Harus Tahu, Dampak Polusi Udara terhadap Flora dan Fauna
Udara yang kotor jadi sumber dari banyak masalah. (Foto: Unsplash/Maxim Tolchinskiy)
POLUSI udara merupakan permasalahan global yang semakin meningkat, dan dampaknya tidak hanya berpengaruh pada manusia, tapi juga pada flora dan fauna di lingkungan kita.
Sejak dahulu kita tahu bahwa flora dan fauna memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas lingkungan. Bukan sekadar menjadi bahan makanan bagi manusia, tapi flora dan fauna juga memiliki peran penting pada bidang kesehatan, ilmu pengetahuan, dan lainnya.
Maka, sebagai penjaga kelestarian lingkungan, utamanya memastikan kualitas udara di lingkungan kita tetap dalam kondisi baik, berikut dampak polusi udara pada flora dan fauna yang perlu kamu tahu:
Dampak pada Hewan (Fauna):
1. Gangguan pada Sistem Pernapasan
Polusi udara mengandung partikel berbahaya seperti PM2.5 yang dapat masuk ke dalam sistem pernapasan hewan. Ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan, terutama pada hewan-hewan kecil seperti burung dan mamalia kecil.
Baca juga:
Atasi Gangguan Pernafasan Akibat Polusi Udara dengan Cara ini
2. Kehilangan Habitat
Polusi udara sering kali mengakibatkan kerusakan pada habitat alami hewan, seperti hutan dan sungai. Hal ini dapat memaksa hewan untuk bermigrasi atau bahkan mengancam keberlangsungan hidup mereka.
3. Pencemaran Air dan Tanah
Polutan yang mengendap di tanah dan air dapat mencemari sumber daya yang diperlukan oleh hewan, seperti air minum dan makanan. Ini dapat mengganggu rantai makanan dan keseimbangan ekosistem.
Dampak pada Tumbuhan (Flora):
1. Penurunan Kualitas Tanah
Polusi udara dapat menghasilkan asam hujan, yang dapat merusak tanah dan mengurangi kesuburan. Ini memengaruhi pertumbuhan tumbuhan dan produktivitas pertanian.
Baca juga:
Polusi Udara Memangkas Usia
2. Merusak Klorofil
Tumbuhan memerlukan klorofil untuk fotosintesis. Polusi udara dapat merusak molekul klorofil, mengganggu kemampuan tumbuhan untuk menghasilkan makanan melalui fotosintesis.
3. Gangguan pada Perkembangan Tumbuhan
Polusi udara, terutama ozon troposferik, dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan hasil tanaman dan kualitasnya.
Penting untuk menyadari bahwa polusi udara tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, tetapi juga pada kehidupan hewan dan tumbuhan di sekitar kita. Upaya perlindungan lingkungan yang lebih baik, seperti mengurangi emisi polutan dan mendukung konservasi habitat alami, adalah langkah-langkah penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi keanekaragaman hayati. (waf)
Baca juga:
Polusi Udara Berdampak pada Kulit Sensitif
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Udara Jakarta Lebih Berbahaya 10 Kali Lipat dari Batas WHO pada Jumat (31/10), Ini Tips Bertahan Hidup dari Dinkes
Cemari Udara dan Air Hujan, Pemprov DKI Cari Landasan Berikan Sanksi Sosial Bagi Warga Pembakar Sampah
Picu Hujan Mikroplastik, Wajah Pelaku Bakar Sampah Bakal Dipajang di Medsos DLH Jakarta
Jangan Malas Bersih-Bersih! Debu di Rumah Penuh Mikroplastik Jahat yang Siap Mengundang Virus dan Penyakit
Udara Jakarta Tidak Sehat Pada Selasa (21/10) Pagi, Terburuk ke-6 Dunia
Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Hari Ini Kualitas Udara Serpong Terburuk di Indonesia, Jakarta Nomor 3
Hari Ini Udara Jakarta Peringkat Terburuk Dunia Versi IQAir, Data Pemprov Cuma Catat 2 Titik
Jakarta di Posisi 3 sebagai Kota dengan Udara Terburuk di Dunia Hari Ini
Sistem Baru Peringatan Dini Polusi Udara Jakarta Bisa Sarankan Langkah Mitigasi 3 Hari ke Depan