Mengatasi Penyakit Gagap Sejak Awal Kemunculannya
Gagap bisa membuat seseorang tak percaya diri (Foto: Pixabay/Free-Photos)
Kamu pasti tahu dengan komedian bernama Aziz Gagap. Dalam setiap penampilannya, Aziz Gagap selalu berbicara terbata-bata atau biasa disebut gagap. Aziz memang berpura-pura gagap, karena di dunia nyata, gagap adalah gangguan bicara yang menyebalkan.
Sebenarnya rata-rata setiap orang pernah mengalami gagap. Gangguan bicara yang juga disebut diffluent speech ini biasanya berkembang antara usia dua dan enam tahun dan berlangsung selama sekitar enam bulan. Kemudian seiring perkembangan anak, gagapnya akan berhenti.
Baca juga:
Selain di usia anak-anak, gagap juga bisa mulai muncul pada masa remaja atau dewasa. Dilansir dari Boldsky, gagap terbagi ke dalam tiga tipe yakni gagap karena masa perkembangan, gagap karena gangguan saraf dan gagap karena psikologi.
Tak ada penyebab spesifik untuk gangguan bicara ini. Tapi, kemungkinan gagap terjadi karena riwayat keluarga atau faktor keturunan, perkembangan selama masa anak-anak, masalah saraf, kondisi keluarga dan berbicara dengan orang gagap lain. Terlepas dari yang disebutkan, gagap neurogenik dapat disebabkan oleh cedera otak dan trauma emosional yang parah.
Baca juga:
Apakah Minum Air Dingin Setelah Kepanasan Memicu Heat Stroke?
Kalau anak atau seseorang yang kamu kenal gagap, kamu mungkin bisa membawanya ke Ahli Patologi Bicara-Bahasa. Penting untuk menangani masalah gagap, karena bukan cuma mempengaruhi bicara, gagap juga membuat seseorang tidak percaya diri, malu, cemas dan lain sebagainya.
Nah, berikut ini perawatan medis dan emosional untuk mengatasi masalah gangguan bicara.
Terapi bicara: Ini dapat membantu gangguan dalam berbicara dan meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Terapi berfokus pada mengendalikan pola bicara dengan memantau laju bicara, dukungan napas, dan ketegangan laring.
Perangkat elektronik: Ada perangkat elektronik yang diciptakan untuk mengatasi dan meningkatkan kelancaran berbicara.
Interaksi orangtua-anak: Keterlibatan orangtua adalah langkah penting untuk mengatasi gagap pada anak.
Terapi perilaku kognitif: Jenis psikoterapi ini dapat membantu belajar mengidentifikasi dan mengubah cara berpikir yang mungkin membuat kegagapan bertambah buruk.
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Layanan 24 Jam Puskesmas Tingkat Kecamatan Jadi Jurus Andalan Pemprov DKI Lawan Meningkatnya Kasus ISPA
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Tiga Fase yang Perlu Diwaspadai Saat Terpapar Campak, Demam Tinggi hingga Ruam Menghitam
Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur
Infeksi Cacing Bikin Raya Meninggal, DPR: Bukti Akses Kesehatan di Pedesaan Lemah
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Stop Sekarang! Kebiasaan Sepele Ini Diam-Diam Picu Hipertensi di Usia Muda!
Kenali Tanda Bahaya Tekanan Darah Tinggi Ekstrem Sebelum Terlambat
Waspadai! Duduk Terlalu Lama dan Olahraga Berat Picu Nyeri Pinggang
Mengenal Pneumonia Ganda yang Dialami Paus Fransiskus Sebelum Wafat