Kritik Kartu Pra Kerja, Pengamat: Programnya Bagus Tapi Nggak Nyambung

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 21 April 2020
Kritik Kartu Pra Kerja, Pengamat: Programnya Bagus Tapi Nggak Nyambung

Tangkap layar panduan pengisian kartu Pra-Kerja bagi masyarakat, (ANTARA/HO)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menyebut langkah Presiden Joko Widodo mengatasi dampak ekonomi dari virus corona dengan Kartu Pra Kerja tidak tepat.

Ia mengatakan sebagian besar masyarakat yang terdampak telah menguasai keahlian kerja di bidang masing-masing. Namun mereka kehilangan penghasilan akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Baca Juga

Pemerintah Dinilai Tak Tepat Beri Kartu Pra Kerja untuk Korban Penanganan COVID-19

"Buruh yang kena PHK, tidak membutuhkan kartu prakerja, yang dibutuhkan dia adalah tunai, bantuan tunai. Programnya bagus, tapi di waktu yang tidak tepat," kata Trubus kepada wartawan di Jakarta, Selasa (21/4).

Sejumlah calon peserta Kartu Pra-Kerja mendaftar secara daring di LTSA-UPT P2TK Surabaya, Senin (13/4/2020). (ANTARA/ Moch Asim)
Sejumlah calon peserta Kartu Pra-Kerja mendaftar secara daring di LTSA-UPT P2TK Surabaya, Senin (13/4/2020). (ANTARA/ Moch Asim)

Untuk diketahui, program ini diluncurkan dengan target 5,6 juta orang yang terdampak PHK serta pekerja informal yang pendapatannya tertekan akibat penyebaran virus corona. Ia mengatakan sebagian besar masyarakat yang terdampak telah menguasai keahlian kerja di bidang masing-masing.

Baca Juga

Kritik Kartu Pra-Kerja, Pengamat: Pekerja Butuh Duit, Bukan Pelatihan Online

"Buruh yang kena PHK, tidak membutuhkan kartu pra kerja, yang dibutuhkan dia adalah tunai, bantuan tunai. Programnya bagus, tapi di waktu yang tidak tepat," kata Trubus.

Di saat krisis seperti sekarang, lanjutnya, tidak tepat jika fokus pemerintah mempersiapkan tenaga kerja. Menurut dia, masyarakat membutuhkan uang untuk bertahan hidup akibat kehilangan penghasilan.

Bantuan langsung tunai (BLT) dinilai Trubus lebih tepat karena akan memulihkan daya beli masyarakat secara berkala. Uang pun akan berputar di masyarakat seiring belanja kebutuhan pokok berjalan kembali.

Baca Juga

Pendaftaran Kartu Pra Kerja Dikeluhkan, Susah Unggah Foto KTP dan Swafoto

"Kartu Prakerja ini tidak dibutuhkan dalam konteks sekarang karena ini lebih baik diluncurkan nanti saja setelah Corona, saat sudah normal kembali," tutur pengajar dari universitas Trisakti ini. (Knu)

#Pekerja Kantoran
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Berita Foto
Wacana Pekerja Swasta di Jakarta Akan Wajib Gunakan Transportasi Publik
Sejumlah pekerja berjalan saat jam pulang kerja di Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Halte Bus Transjakarta Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (23/6/2025).
Didik Setiawan - Senin, 23 Juni 2025
Wacana Pekerja Swasta di Jakarta Akan Wajib Gunakan Transportasi Publik
Berita Foto
Kemnaker Pastikan Program Bantuan Subsidi Upah (BSU) Rp600 Ribu Dibayarkan bagi Pekerja
Sejumlah pekerja berjalan melintasi Jembatan Penyebarangan Orang (JPO) Phinisi, Kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 19 Juni 2025
Kemnaker Pastikan Program Bantuan Subsidi Upah (BSU) Rp600 Ribu Dibayarkan bagi Pekerja
Indonesia
Pengamat Ingatkan Prabowo Soal Penghapusan Outsourcing Jangan Cuma Janji
Dia menyebut, outsourcing selama ini berkembang menjadi instrumen legal eksploitasi buruh
Angga Yudha Pratama - Kamis, 08 Mei 2025
Pengamat Ingatkan Prabowo Soal Penghapusan Outsourcing Jangan Cuma Janji
Berita Foto
Pekerja Kantoran Mulai Kembali Bekerja usai Libur Lebaran di Kawasan Perkantoran Jakarta
Suasana pekerja kantoran saat jam pulang kerja di Trotoar Jalan Sudirman-Thamrin, Kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 09 April 2025
Pekerja Kantoran Mulai Kembali Bekerja usai Libur Lebaran di Kawasan Perkantoran Jakarta
Indonesia
Pramono Bakal Terapkan Aturan Seminggu 4 Hari Kerja ke Kantor di Jakarta 
Sistem empat hari kerja dalam satu minggu akan diterapkan di Jakarta
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Januari 2025
Pramono Bakal Terapkan Aturan Seminggu 4 Hari Kerja ke Kantor di Jakarta 
Indonesia
Aturan Pensiun 59 Tahun, Tekanan Pekerja Sejahtera di Usia Senja Makin Berat
Pemerintah juga bisa memberikan insentif bagi pekerja yang memilih untuk menunda pencairan, tanpa memaksa semua orang harus menunggu hingga usia 59 tahun.
Wisnu Cipto - Kamis, 16 Januari 2025
Aturan Pensiun 59 Tahun, Tekanan Pekerja Sejahtera di Usia Senja Makin Berat
Fun
Kerjaan di Kantor Overload? Refreshing Singkat dengan Cara Ini
Cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menyegarkan pikiran di tengah beban kerja yang berat.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 November 2024
Kerjaan di Kantor Overload? Refreshing Singkat dengan Cara Ini
Fun
Private Office Jadi Tren 2024, Tuntutan Kembali Ngantor Pasca Pandemi
Private office jadi tren kantor di 2024.
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 29 Maret 2024
Private Office Jadi Tren 2024, Tuntutan Kembali Ngantor Pasca Pandemi
Fun
Mencuri Hati Atasan tanpa Menjilat, Begini Caranya
Tips mencuri hati atasan tanpa menjilat.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 14 Oktober 2023
Mencuri Hati Atasan tanpa Menjilat, Begini Caranya
Fun
Perusahaan Teknologi Jadi Salah Satu Tempat Kerja Terbaik di Asia
Penghargaan ini mengukur bagaimana perusahaan menjalankan praktik SDM dengan menunjukkan tingkat keterlibatan karyawan.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 08 Juli 2023
Perusahaan Teknologi Jadi Salah Satu Tempat Kerja Terbaik di Asia
Bagikan