Langkah Cerdas dan Menyenangkan Saat Dampingi Anak Belajar di Rumah


Yuk kenali langkah-langkah yang tepat saat dampingi anak belajar dirumah (Foto: parents)
AKIBAT pandemi COVID-19, anak-anak sekolah terpaksa harus belajar dan sekolah dari rumah. Hal itu guna menjaga jarak demi memutus mata rantai penyebaran Virus COVID-19.
Ketika anak-anak harus belajar dan sekolah dari rumah, tugas orang tua untuk mendampingi anaknya belajar memerlukan waktu ekstra.
Baca juga:
Pentingnya Kedekatan Ayah dan Anak, Berpengaruh Pada Kecerdasan Si Kecil
Sebagian orang tua mungkin menganggap mendampingi anak belajar dirumah saat pandemi ini, merupakan perjuangan yang melelahkan. Bahkan tak jarang orang tua yang merasa kesal saat mendampingi anaknya belajar.
Sedangkan dari sisi anak, belajar dengan orang tua justru dianggap sebagai sebuah hal yang menakutkan. Anak-anak kerap mengeluh tak tahan terus menerus disalahkan, bila tak bisa mencapai hasil yang diinginkan orang tua.

Seperti yang dilansir dari laman alodokter, kesal ketika mendampingi anak belajar merupakan hal yang wajar. Karena, tingkat kesabaran orang tua serta kemampuan anak dalam menyerap pelajaran berbeda-beda.
Selain itu, cara orang tua mengajar dan cara anak belajar pun belum tentu sama. Tapi, bila tak hati-hati, urusan belajar bisa merusak hubungan orang tua dengan anak, bahkan menimbulkan sikap negatif anak terhadap proses belajar.
Karena itu, agar kegiatan bisa efektif dan menyenangkan, para orangtua perlu mengetahui beberapa langkah-langkah cerdas dalam mendampingi anak belajar.
Pertama, perhatikanlah tempat belajar. Karena, tempat belajar merupakan faktor yang sangat penting untuk mendukung suasana belajar sang anak. Sebaiknya pilih ruangan yang terang dengan suhu ruangan yang pas, tak terlalu dingin atau panas.
Baca juga:
Hindarilah ruangan yang di dalamnya terdapat benda yang bisa mengalihkan perhatian sang anak, seperti halnya mainan atau televisi. Idealnya belajar di ruangan tertutup.
Kedua, perhatikan lama waktu belajar. Orang tua perlu memahami kemampuan anaknya masing-masing. Anak-anak umumnya bisa berkonsentrasi penuh selama 10-30 menit. Jadi, berikan jeda untuk anak berisitirahat setelah beberapa waktu.
Contohnya, usai sang anak membaca satu bagian atau setelah 20 menit, perbolehkanlah dia untuk sejenak mengambil minum atau ke toilet.
Ketiga, pahami gaya belajar sang anak. Pilih gaya belajar yang paling sesuai untuk anak guna memaksimalkan efektifitas belajarnya.
Dalam hal ini, gaya belajar yang dimaksud yakni terbagi dalam tiga gaya. Gaya pertama yakni gaya belajar visual. Anak yang memiliki gaya belajar visual punya kemampuan tinggi dalam mengeja, suka membaca, melakukan observasi dan menggunakan gambar dalam mengingat suatu hal.
Gaya belajar kedua yakni auditori. Anak tipe auditori mudah terganggu dengan suara ketika belajar, suka membaca buku dengan bersuara dan lebih mudah mengingat sesuatu yang hadirkan dalam bentuk langkah berurutan.
Gaya belajar ketiga yaitu kinestetik. Untuk tipe kinestetik, anak akan terlihat gelisah saat belajar, seperti halnya menggerakkan kaki atau memutar-mutar pensil. Dengan cara itu, mereka akan lebih mudah mengingat apa yang telah mereka kerjakan.

Selanjutnya, langkah keempat yang perlu diperhatikan yakni perilaku orang tua. Apa yang dikatakan serta dilakukan orang tua dalam mendampingi anak, bisa memengaruhi sikap anak dalam belajar.
Kebiasaan buruk orang tua seperti halnya cepat emosi serta membanding-bandingkan dengan anak lain, bisa mengganggu proses belajar sang anak.
Untuk meningkatkan motivasi belajar anak, orang tua bisa sesekali memberikan hadiah jika sang anak berhasil mencapai target tertentu. Contohnya, memberikan tambahan waktu bermain 30 menit, ketika sang anak berhasil mengerjakan semua soal latihan dengan benar.
Selain itu, pastikan pula sang anak dalam kondisi sehat dan kenyang saat belajar, agar dia tak mudah lelah. Perlu diketahui, kondisi fisik, psikologis serta lingkungan yang optimal sangat penting ketika mendampingi si kecil ketika belajar. (ryn)
Baca juga:
Tips Simpel Melindungi Anak agar Terhindar dari Berbagai Penyakit
Bagikan
Berita Terkait
Aksi Demonstrasi Bikin Suasana Kurang Kondusif, Beberapa Sekolah Terapkan PJJ pada Senin (1/9)

Ikut Demo karena Ajakan di Media Sosial, Ratusan Pelajar dari Luar Jakarta Dihentikan Polisi saat Menuju Gedung MPR/DPR

Strategi Disdik DKI Cegah Siswa Ikut Demo, Pemberlakuan Belajar Jarak Jauh hingga Pengawasan Khusus pada Sekolah Rawan

Fenomena Gunung Es, masih Banyak Anak di Jakarta yang Putus Sekolah

Banyak Siswa Takut Cek Kesehatan Gratis, Dokter Spesialis Anak Sebut Peran Guru Diperlukan

Pendirian Sekolah Rakyat Dinilai Langkah Strategis Atasi Kemiskinan Struktural

Bikin Melongo! Ini Dia Angka Fantastis di Balik Program Sekolah Swasta Gratis DKI

2 Juta Penumpang Lebih Naik Kereta Api Selama Periode Libur Sekolah 20 Juni Hingga 15 Juli

Wagub Rano Klarifikasi Ucapannya Bakal Potong Tukin ASN yang Telat Masuk akibat Antar Anak Sekolah

Ironi Pendidikan: Menteri Imbau Antar Anak Sekolah, Wagub DKI Malah Ancam Potong Tukin
