Mengenal Ramsay Hunt Syndrome yang Dialami oleh Justin Bieber

P Suryo RP Suryo R - Senin, 03 Juli 2023
Mengenal Ramsay Hunt Syndrome yang Dialami oleh Justin Bieber

Dampak Ramsay Hunt Syndrome jangan dianggap enteng. (Unsplash/Soroush Karimi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BEBERAPA waktu lalu, penyanyi Justin Bieber mengabarkan batal melanjutkan sisa tur dunianya. Pembatalan itu berhubungan kondisi kesehatan yang dialaminya. Penyanyi itu mengalami komplikasi penyakit Ramsay Hunt
Syndrome. Penyakit ini merupakan gangguan saraf yang ditandai dengan gejala berupa lumpuhnya saraf wajah. Serta munculnya ruam di area telinga dan mulut.

“Ramsay Hunt Syndrome dapat menyebabkan sebagian wajah mengalami kelumpuhan jika tidak segera diobati, bisa jadi fatal,” ungkap dr. Rizal Fadli yang dikutip dari halodoc.

Baca Juga:

Ini nih, Manfaat CBD untuk Kecantikan

wajah
Ditandai dengan gejala berupa lumpuhnya saraf wajah. (freepik/master1305)

Seperti dilansir dari berbagai sumber, sindrom ini melumpuhkan setengah area wajahnya. Penderita tidak bisa menggerakkan setengah bibirnya, kelopak mata, dan lubang hidungnya. Sindrom itu menimbulkan gangguan pendengaran.

Umumnya, kelumpuhan dan masalah pendengaran akibatsindrom ini berlangsung sementara. Tapi, pada kondisi tertentu juga bisa dialami seumur hidup.

Gejala

Pengidap sindrom ini dapat mengalami dua gejala utama yaitu:

Ruam kemerahan disertai luka lepuh yang nyeri di dalam telinga, daun telinga, dan langit-langit mulut.

Kelumpuhan wajah pada sisi yang terkena menyebabkan penderita sulit menutup satu mata, makan, dan membuat gerakan pada wajah.

Munculnya ruam dan kelumpuhan wajah umumnya terjadi pada satu sisi dan terjadi secara bersamaan. Namun, pada sebagian khusus, kelumpuhan wajah tidak disertai dengan ruam.

Dampak

Selain dua gejala tersebut, sindrom ini menimbulkan dampak kesehatan seperti:

Sakit telinga yang parah

Gangguan pendengaran

Telinga berdenging (tennitus)

Mulut dan mata kering

Hidung berair

Mual dan muntah

Peningkatan kepekaan terhadap suara (hiperakusis)

Vertigo

Gangguan indra pengecapan

Baca Juga:

Hal-Hal yang Pernah Dialami Orang dengan Skizofrenia

kuping
Dampak sindrom ini salah satunya adalah telinga berdenging (tennitus). (freepik/karlyukav)

Penyebab


Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Varicella Zoster (VZV). Ini adalah virus yang menyebabkan penyakit cacar air dan herpes zoster (cacar api). Cacar air adah penyakit yang ditandai dengan gejala munculnya ruam merah di sekujur tubuh. Ruam berisi ini menimbulkan rasa gatal dan disertai gejala tambahan seperti demam, sakit kepala, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan.

Sindrom ini dapat dialami oleh orang yang pernah mengalami cacar air ataupun cacar api. Karena setelah orang terkena cacar, virus varicella zoster tidak akan hilang tapi tertidur di dalam saraf. Ketika daya tahan tubuh lemah, virus akan aktif kembali.


Pencegahan


Langkah terbaik yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya sindrom ini dengan mendapatkan vaksin cacar air. Vaksinasi ini dianjurkan bagi orang yang berusia 50 tahun ke atas. Perlu diketahui, sindrom ini tidak akan menular ke orang lain. (dkr)

Baca Juga:

Jangan Anggap Sepele Ketuban Pecah Dini

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan