Kesehatan

Metode Suntik untuk Jerawat Membandel

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Minggu, 22 Oktober 2023
Metode Suntik untuk Jerawat Membandel

Bagi pemilik jerawat yang besar dan parah metode suntik bisa jadi alternatif penyembuhan. (Foto: Pexels/Karolina Grabowska)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

WAJAH berjerawat memang bisa menjadi masalah yang memengaruhi rasa percaya diri seseorang. Dengan kemajuan inovasi medis yang semakin canggih, mengatasi jerawat kini menjadi lebih mudah dan efektif dengan metode suntik.

Suntik jerawat merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh dokter untuk mengatasi jerawat meradang. Langkah pengobatan jerawat ini umumnya aman dilakukan, tetapi tidak semua orang bisa mengatasi jerawat dengan cara tersebut.

Seperti dikabarkan Alodokter, suntik jerawat dilakukan untuk mengatasi jerawat yang meradang seperti jerawat papula, jerawat nodul, dan jerawat kista.

Jenis obat yang digunakan dalam tindakan ini adalah suntikan kortikosteroid. Meski dianggap cukup efektif menghilangkan jerawat meradang, prosedur ini biasanya dilakukan hanya untuk jerawat membandel atau sudah parah.

Baca juga:

Tip Pilih Tabir Surya untuk Kulit Sensitif dan Berjerawat

jerawat
Jerawat merupakan salah satu masalah yang umum dan kerap sulit dihindari. (Foto: Pexels/Anna Nekrashevich)

Suntik jerawat biasanya dapat memberikan hasil yang cepat, sekitar satu sampai dua hari sudah tampak hasilnya.

Namun, perlu kamu ketahui prosedur penyuntikkan jerawat juga bisa mencegah munculnya bekas jerawat pada kulit. Lalu, apakah tindakan suntik jerawat aman dilakukan?

Tindakan ini tentu aman kamu lakukan apabila dilakukan oleh dokter. Hal ini menjadi krusial karena penentuan dosis hingga penyuntikan harus disesuaikan dengan kondisi jerawat yang ingin kamu obati.

Wajib kamu catat, meski tergolong aman, ternyata suntik jerawat tidak dianjurkan pada perempuan yang sedang hamil atau orang yang memiliki kondisi medis tertentu. Misalnya, riwayat penyakit hati, penyakit ginjal, darah tinggi, diabetes, infeksi jamur, gangguan tiroid, tukak lambung, dan gagal jantung.

Seperti pada umumnya pengobatan, tindakan suntik jerawat juga dapat menyebabkan efek samping pada pasiennya. Obat jerawat yang disuntikkan terlalu banyak akan menimbulkan bekas luka di area suntikan.

Baca juga:

Atasi Jerawat Ala Korean Expert Treatment

jerawat
Kunci utama tetap menjaga kebersihan kulit wajah. (Foto: Pexels/Cottonbro Studio

Selain itu, penggunaan obat kortikosteroid yang berlebihan juga menimbulkan efek samping lainnya. Seperti penipisan jaringan kulit, perubahan warna kulit, infeksi, muncul garis merah di kulit, mual, sakit kepala, pembengkakan, dan perubahan mood yang signifikan.

Efek sampingnya, bila terlalu sering menggunakan kortikosteroid, akan menyebabkan tulang menjadi lebih rapuh dan melemahkan daya tahan tubuh.

Menghilangkan jerawat memang tidak mudah, dan kadang merogoh kocek yang dalam. Namun, kamu bisa mencegah munculnya jerawat dengan rutin menjaga kebersihan kulit setiap harinya. (zvw)

Baca juga:

Bunda Jangan Khawatir Jerawat Bayi akan Hilang

#Kesehatan #Jerawat
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Bagikan