Private Office Jadi Tren 2024, Tuntutan Kembali Ngantor Pasca Pandemi

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 29 Maret 2024
Private Office Jadi Tren 2024, Tuntutan Kembali Ngantor Pasca Pandemi

Salah satu desain kantor privat yang unggul dari sisi fleksibilitas operasional. ANTARA/HO-Intiland

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pasca Pandemi sejumlah perusahaan kembali menerapkan kebijakan bekerja di kantor atau WFO. Tuntutan tersebut memunculkan tren kantor milik sendiri (strata title) atau disebut juga dengan Private Office.

Konsep kantor tersebut memberikan kenyamanan bagi karyawan karena memberikan privasi saat bekerja.

Baca juga:

Simpel, Desain Kamar Tidur ala IKEA

"Kami menyebutnya sebagai 'private office' yang memang sedang menjadi tren. Syarat utama perkantoran seperti ini harus bisa menjaga privasi orang-orang yang bekerja di dalamnya," kata Direktur PT Intiland Development Tbk, Harto Laksono di Jakarta, Jumat (29/3) seperti dilansir Antara.

Harto menambahkan mayoritas gedung perkantoran di Jakarta dapat disewa. Namun, dengan adanya perkembangan dunia bisnis, gedung perkantoran juga bisa dimiliki (strata title). Pengusaha muda menjadi langganan konsep kantor ini.

"Mayoritas pembeli merupakan pengusaha muda yang memiliki bisnis sedang berkembang. Umumnya mereka memfungsikan sebagai kantor operasi atau kantor representatif," jelas Harto.

Baca juga:

Koleksi Tas Berdesain Timeless dari THYS

Tingkat hunian perkantoran mencapai 70 persen di Jakarta dan Surabaya. Hal ini membuat kantor privat bisa jadi alternatif selain rukan (rumah kantor) dan gedung perkantoran (office building).

Kantor privat membuat aktivitas menjalin relasi dengan mitra bisnis maupun investor jadi lebih leluasa berkat suasana nyaman yang dihadirkan.

Meski begitu, kantor privat baru bisa dibangun apabila memenuhi sejumlah persyaratan, yakni mudah dijangkau, jam operasi fleksibel 24 jam, praktis, parkir luas, internet berkecepatan tinggi dan fasilitas demi menunjang kegiatan kantor. (ikh)

Baca juga:

Hong Kong Rancang Konsep Wisata Ramah Muslim, Incar Wisatawan Indonesia

#Pekerja Kantoran #Desain Interior #Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
BRIN menyoroti ketidaksesuaian antara produk yang dikembangkan startup dengan kebutuhan masyarakat sebagai faktor utama.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
ShowBiz
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Perusahaan makanan berebut menggandeng megahit Netflix tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
 ‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Berita Foto
Wacana Pekerja Swasta di Jakarta Akan Wajib Gunakan Transportasi Publik
Sejumlah pekerja berjalan saat jam pulang kerja di Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Halte Bus Transjakarta Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (23/6/2025).
Didik Setiawan - Senin, 23 Juni 2025
Wacana Pekerja Swasta di Jakarta Akan Wajib Gunakan Transportasi Publik
Berita Foto
Kemnaker Pastikan Program Bantuan Subsidi Upah (BSU) Rp600 Ribu Dibayarkan bagi Pekerja
Sejumlah pekerja berjalan melintasi Jembatan Penyebarangan Orang (JPO) Phinisi, Kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 19 Juni 2025
Kemnaker Pastikan Program Bantuan Subsidi Upah (BSU) Rp600 Ribu Dibayarkan bagi Pekerja
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Bagikan