Musim Kemarau Panjang, 2.073 Kepala KK di Sragen Kekurangan Air


BPBD Sragen melakukan droping air di wilayah kekeringan. (Dok.BPBD Sragen)
MERAHPUTIH.COM - SEBANYAK 2.073 kepala keluarga (KK) di tiga kecamatan Kabupaten Sragen mulai kekurangan air bersih. Hal itu disebabkan musim kemarau panjang.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sragen Danang Hermawan mengatakan data BPBD Sragen menyebut kekurangan air bersih telah dialami 6.279 jiwa pada 21 dukuh di enam desa.
Keenam desa tersebut yakni Banyuurip dan Ngepringan, Kecamatan Jenar, Desa Poleng, Kecamatan Gesi, dan Desa Ngrombo, Galeh, dan Desa Katelan di Kecamatan Tangan. “Kami telah mengirim air bersih sebanyak 81 tangki atau 371.000 liter ke wilayah kekeringan di enam desa tersebut,” ujar Danang, Senin (12/8).
Ia mengatakan penyaluran air bersih ini dilakukan untuk 6 279 jiwa, 2.072 KK di 30 RT, 21 dukuh tiga kecamatan. Jumlah itu masih berpotensi meningkat lantaran ini baru awal musim kemarau.
“BMKG memprediksi Agustus ini baru memasuki puncak kemarau. Kami menyiapkan 500 tangki air bersih untuk dikirim ke wilayah krisis air bersih,” kata dia.
Baca juga:
Musim Kemarau Dimulai, Warga Lereng Merapi, Klaten, Mulai Kesulitan Dapat Air Bersih
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sragen Giyanto mengatakan pengiriman air bersih telah dimulai pada 15 Juli di RT 10 dan RT 11 Desa Poleng, Kecamatan Gesi, dengan kapasitas tangki 5.000 liter. “Pemkab Sragen telah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak dalam upaya penanganan kekeringan, seperti DPU PR, PDAM, dan PMI untuk mengatasi kekeringan,” katanya.
Sesuai dengan SK Bupati Sragen, tahun ini kekeringan diprediksi terjadi di 9 kecamatan, 38 desa, dan 155 dukuh. Jumlah wilayah yang diprediksi terdampak kekeringan ini meluas jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya tujuh kecamatan.
Wilayah baru yang masuk zona merah kekeringan Desa Kalikobok, Kecamatan Tanon, dan Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe.(Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Berita Terkait
Atap Gedung Pemkab Brebes Ambruk, Ahmad Luthfi Minta Segera Dilakukan Investigasi

Kasus Pencurian Uang Bank Jateng, Kuasa Hukum Minta Barang Bukti Rp 9,6 M Dimasukkan ke Bank Penampungan

Monumen Maestro Gesang tak Terawat, Pemkot Solo Siapkan DED Revitalisasi

Bos Sritex Terseret Kasus Korupsi, Nunggak PBB Rp 1,1 Miliar ke Pemkab Sukoharjo

Permohonan SKCK di Polresta Surakarta Melonjak, Masyarakat Disarankan Urus Surat di Polsek

110 Siswa SMAN 2 Wonogiri Keracunan MBG

Polisi Temukan Mobil yang Dipakai Membawa Lari Uang Nasabah Bank Jateng Wonogiri, Uang Rp 10 Miliar Lenyap

Warga Solo Ramai Pasang Spanduk Tolak Tindakan Anarkistis

Perbaikan Kerusakan Fasilitas Umum akibat Demo Ricuh di Solo Pakai Biaya Tidak Terduga

Sopir Bank di Wonogiri Bawa Kabur Uang Nasabah, Nilainya Mencapai Rp 10 Miliar
