MUI Sayangkan Pemerintah Tak Transparan Soal Investor Pemindahan Ibu Kota Baru
Presiden Jokowi saat berdialog dengan para kepala suku dan tokoh masyarakat di Kalimantan Timur (Foto: Twitter @jokowi)
Merahputih.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengkritik proses pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Salah satunya soal transparansi.
"Kami sayangkan mengapa masalah yang sebesar ini kok tidak terbuka dan dibuka secara transparan agar rakyat tahu karena yang akan dipindahkan ini adalah ibukota negara. Kata pemerintah , pemerintah tidak punya duit lalu duitnya darimana," kata Sekjen MUI Anwar Abbas kepada Merahputih.com di Jakarta, Minggu (1/2).
Baca Juga:
Anwar melanjutkan, itu semua harus dijelaskan secara terbuka karena ini menyangkut masalah publik dan atau masalah dari seluruh rakyat indonesia.
"Sebagai rakyat awam muncul pertanyaan apakah yang akan dipindahkan ini ibu kota negara atau pusat bisnis? Dan apakah dengan kepindahan ibu kota ini rakyat banyak akan diuntungkan atau tidak," sebut pria yang juga Ketua PP Muhammadiyah ini.
Anwar juga mencuriga keuntungan yang didapat masyarakat jika proyek ibu kota dijalankan. "Karena selama ini yang kita tahu bila investor sudah mau berinvestasi maka tentu keuntungannya sudah terang benderang dan akan lebih banyak jatuh ke tangan mereka daripada kepada rakyat," sebut Anwar.
Anwar mendesak agar pemerintah lebih transparan dalam membeberkan secara detail kepemilikan tanah di lokasi ibu kota baru. Seperti asal pendanaan, kepemilikan tanah hingga keamanan dari bencana banjir maupun longsor. "Itu perlu dijelaskan," sebut Awar.
Pemerintah mengungkapkan Badan Otorita yang mengelola ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur bakal dipimpin oleh pejabat setingkat menteri.
Saat ini Peraturan Presiden (Perpres) yang menjadi payung hukum pembentukan lembaga tersebut sedang digodok. Targetnya rampung pada Juni 2020. Pemerintah tidak akan mengeluarkan anggaran lebih dari Rp100 triliun untuk pembangunan ibu kota negara di Kalimantan Timur.
Baca Juga:
Gapensi Minta Presiden Jokowi Prioritaskan Kontraktor Lokal Bangun Ibu Kota Baru
Dengan demiian, total kebutuhan pendanaan pembangunan ibu kota negara yang nilainya diperkirakan mencapai lebih dari Rp450 triliun, selebihnya akan dilakukan melalui skema pembiayaan lain termasuku dengan melibatkan kalangan swasta.
Dalam rapat terbatas persiapan rencana pemindahan ibu kota negara, Presiden Joko Widodo meminta agar seluruh regulasi dan legislasi yang mendukung pembangunan ibu kota agar disiapkan. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
DPR Bakal Kawal IKN Jadi Ibu Kota Politik pada 2028 Sesuai Perpres 79/2025
Percepat Pembangunan, 20 Ribu Pekerja Bakal Garap Proyek IKN Tahap 2
Perpres 79 Tahun 2025 Dinilai Jadi Bukti Komitmen Prabowo untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
Banggar DPR Janjikan Tiap Tahun IKN Dapat Anggaran, Proyek Tidak Boleh Mangkrak
Bye-Bye Macet! Lihat Penampakan Taksi Terbang Tanpa Pilot yang Bakal Mengudara di IKN, Tarifnya Bikin Kaget!
DKI Jakarta Siapkan Jurus Pamungkas untuk Selamatkan IKN dari Bencana Lingkungan
Otorita Optimis Investasi di IKN Makin Menggairahkan, Sudah Ada Rp 132 Triliun
Proses Pembangunan Tahap II IKN Dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi Dikumpulkan
Pengunduran Diri Pejabat OIKN Diklaim Tidak Terkait Efisiensi Anggaran, Banyak Karena Penugasan
Pekerja Proyek IKN Kini Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan