia Mudah Alami Berbagai Penyakit Akibat Polusi Udara

Harus Tahu, Dampak Polusi Udara terhadap Flora dan Fauna

Cara Obati ISPA pada Anak Akibat Polusi Udara
