Masyarakat Diminta Tunggu Hasil Kerja Tim Investigasi Kasus Brigadir J

Mula AkmalMula Akmal - Kamis, 28 Juli 2022
Masyarakat Diminta Tunggu Hasil Kerja Tim Investigasi Kasus Brigadir J

Sejumlah orang mengangkat peti jenazah almarhum Brigadir J. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com- Masyarakat dihebohkan oleh peristiwa penembakan di Rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan ajudannya, Brigadir J.

Sekretaris Dewan Nasional (Sekwanas) Setara Institute, Benny Susetyo meminta semua pihak menunggu hasil investigasi tim khusus mengungkap kasus ini. Apalagi, menurut Benny, anggota tim investigasi adalah orang-orang pilihan dan ahli dalam bidangnya masing-masing.

Baca Juga:

Komnas HAM Periksa 20 Video dari 27 Titik CCTV di Kasus Brigadir J

"Apalagi dilibatkannya pihak eksternal Polri yaitu Komnas HAM dan Kompolnas," kata Benny kepada Merahputih.com di Jakarta, Kamis (28/7).

Menurut Benny, peranan lembaga independen seperti Komnas Perempuan, Komnas HAM, Kompolnas dan LPSK sangat dibutuhkan oleh tim investigasi khusus. Artinya siapapun yang terlibat harus diproses, dan ini akan dibuktikan tim investigasi.

"Sebaiknya masyarakat bersabar menunggu hasil kerja tim investigasi khusus dalam melakukan penyelidikan," ujarnya.

Terkait ditemukannya barang bukti CCTV (Closed Circuit Television) dan keterangan dari saksi terkait, menurut Benny sangat membantu kerja tim.

Termasuk, upaya otopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J adalah upaya perwujudan rasa keadilan semua pihak khususnya dari pihak keluarga Brigadir J dan masyarakat pada umumnya.

“Dalam hal ini seharusnya penegakan hukum tidak pandang pilih dan harus memberikan rasa keadilan bagi semua masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga:

Kapolri Pastikan Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J bakal Dibeberkan ke Publik

Benny pun yakin Kapolri Jenderal Listyo Sigit akan bertindak tegas untuk menegakkan supremasi hukum. Ia juga percaya political will dari tim investigasi dan berharap kasus dapat segera diungkap.

Termasuk siapapun yang terlibat bisa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, berdasarkan hasil investigasi dengan metode ilmiah dan penyelidikan yang bisa dibuktikan secara scientific.

"Masyarakat diharapkan percaya terhadap tim investigasi di bentuk Kapolri dengan mengedepankan nilai nilai keadilan publik karena kasus penegakkan polisi dengan polisi menyangkut citra polisi," ucap pria yang juga anggota BPIP ini.

Tim investigasi langsung di bawah kendali Kapolri, kata Romo Benny, menunjukan Kapolri serius dalam mengungkap kasus ini dengan mengedepankan nilai keadaban publik yakni hukum yang berkeadilan.

"Kita yakin komitmen Kapolri untuk menegakkan kembali martabat Polri sebagai pelindung masyarakat dengan menegakkan roh keadilan," katanya. (Knu)

Baca Juga:

Dokter dari Berbagai RS dan Universitas Dilibatkan Buat Autopsi Ulang Brigadir J

#Romo Benny Susetyo #Kapolri #SETARA Institute
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Kapolri Ungkap Ada Narkoba Baru Etomidate dan Ketamine, Pengguna tak Bisa Dipidana
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya menemukan narkoba baru yang menggunakan Etomidate dan Ketamine.
Soffi Amira - Rabu, 29 Oktober 2025
Kapolri Ungkap Ada Narkoba Baru Etomidate dan Ketamine, Pengguna tak Bisa Dipidana
Indonesia
Cerita Titip Kapolri Agar Pengawalnya Jadi Perwira, Prabowo Ajak Jenderal dan Menteri Lain Ikut Ngaku
Presiden Prabowo Subianto mengakui pernah menitipkan mantan pengawal pribadi dari kepolisian untuk mengikuti pendidikan Sekolah Calon Perwira (Secapa) Polri ke Kapolri.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Cerita Titip Kapolri Agar Pengawalnya Jadi Perwira, Prabowo Ajak Jenderal dan Menteri Lain Ikut Ngaku
Indonesia
Prabowo Sebut Persepsi Publik Terhadap Kepolisian, Kerap Dikritik
Presiden menyinggung persepsi publik terhadap kepolisian yang kerap dikritik karena tugasnya menegakkan ketertiban.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Oktober 2025
Prabowo Sebut Persepsi Publik Terhadap Kepolisian, Kerap Dikritik
Indonesia
Ketamin & Etomidate Jadi Tren Narkoba Baru di RI, Kapolri Akui Pemakainya Belum Bisa Dipidana
Kapolri mengungkapkan ketamin dan etomidate kini menjadi tren baru dalam penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Ketamin & Etomidate Jadi Tren Narkoba Baru di RI, Kapolri Akui Pemakainya Belum Bisa Dipidana
Indonesia
Polri Transformasi 118 Kampung Jadi Kampung Bebas Narkoba
Kampung bebas narkoba adalah lingkungan yang memiliki ketahanan masyarakat secara mandiri dalam menangkal peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Oktober 2025
Polri Transformasi 118 Kampung Jadi Kampung Bebas Narkoba
Indonesia
SETARA Institute Sebut Gelar Pahlawan untuk Soeharto Langgar Amanat Reformasi dan Hukum
Ketua Dewan Nasional SETARA Institute menyoroti langkah politik Prabowo menuju rehabilitasi nama Soeharto semakin nyata.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 28 Oktober 2025
SETARA Institute Sebut Gelar Pahlawan untuk Soeharto Langgar Amanat Reformasi dan Hukum
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Karena Desakan Rakyat, Komjen Rudy Herianto Jadi Kapolri Gantikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Hingga saat ini, Listyo Sigit masih menjabat Kapolri.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Karena Desakan Rakyat, Komjen Rudy Herianto Jadi Kapolri Gantikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Indonesia
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Narasi yang beredar menyebut seolah-olah hubungan antara pendiri Partai Demokrat dan Kapolri tidak akrab.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Oktober 2025
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Indonesia
Mabes Polri Terbitkan Aturan Hukum yang ‘Bolehkan’ Polisi Melawan jika Diserang dan Nyawanya Terancam
Penerbitan perkap ini dilandasi kebutuhan untuk memberikan dasar hukum yang jelas, tegas, dan terukur terhadap setiap tindakan penindakan yang dilakukan anggota Polri di lapangan.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
Mabes Polri Terbitkan Aturan Hukum yang ‘Bolehkan’ Polisi Melawan jika Diserang dan Nyawanya Terancam
Indonesia
Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi
Menjamin agar kegiatan unjuk rasa dapat dijalankan secara aman, tertib dan tidak mengganggu hak warga negara lainnya
Dwi Astarini - Selasa, 30 September 2025
Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi
Bagikan