Lebaran Usai, Pemprov Jabar Fokus Cegah Virus COVID-19 Menyebar di Desa
Rapid test acak di Bandung, Jawa Barat. (Foto: Humas Kota Bandung)
MerahPutih.com - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terkait jumlah pemudik yang lolos larangan mudik lebaran 2021.
Monev dilakukan dengan sampling terhadap 40 desa/kelurahan atau dua desa/kelurahan di 20 Kabupaten/Kota di Jabar. Hingga 16 Mei 2021, DPM-Desa Jabar mencatat sebanyak 1.494 orang pemudik lolos masuk desa.
Baca Juga:
Kasus Aktif COVID-19 Meningkat di Sejumlah Provinsi
"Dari jumlah tersebut, 1.487 orang di antaranya melakukan isolasi mandiri di rumah keluarga masing-masing, sedangkan 7 orang di antaranya memanfaatkan ruang karantina yang disediakan oleh pemerintah desa/kelurahan," ujar Kepala DPM-Desa Jabar Bambang Tirtoyuliono di Bandung, Senin (17/5).
Ketujuh orang tersebut di antaranya, 4 orang di Kota Bogor yang menempati Wisma BPKP Ciawi, dan 3 orang Kota Bekasi yang menempati Posko RW Kelurahan Jatiasih Kecamatan Jatiasih.
Selama peniadaan mudik berlangsung di 5.899 desa dan kelurahan di Jabar, terdapat posko mudik tingkat desa sebanyak 13.523 dan di tingkat kelurahan sebanyak 2.789 posko. Untuk ruang karantina, sebanyak 4.229 unit ruang karantina terdapat di desa dan 619 unit di kelurahan.
"Jumlah tersebut belum bisa menjadi representasi secara keseluruhan karena masih ada 7 kota/kabupaten yang belum melaporkan data terbaru," ujarnya.
Ia menegaskan, data tersebut menunjukkan adanya upaya antisipasi pemerintah desa dan kelurahan yang cukup efektif dalam mencegah penyebaran COVID-19 ke desa-desa.
"Walaupun itu data bukan representasi tapi yang bisa diinformasikan bahwa upaya antisipasi pemerintah desa dan kelurahan cukup efektif," ujar Bambang.
Terkait dengan pemudik yang lebih memilih melakukan isolasi mandiri di luar ruang karantina, Bambang menyatakan, hal itu tak lepas dari pertimbangan Satgas COVID-19 tingkat desa maupun kelurahan serta tetap diawasi.
"Bersama petugas kesehatan mereka memastikan tempat isolasi mandiri pemudik tersebut itu benar-benar layak. Selain itu juga memastikan pemudik tersebut benar-benar sehat dengan menunjukkan surat negatif COVID-19," katanya.
Bambang menambahkan, dengan adanya ruang karantina yang disiapkan, merupakan bukti kesiapsiagaan satgas dalam mengantisipasi pemudik yang lolos.
"Mereka, satgas kelurahan dan desa tidak kenal waktu kerja. Kami apresiasi kelurahan dan desa tetap bertugas dalam rangka menekan angka COVID-19. Semoga upaya kita semua secara holistik dan komprehensif mampu menekan angka penyebaran COVID-19 di Jabar pada umumnya," ucapnya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Anak Buah Anies Akui tak Semua Pemudik yang Balik ke Jakarta Dites COVID-19
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Jabar Bakal Dilanda Hujan Lebat Dalam Satu Pekan Mendatang, Warga Diminta Waspada
Terjadi 108 Kali Gempa di Jawa Barat Sepanjang November, BMKG Keluarkan Rekomendasi untuk Masyarakat
Pemprov Jabar Ingin Gambir - Bandung Ditempuh 1,5 Jam Perjalanan Pakai Kereta Api
Selebgram Lisa Mariana dan Pria Bertato Tersangka Peredaran 3 Video Mesum
Bencana Alam di Ciamis Terjadi di 12 Titik pada Minggu, Paling Banyak Tanah Longsor
Di Jawa Barat, Terpidana di Bawah 5 Tahun Akan Dihukum Kerja Sosial Agar Produktif
Bakal Jadi Tempat Maintenance Pesawat Milik Kementerian, Bandara Kertajati Disuntik Modal Rp 100 Miliar
Ramai Dana Pemprov Jabar Mengendap di Bank, Dedi Umumkan Posisi Kas Umum Daerah Tiap Pekan
Mudik Gratis Nataru 2025/2026 dari Kemenhub Bakal Ada Kirim Motor Tanpa Biaya, Catat Lokasi Tujuannya
Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang