Majelis Parlemen Dewan Eropa Khawatirkan Perluasan Konflik Israel - Palestina
Asap mengepul setelah terjadi serangan udara Israel di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan, pada 15 Januari 2024. ANTARA/Xinhua/Yasser Qudih
MerahPutih.com - Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas Hamas pada ada 7 Oktober. Sedikitnya 25.490 warga Palestina, yang kebanyakan perempuan dan anak-anak, terbunuh, dan 63.354 terluka, kata otoritas kesehatan Palestina.
Majelis Parlemen pada Dewan Eropa (PACE), menyoroti jumlah korban sipil di Gaza yang luar biasa besar. Lewat resolusi yang dikeluarkan Selasa lalu, yang ditulis anggota parlemen Italia bernama Piero Fassino, hal itu dibahas dan diadopsi dengan 111 suara mendukung, 22 menolak dan 20 abstain.
Baca Juga:
DPR RI Salut Afsel Berani Gugat Kejahatan Perang Israel ke Mahkamah Internasional
Resolusi itu menyebutkan pemindahan paksa separuh penduduk Gaza akibat perang telah menghidupkan kembali kenangan Nakba atau bencana yang merujuk kepada pengusiran massal dan perampasan hak warga Palestina selama perang Arab-Israel 1948.
Kondisi kemanusiaan di Gaza masih mengerikan karena jumlah bantuan yang diizinkan masuk tidak mencukupi. Resolusi itu juga menyebutkan kelompok Palestina Hamas bertanggung jawab atas serangan terhadap Israel dan harus dikecam.
Terkait situasi di wilayah lain di Palestina, PACE menyatakan, episode kekerasan pemukim terhadap warga Palestina sudah berubah menjadi pola mengkhawatirkan yang menimbulkan korban jiwa.
Dalam resolusi itu, PACE memperingatkan bahaya perluasan konflik menjadi konflik regional yang tak terhindarkan. Resolusi itu juga menyatakan bahwa konflik Gaza tidak akan membawa perdamaian dan keamanan di kawasan.
PACE menyerukan solusi dua negara yang meliputi pembentukan negara Palestina merdeka berdasarkan pada batas-batas yang diakui secara internasional. Dengan latar belakang itulah, PACE menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat semua warga Israel yang disandera Hamas.
Mereka juga menyerukan perpanjangan gencatan senjata di Gaza, semua pihak agar mematuhi hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional, serta mendesak perundingan damai antara Israel dan Palestina.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengingatkan, Dewan Keamanan PBB memiliki mandat untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional, bukan untuk menoleransi perang apalagi genosida seperti yang terjadi di Palestina.
"Pertanyaan saya kepada DK PBB adalah: sudah berapa banyak resolusi mengenai Palestina telah diadopsi? Dan berapa banyak yang telah dilaksanakan?” kata Retno, Rabu pagi (Selasa, 23/1, waktu New York).
Ia mengeluarkan pernyataan itu usai berbicara dalam debat terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa di tentang krisis Israel-Palestina, yang dipantau secara daring, di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat.
Pernyataan itu sengaja dia sampaikan ke DK PBB karena Indonesia melihat banyak resolusi yang dilanggar terkait Palestina, tetapi tidak pernah ada sanksi bagi para pelanggar.
Retno mempertanyakan ke mana Palestina harus mengadu jika DK PBB selama berpuluh-puluh tahun gagal menjalankan resolusi yang dibuatnya sendiri, sementara Israel membunuhi rakyat Palestina tanpa dihukum.
"Israel harus bertanggung jawab atas tindakannya, termasuk kekejaman di Gaza. Tidak ada negara yang kebal hukum," kata Retno. (Knu)
Baca Juga:
Bombardir Serangan Israel Halangi Bantuan Kemanusiaan PBB Masuk Gaza
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
PBB Kutuk Aksi Israel Bantai Anak-Anak Gaza Saat Gencatan Senjata
Dalam Semalam, Serangan Udara Israel Bunuh 60 Orang, Termasuk Anak-Anak di Gaza
Bahas Polemik Visa Atlet Israel dengan IOC di Lausanne, NOC Indonesia: Nasib Olahraga Indonesia Baik-Baik Saja
Israel kembali Gempur Gaza, Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata
Kementerian Pertahanan Siapkan Langkah Awal Rencana Kirimkan Pasukan ke Gaza
93 Warga Gaza Tewas Sejak Berlakunya Gencatan Senjata, Ratusan Luka-Luka
Israel Kembali Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon Selatan, Lontarkan Granat dari Pesawat Nirawak
Viral Warga Israel Diduga Punya KTP Indonesia, Begini Penjelasan Disdukcapil Cianjur
Desak Pemerintah Tak Gentar Ancaman IOC, DPR: Sikap Bela Palestina Jauh Lebih Bermartabat
Gencatan Senjata di Gaza Bakal Buyar Jika Israel Caplok Wilayah Tepi Barat