Misteri Warna Biru Tarantula


Misteri warna biru cerah pada tarantula. (Bastian Rast)
UMUMNYA, tarantula berwarna hitam atau cokelat. Namun, laba-laba yang ditakuti banyak orang ini juga ada yang berwarna biru, merah, ungu, dan hijau cerah.
Selama ini, para ilmuwan tidak dapat mengetahui kenapa beberapa dari mereka datang dengan warna-warna yang cerah seperti itu, terutama warna biru.
BACA JUGA:
Tetap Sane dan Healthy, Rayakan Halloween Sesuai Panduan CDC
Mengutip National Geographic, Bor-Kai Hsiung dari University of Akron dan timnya yang meneliti warna biru tarantula pada 2015 menyebut pewarnaan biru mungkin berevolusi secara independen setidaknya delapan kali dalam tarantula, termasuk laba-laba paling kuno.
Terlebih lagi, dengan melihat lebih dekat pada rambut biru dari delapan tarantula yang berbeda, tim menemukan laba-laba tidak semuanya menciptakan warna biru dengan cara yang sama. Itu berarti ada alasan penting mengapa beberapa tarantula berwarna biru. "Warna biru jelas memiliki fungsi utama dan sangat spesifik mengapa mereka membutuhkan warna ini. Kami hanya belum tahu apa fungsi itu," ucap Hsiung kepada National Geographic.

Kini, peneliti menemukan jawaban dan bahkan menemukan fakta baru.
Seperti dilansir CNET, studi yang dipublikasikan di Proceedings of The Royal Society B itu menemukan bahwa tarantula memiliki banyak jenis gen opsin yang menghasilkan protein opsin. Protein itu ditemukan dalam sel fotoreseptor yang membantu hewan melihat warna. Temuan itu membantah anggapan selama ini bahwa mereka buta warna.
Ini tidak berarti bahwa tarantula dapat menikmati warna-warna pelangi, tetapi hal ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hipotesis bahwa tarantula mengembangkan warna-warna cerah untuk menarik pasangan.
Selain itu, sepertinya terdapat fungsi yang berbeda pada warna-warna yang berbeda. Dalam studi itu, Science Alert menulis bahwa para peneliti menganalisis foto 37 genera tarantula dari seluruh dunia, mengukur spektrum warna, mencatat ciri-ciri perilaku tertentu, serta menganalisis sejarah evolusi mereka.
Secara khusus, mereka juga menyelidiki stridulasi, yakni enggosok mulut mereka bersama-sama untuk membuat suara untuk menangkal predator, bulu urtik (rambut yang dapat ditembakkan tarantula sebagai senjata), dan menjadi arboreal (hidup di pohon).

Dari hasil analisis ditemukan bahwa warna biru dapat digunakan untuk menarik dan berkomunikasi dengan calon pasangan. "Sedangkan warna hijau dari beberapa tarantula mungkin digunakan untuk kamuflase dan penyembunyian pada spesies arboreal, atau penghuni pohon," jelas para peneliti dari yale-NUS College dan Carnegie Mellon University (CMU) kepada CNET.
Namun, CNET dan Science Alert menulis analisis ini tidak memuat penjelasan kegunaan warna biru pada tarantula. Dikutip National Geographic, Hsiung mencurigai warna biru itu berfungsi sebagai semacam isyarat, tapi tidak jelas untuk siapa atau apakah pesannya 'datang ke sini' atau 'jangan makan saya'.

Meski masih memiliki banyak pertanyaan, sepertinya untuk saat ini peneliti bisa memastikan tarantula bisa melihat warna. "Saat ini, peneliti mengatakan penjelasan yang paling berpotensi ialah karena tarantula bisa melihat warna, warna biru pada tarantula hanya untuk mencari pasangan," ucap Saoirse Foley, salah seorang peneliti dari CMU kepada CNET.
Walau mendapat hasil yang kurang memuaskan, beberapa peneliti seperti Nathan Morehouse, ahli biologi evolusi dari Universitas Cincinnati, yang tidak terlibat dalam penelitian merasa senang. "Ini membuat tarantula kelompok spesies yang menarik untuk diteliti," ucap Morehouse kepada Science Alert.(Lev)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
