Menparekraf Dukung Blokir Game Online dengan Unsur Kekerasan, Gibran: Regulasinya Kita Perketat

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Mei 2024
Menparekraf Dukung Blokir Game Online dengan Unsur Kekerasan, Gibran: Regulasinya Kita Perketat

Wakil presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka. (Foto: MerahPutih.com/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Menparekraf Sandiaga Uno menyoroti dampak dari game online dalam perkembangan ekonomi digital dan kreatif bagi anak-anak.

Hal itu sesuai dengan diskusi dan kesepakatan dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).

Menanggapi hal tersebut Wakil presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka mendukung adanya aturan pembatasan game online. Menurutnya, yang perlu dibatasi adalah game adegan yang tidak pantas untuk anak.

“Ya harapannya ke depan sekali lagi ini regulasinya kita bisa diperketat lagi. Kami melihat perlu adanya tingkatan-tingkatan umur atau rating, terus juga kalau game-game kan ada ratingnya juga untuk dewasa violencenya ada adegan-adegan yang mungkin tidak pantas untuk dimainkan anak-anak di blokir,” kata Gibran, Selasa (7/5)

Baca juga:

Tiongkok Batasi Anak di Bawah Umur Main Game Online

Dengan pengetatan aturan itu, lanjut dia, bukan berarti membatasi kreativitas anak muda. Terutama yang ingin bergabung atau menjadi atlet eksport perlu didukung pemerintah.

“Sekali lagi kita tidak membatasi kreativitas anak-anak muda, terutama yang pengen bergabung atau pengen menjadi atlet esport ini perlu kita dukung,” ujar dia.

Putra sulung Presiden Jokowi ini menyebut ke depan perlu ada penguatan-penguatan untuk memonitoring biar mereka bermain game online sesuai umurnya. Ia pun akan bekerjasama dengan platform dalam penyedia aplikasi.

“Jadi perlu ada penguatan-penguatan juga untuk monitoring anak-anak biar mereka anak-anak memainkan game sesuai umurnya,” katanya.

Baca juga:

Langkah Jitu Mengatasi Kecanduan Game Online

Dia menyebut kerjasama dengan platform sudah dilakukan Pemkot Solo. Ia mencontohkan Free Fire hingga Call of Duty nanti harus harus ada penguatan disitu juga.

“Kami tekankan sekali lagi Intinya kreativitas anak muda kita dukung, atlet esport kita dukung, tapi kalau bisa sekali lagi game-game dimainkan sesuai umurnya,” tandasnya.

Baca juga:

Parents, Dahulukan Literasi Digital sebelum Izinkan Anak Akses Internet

Sebelumnya, dalam sebuah diskusi virtual Jakarta Future Forum pada Kamis (2/5), Sandiaga menjelaskan dampak game online dapat menimbulkan kekerasan dan kecanduan bagi anak-anak. Sandiaga mendapatkan berbagai laporan dari para orang tua yang mengeluh anaknya kecanduan game.

“Pengalaman juga, tangan saya dipegang ibu-ibu di Bogor, menyampaikan anaknya kecanduan main game Free Fire, merusak masa depannya, Karena dia mulai pinjam uang dari teman-temannya, menghabiskan dana yang banyak,” kata dia. (Ismail/Jawa Tengah)

#Game Online #KPAI #Kemenparekraf #Sandiaga Uno #Gibran Rakabuming Raka
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Wapres Gibran Jamin Penanganan Bencana Hidrometeorologi di Sumut Dipercepat
Wapres Gibran meninjau langsung dua lokasi terdampak bencana di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 05 Desember 2025
Wapres Gibran Jamin Penanganan Bencana Hidrometeorologi di Sumut Dipercepat
Indonesia
Terbang Jam 5 Pagi, Gibran Tinjau 3 Provinsi Korban Banjir Sumatera Ikuti Arahan Prabowo
Kunjungan Wapres Gibran ke Sumbar, Sumut, dan Aceh ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo
Wisnu Cipto - Kamis, 04 Desember 2025
Terbang Jam 5 Pagi, Gibran Tinjau 3 Provinsi Korban Banjir Sumatera Ikuti Arahan Prabowo
Indonesia
Korban Kekerasan Anak Meningkat, Komisi XIII DPR Minta Pendampingan Psikologis Diperkuat
Lemahnya langkah antisipatif membuat kasus kekerasan terhadap anak terus berulang.
Dwi Astarini - Rabu, 26 November 2025
Korban Kekerasan Anak Meningkat, Komisi XIII DPR Minta Pendampingan Psikologis Diperkuat
Indonesia
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Densus 88 Anti Teror mengungkapkan fakta mengejutkan ada 110 anak yang diduga direkrut ke dalam jaringan teroris sepanjang 2025 lewat permainan game online.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Indonesia
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Sigit menjelaskan, temuan tersebut bermula dari aktivitas anak-anak dalam kelompok komunitas yang tumbuh dari hobi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 November 2025
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Indonesia
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Anak itu direkrut melalui modus penyebaran, propaganda dilakukan secara bertahap lewat media sosial hingga game online.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Indonesia
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
PSI menilai wacana pembatasan game online usai kasus SMAN 72 hanya mencari kambing hitam. Justin Adrian menegaskan orang tua harus bertanggung jawab atas anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 15 November 2025
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Gibran Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Dianggap Lebih Berjasa dari Soekarno dan Soeharto
Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka, diusulkan menjadi pahlawan nasional. Jasanya dianggap lebih besar dibanding Soekarno dan Soeharto.
Soffi Amira - Sabtu, 15 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Gibran Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Dianggap Lebih Berjasa dari Soekarno dan Soeharto
Indonesia
KPAI Sebut Tindakan Pendakwah yang Diduga Lakukan Pelecehan Bisa Picu Kecemasan dan Pengaruhi Mental Anak
Tindakan pendakwah berinisial E tersebut dinyatakan menyerang harkat dan martabat anak.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
KPAI Sebut Tindakan Pendakwah yang Diduga Lakukan Pelecehan Bisa Picu Kecemasan dan Pengaruhi Mental Anak
Indonesia
3 Norma Dilanggar, KPAI Tegaskan Aksi Dai Cium Anak di Ruang Publik Bisa Masuk Ranah Hukum
KPAI menilai tindakan pendakwah berinisial E tersebut telah melanggar prinsip perlindungan anak, norma sosial, dan norma agama.
Wisnu Cipto - Kamis, 13 November 2025
3 Norma Dilanggar, KPAI Tegaskan Aksi Dai Cium Anak di Ruang Publik Bisa Masuk Ranah Hukum
Bagikan