Sains

Misteri Warna Biru Tarantula

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 08 Oktober 2020
Misteri Warna Biru Tarantula

Misteri warna biru cerah pada tarantula. (Bastian Rast)

Ukuran:
14
Audio:

UMUMNYA, tarantula berwarna hitam atau cokelat. Namun, laba-laba yang ditakuti banyak orang ini juga ada yang berwarna biru, merah, ungu, dan hijau cerah.

Selama ini, para ilmuwan tidak dapat mengetahui kenapa beberapa dari mereka datang dengan warna-warna yang cerah seperti itu, terutama warna biru.

BACA JUGA:

Tetap Sane dan Healthy, Rayakan Halloween Sesuai Panduan CDC

Mengutip National Geographic, Bor-Kai Hsiung dari University of Akron dan timnya yang meneliti warna biru tarantula pada 2015 menyebut pewarnaan biru mungkin berevolusi secara independen setidaknya delapan kali dalam tarantula, termasuk laba-laba paling kuno.

Terlebih lagi, dengan melihat lebih dekat pada rambut biru dari delapan tarantula yang berbeda, tim menemukan laba-laba tidak semuanya menciptakan warna biru dengan cara yang sama. Itu berarti ada alasan penting mengapa beberapa tarantula berwarna biru. "Warna biru jelas memiliki fungsi utama dan sangat spesifik mengapa mereka membutuhkan warna ini. Kami hanya belum tahu apa fungsi itu," ucap Hsiung kepada National Geographic.

tarantula
Tarantula umumnya berwarna cokelat atau hitam. (Foto: unsplash @elenatrn)

Kini, peneliti menemukan jawaban dan bahkan menemukan fakta baru.

Seperti dilansir CNET, studi yang dipublikasikan di Proceedings of The Royal Society B itu menemukan bahwa tarantula memiliki banyak jenis gen opsin yang menghasilkan protein opsin. Protein itu ditemukan dalam sel fotoreseptor yang membantu hewan melihat warna. Temuan itu membantah anggapan selama ini bahwa mereka buta warna.

Ini tidak berarti bahwa tarantula dapat menikmati warna-warna pelangi, tetapi hal ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hipotesis bahwa tarantula mengembangkan warna-warna cerah untuk menarik pasangan.

Selain itu, sepertinya terdapat fungsi yang berbeda pada warna-warna yang berbeda. Dalam studi itu, Science Alert menulis bahwa para peneliti menganalisis foto 37 genera tarantula dari seluruh dunia, mengukur spektrum warna, mencatat ciri-ciri perilaku tertentu, serta menganalisis sejarah evolusi mereka.

Secara khusus, mereka juga menyelidiki stridulasi, yakni enggosok mulut mereka bersama-sama untuk membuat suara untuk menangkal predator, bulu urtik (rambut yang dapat ditembakkan tarantula sebagai senjata), dan menjadi arboreal (hidup di pohon).

tarantula
Tidak buta warna, tarantula bisa melihat warna. (Foto: unsplash @nifeicao)

Dari hasil analisis ditemukan bahwa warna biru dapat digunakan untuk menarik dan berkomunikasi dengan calon pasangan. "Sedangkan warna hijau dari beberapa tarantula mungkin digunakan untuk kamuflase dan penyembunyian pada spesies arboreal, atau penghuni pohon," jelas para peneliti dari yale-NUS College dan Carnegie Mellon University (CMU) kepada CNET.

Namun, CNET dan Science Alert menulis analisis ini tidak memuat penjelasan kegunaan warna biru pada tarantula. Dikutip National Geographic, Hsiung mencurigai warna biru itu berfungsi sebagai semacam isyarat, tapi tidak jelas untuk siapa atau apakah pesannya 'datang ke sini' atau 'jangan makan saya'.

tarantula biru
Cobalt Blue Tarantula. (Bastian Rast)

Meski masih memiliki banyak pertanyaan, sepertinya untuk saat ini peneliti bisa memastikan tarantula bisa melihat warna. "Saat ini, peneliti mengatakan penjelasan yang paling berpotensi ialah karena tarantula bisa melihat warna, warna biru pada tarantula hanya untuk mencari pasangan," ucap Saoirse Foley, salah seorang peneliti dari CMU kepada CNET.

Walau mendapat hasil yang kurang memuaskan, beberapa peneliti seperti Nathan Morehouse, ahli biologi evolusi dari Universitas Cincinnati, yang tidak terlibat dalam penelitian merasa senang. "Ini membuat tarantula kelompok spesies yang menarik untuk diteliti," ucap Morehouse kepada Science Alert.(Lev)

BACA JUGA:

Dark Chocolate, Resep Waras Anticemas di Masa Pandemi

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan