Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Desember 2025
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara

Arsip - Aksi pemboman Israel terhadap Menara Mushtaha di Jalur Gaza. /ANTARA/Anadolu/py

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Struktur pemerintahan baru itu akan dipimpin oleh apa yang disebut Dewan Perdamaian yang diketuai Trump dan beranggotakan sekitar 10 pemimpin negara Arab dan Barat.

Dewan tersebut diproyeksikan menjadi pucuk pimpinan pemerintahan Gaza pada masa transisi, dengan mandat menjaga stabilitas, memfasilitasi rekonstruksi, dan menyiapkan landasan pemerintahan sipil jangka panjang.

Di bawah Board of Peace itu akan dibentuk dewan eksekutif internasional yang, menurut laporan Axios, akan melibatkan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, utusan khusus Trump Jared Kushner dan Steve Witkoff, serta sejumlah pejabat senior dari negara-negara yang tergabung dalam Dewan Perdamaian.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Senin (15/12), mengatakan Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza sudah berjalan “dalam bentuk yang sangat kuat” dan akan terus diperkuat seiring bertambahnya negara-negara yang bergabung.

Baca juga:

Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza

Pernyataan itu disampaikan Trump di tengah rencana Washington melangkah ke fase kedua proses perdamaian Gaza yang mencakup penarikan pasukan Israel dari wilayah tambahan, pembentukan struktur pemerintahan baru, serta penempatan pasukan internasional di wilayah kantong Palestina tersebut.

Trump mengatakan pasukan stabilisasi itu telah beroperasi secara efektif dan akan semakin kuat dengan dukungan internasional yang meluas.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana mengumumkan dimulainya fase kedua proses perdamaian Gaza sebelum Natal.

Berdasarkan rencana perdamaian 20 poin yang disusun Trump, fase kedua mencakup penarikan Israel dari area tambahan di Gaza, pengerahan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF), serta pembentukan tata kelola baru bagi wilayah yang dilanda perang tersebut.

Pemerintahan Trump menilai keterlibatan tokoh-tokoh internasional tersebut penting untuk memastikan koordinasi politik, keamanan, dan ekonomi berjalan seiring.

Rencana ini menandai upaya terbaru Washington untuk mendorong penyelesaian konflik Gaza yang telah menimbulkan krisis kemanusiaan berkepanjangan, sekaligus memperluas peran internasional dalam menjaga keamanan pascaperang.

Namun, rencana tersebut juga diperkirakan akan menuai sorotan dan perdebatan luas, baik terkait legitimasi struktur pemerintahan baru maupun efektivitas pasukan stabilisasi internasional di lapangan, seiring masih rapuhnya situasi keamanan dan politik di Gaza.

Selain itu, dalam proses perdamaian tahap pertama Israel masih melakukan serangan dan membatasi bantuan kemanusian masuk jalur Gaza.

#Gaza #Perang #Donald Trump
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Trump mengatakan pasukan stabilisasi itu telah beroperasi secara efektif dan akan semakin kuat dengan dukungan internasional yang meluas.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Desember 2025
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Dunia
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Dewan Perdamaian tersebut merupakan komponen kunci dari kesepakatan gencatan senjata Trump untuk Jalur Gaza
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Dunia
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Ancaman terhadap Presiden Kolombia Gustavo Petro ini bukan kali pertama Trump menyerang pimpinan negara Amerika Selatan.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Indonesia
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Operasi tersebut dilakukan oleh FBI, biro Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI), dan Pasukan Penjaga Pantai AS, dengan dukungan Departemen Pertahanan AS.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Indonesia
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Selain kapal perang, Kamboja, Laos, Thailand, dan Timor Leste juga berpartisipasi dengan mengirimkan Augmented Staff dalam latihan maritim ini.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Indonesia
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja
Kapal perang HTMS Thepa dikerahkan ke area operasi dan ditugaskan untuk melakukan patroli dan pengintaian sepanjang waktu, tambah pernyataan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja
Dunia
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Ancaman itu disampaikan Trump kepada Maduro lewat panggilan telepon di tengah kesiapan militer AS untuk kemungkinan melakukan operasi darat di wilayah Venezuela.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 Desember 2025
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Resmi Tetapkan Pulau Galang Riau untuk Dijadikan ‘Rumah Sementara’ Rakyat Gaza Palestina yang Jadi Korban Perang
Beredar kabar yang menyebut Pulau Galang Riau akan menampung warga Gaza. Cek faktanya!
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 28 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Resmi Tetapkan Pulau Galang Riau untuk Dijadikan ‘Rumah Sementara’ Rakyat Gaza Palestina yang Jadi Korban Perang
Lifestyle
Rush Hour 4 Resmi Digarap: Jackie Chan dan Chris Tucker Comeback
Rush Hour 4 akhirnya maju dengan Paramount sebagai distributor. Jackie Chan dan Chris Tucker kembali, sementara Brett Ratner memimpin penyutradaraan setelah intervensi Presiden Donald Trump.
ImanK - Kamis, 27 November 2025
Rush Hour 4 Resmi Digarap: Jackie Chan dan Chris Tucker Comeback
Indonesia
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Komisi I berencana melakukan kunjungan ke wilayah-wilayah tugas prioritas
Angga Yudha Pratama - Kamis, 27 November 2025
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Bagikan