Bisnis

Minimalisasi Dampak Kecelakaan Kerja Konstruksi, Gravel Luncurkan Alat Pelindung Diri

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 22 Desember 2022
Minimalisasi Dampak Kecelakaan Kerja Konstruksi, Gravel Luncurkan Alat Pelindung Diri

Gravel meluncurkan alat pelindung diri yang disebut Alat Pelindung Dulur pada Minggu (18/12). (Foto: Unsplash/Anthony Fomin)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ANGKA kecelakaan kerja fatal dalam proyek konstruksi di seluruh dunia tergolong cukup tinggi tiap tahun. Organisasi Buruh Internasional atau International Labour Organisation (ILO) memperkirakan 60.000 kecelakaan fatal terjadi di seluruh dunia tiap tahun. Itu artinya, satu kecelakaan terjadi setiap 10 menit.

Data Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika (US Bureau of Labor Statistic) tahun 2020 menunjukkan sektor konstruksi di Amerika, Jepang, dan Tiongkok memiliki tingkat kasus kecelakaan kerja teratas.

Sementara di Indonesia, berdasarkan data BPJS, konstruksi menaruh porsi 32% dari total kecelakaan kerja dari keseluruhan sektor di Indonesia. Tingginya angka kecelakaan kerja di industri konstruksi menjadikan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tak bisa ditawar lagi.

"Selalu menerapkan K3 di lokasi kerja itu sangat penting, apalagi sektor bangunan dan konstruksi ini termasuk sektor yang cukup berisiko dalam proses kerjanya," kata Ida Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan, dalam ketika membuka Munas Federasi Serikat Pekerja Bangunan dan Pekerjaan Umum Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP BPU-SPSI) 2021.

Baca juga:

Gravel Berikan Apresiasi untuk Pekerja Bangunan

kecelakaan kerja

Alat Pelindung Dulur terdiri dari dua atribut keselamatan kerja: rompi dan helm kerja. (Foto: Unsplash/Emma Houghton)

Menurut Data Kemnaker, angka kecelakaan kerja di Indonesia menurun tiap tahun. Pada 2019, terdapat 155.327 kecelakaan kerja, sedangkan pada 2020 menjadi 153.055 kasus.

Gravel, perusahaan teknologi penyedia jasa tukang bangunan atau pekerja konstruksi, turut ambil bagian mendukung penurunan angka kecelakaan kerja serta dampaknya.

Gravel meluncurkan alat pelindung diri yang disebut Alat Pelindung Dulur pada Minggu, (18/12). Dulur adalah sebutan bagi mitra tukang Gravel, yang kini jumlahnya sudah mencapai puluhan ribu tukang proyek dan tersebar di 18 provinsi di Indonesia.

Alat Pelindung Dulur terdiri dari dua atribut keselamatan kerja: rompi dan helm kerja. Atribut ini dapat melindungi pekerja bangunan dari potensi risiko bahaya di lokasi proyek konstruksi.

"Penggunaan rompi dan helm Gravel oleh Dulur di lingkungan kerja proyek dapat berdampak besar dalam mengurangi risiko kecelakaan kerja," tutur Georgi Putra, co-founder dan CEO di Gravel, dalam keterangan tertulisnya kepada Merahputih.com.

Baca juga:

Strategi Gravel Jembatani Kepentingan Tukang dan Konsumen Properti

kecelakaan kerja
Garis spotlight di berbagai sisi bertujuan membuat tukang tetap terlihat di kondisi lingkungan kerja yang minim cahaya. (Foto: Pexels/Rodnae Productions)

Sementara itu, Fredy Yanto, co-founder dan CPO di Gravel menegaskan bahwa APD tersebut bukan hanya untuk Dulur dan Gravel saja. "Tapi juga akan berkontribusi dalam menurunkan angka kecelakaan kerja pada sektor konstruksi di Indonesia," tutur Fredy Yanto.

Helm Gravel didesain antiretak dan dilengkapi tali pengikat untuk keamanan ekstra. Ini sesuai SNI sehingga mampu melindungi kepala dari berbagai kemungkinan tertimpa, terpukul, atau terbentur benda berat atau tajam dari tempat tinggi.

Sedangkan rompi digunakan untuk melindungi badan. Garis spotlight di berbagai sisi bertujuan membuat tukang tetap terlihat di kondisi lingkungan kerja yang minim cahaya.

Sejak APD diluncurkan, Dulur menunjukkan antusiasme besar untuk memilikinya. Tak mengherankan, bila dalam waktu singkat, banyak Dulur mengambil Alat Pelindung Dulur di workshop Gravel Jakarta dan kantor cabang Gravel Surabaya.

Respons ini menunjukkan bahwa para Dulur Gravel sudah cukup memiliki kesadaran terhadap keselamatan kerja.

“Kecelakaan kerja di proyek memang kadang tidak bisa dihindari. Jadi kita sebagai tukang harus selalu waspada melindungi diri sendiri. Kalau sudah punya rompi dan helm kayak gini, kita juga lebih tenang dan fokus kerja, kan,” beber Ahsin Denny Haris, salah satu pekerja bangunan mitra Gravel.

Selain APD, Gravel juga memiliki program lain yang mendukung K3 pada aplikasi tukang dulur, yaitu Gravel Protect. Program ini mengantisipasi apabila Dulur membutuhkan layanan kesehatan dan pertolongan medis ketika terjadi kecelakaan kerja yang bisa didapatkan. (dru)

Baca juga:

Jual-Beli Properti Kini Enggak Perlu Lagi Pakai Cara Lama

#Buruh #Properti #Pembangunan
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Begini Progres Revisi UU Ketenagakerjaan, Bakal Jadi Inisiatif DPR
Fkus pembahasan dalam forum konsultasi yakni pengupahan, PKWT, alih daya, PHK, pesangon, waktu kerja dan waktu istirahat/cuti, dan tenaga kerja asing.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Begini Progres Revisi UU Ketenagakerjaan, Bakal Jadi Inisiatif DPR
Indonesia
Mandor Jadi Korban Perobohan Gedung Tiga Lantai di Kelapa Gading, 10 Jam Baru Bisa Dievakuasi
Kejadian ini terjadi sekitar pukul 12.36 WIB
Angga Yudha Pratama - Jumat, 05 Desember 2025
Mandor Jadi Korban Perobohan Gedung Tiga Lantai di Kelapa Gading, 10 Jam Baru Bisa Dievakuasi
Indonesia
Flyover Latumeten Segera Dibangun, Pemkot Jakarta Barat Bongkar 17 Bangunan
Flyover Latumeten akan segera dibangun akhir 2025. Pemkot Jakarta Barat telah membongkar 17 bangunan yang terkena dampak.
Soffi Amira - Rabu, 03 Desember 2025
Flyover Latumeten Segera Dibangun, Pemkot Jakarta Barat Bongkar 17 Bangunan
Lifestyle
'Summarecon Discovery', Pengalaman Visual Perjalanan 50 Tahun Bisnis Properti
Summarecon Discovery menampilkan perjalanan lima dekade perusahaan properti Indonesia ini.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
'Summarecon Discovery', Pengalaman Visual Perjalanan 50 Tahun Bisnis Properti
Indonesia
Ratu Belanda Maxima Cek Kualitas Hidup Buruh Pabrik Tekstil
Kedatangan Maxima bagian dari kegiatan RISE atau Reimagining Industry to Support Equality yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup para buruh di Sragen.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Ratu Belanda Maxima Cek Kualitas Hidup Buruh Pabrik Tekstil
Indonesia
Jelang Batas Terakhir Waktu Pengumuman UMP 2026, KSPI Ultimatum Kemenaker
KSPI secara tegas menolak metode perhitungan yang digunakan Kemenaker, yang.hanya menghasilkan kenaikan sekitar 3,5–3,75 persen.
Wisnu Cipto - Kamis, 20 November 2025
Jelang Batas Terakhir Waktu Pengumuman UMP 2026, KSPI Ultimatum Kemenaker
Indonesia
Buruh Tolak Upah Minimum Naik Di Bawah Rp 100 Ribu
Pada tahun sebelumnya Presiden memberikan nilai indeks tertentu sebesar 0,8 hingga 0,9 yang ditujukan untuk memperkuat konsumsi domestik.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
Buruh Tolak Upah Minimum Naik Di Bawah Rp 100 Ribu
Indonesia
3 Opsi Buruh Terkait Kenaikan Upah Minumum
Said menolak cara perhitungan yang digunakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk kenaikan UMP tahun depan,
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
3 Opsi Buruh Terkait Kenaikan Upah Minumum
Indonesia
Promono Belum Putuskan Kenaikan UMP Jakarta 2025 Sesuai Kemauan Buruh Rp 6 Juta
Diketahui, Senin (17/11) siang, ratusan buruh dari berbagai elemen menggelar aksi di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat. Kedatangan mereka menuntut Gubernur Pramono untuk kenaikan UMP 10 persen menjadi Rp 6 juta.
Frengky Aruan - Selasa, 18 November 2025
Promono Belum Putuskan Kenaikan UMP Jakarta 2025 Sesuai Kemauan Buruh Rp 6 Juta
Indonesia
Buruh Jakarta Minta Pramono Tetapkan UMP Rp 6 Juta Buat 2026
Massa ingin bertemu langsung dengan Gubernur Pramono untuk menyampaikan tuntutannya. Namun, keinginan para buruh untuk bertemu Gubernur Pramono tak terwujud.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 November 2025
Buruh Jakarta Minta Pramono Tetapkan UMP Rp 6 Juta Buat 2026
Bagikan