BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online
Ilustrasi permainan game online. (Foto: PIxabay/ArtificialOG)
MerahPutih.com – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkap adanya upaya sistematis dari kelompok berpaham radikal untuk merekrut anak-anak muda melalui platform permainan daring atau game online.
Untuk itu, BNPT meminta para orang tua, khususnya para ibu, untuk lebih aktif mengawasi aktivitas digital anak-anak.
“Sekarang sudah ada upaya sistematis dari kelompok berpaham radikal untuk merekrut anak-anak muda lewat game online,” kata Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal TNI Sudaryanto dalam keterangan di Jakarta, Kamis (9/10).
Baca juga:
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Sudaryanto mencontohkan platform seperti Roblox yang memungkinkan anak-anak berinteraksi dengan pengguna lain, kemudian digiring ke grup komunikasi tertutup seperti WhatsApp atau Telegram.
“Dari bermain, anak-anak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Setelah tertarik, mereka digiring ke grup tertentu, di mana mulai diberikan pemahaman intoleran dan radikal,” jelasnya, dikutip Antara.
Menurut dia, banyak anak yang bermain game online tidak menyadari mereka perlahan telah diarahkan ke jalur yang membahayakan.
Oleh karenanya, dia menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan gawai dan aktivitas digital anak-anak.
“Ini tanggung jawab kita bersama. BNPT tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh kolaborasi lintas pihak, dan semua itu dimulai dari rumah, dari peran ibu,” ujar Sudaryanto.
Baca juga:
2 Bocah Serang Diculik Dibawa ke Tanjung Priok, Tertipu Modus Kopi Darat Game Online Free Fire
Meski saat ini tidak terjadi aksi terorisme besar di Indonesia, BNPT mengingatkan ancaman dan potensi radikalisme tetap ada dan memerlukan kewaspadaan bersama.
“Saya yakin para ibu di sini adalah tokoh yang bisa menjadi media untuk menyalurkan pesan-pesan toleransi dan moderasi beragama. Mari kita bersama menjaga Sumatera Barat agar tetap damai, toleran, dan sejahtera,” tutup Sudaryanto. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Densus 88 Polri Ungkap Kasus Teroris Rekrut Anak-anak dari Media Sosial dan Game Online
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Kapolda Metro Minta Pelajar Jadi Tangan Kanan Polisi Cegah Bully & Radikalisme di Sekolah
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
Komdigi Sudah Punya Unit Kerja Khusus Jika Prabowo Jadi Batasi PUBG dkk
Pemerintah Libatkan 4 Kementerian untuk Pembatasan Gim Online, Bisa Picu Masalah bila tak Diawasi
4 Kementerian Bakal Bahas Rencana Pembatasan Game Online, Diklaim Banyak Konten Negatif
Prabowo Mau Batasi Game Online Anak-Anak, Orangtua Bisa Pakai Kategori di IGRS