Komnas HAM Minta Polisi dan FPI Terbuka soal Kasus Penembakan di Tol Japek


Komisioner pengkajian dan penelitian Komnas HAM Mohammad Choirul Anam. (ANTARA News/Pamela Sakina)
MerahPutih.com - Komisioner Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam tengah mendalami informasi seputar kasus penembakan terhadap enam orang pendukung pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Tol Jakarta-Cikampek.
“Saat ini, tim sedang mendalami informasi untuk memperdalam berbagai informasi yang beredar di publik,” kata Choirul Anam dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (8/12).
Baca Juga
Anam mengatakan, tim tersebut sedang mendalami informasi dan mengumpulkan fakta-fakta dari pihak langsung. Termasuk menggali keterangan dari FPI.
Untuk memperkuat pengungkapan peristiwa yang terjadi, Anam berharap semua pihak mau bekerja sama dan terbuka. Sehingga, proses pengungkapan fakta bisa terbuka secara terang benderang. Harapan ini juga disampaikan kepada pihak kepolisian.
"Proses awal ini telah diperoleh beberapa keterangan secara langsung dan sedang dilakukan pendalaman,” ujarnya.

Peristiwa penembakan kepada enam anggota Laskar FPI di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 berawal adanya informasi pengerahan massa untuk kawal pemeriksaan Rizieq Shihab.
Aparat kepolisian kemudian melakukan Patroli guna mengantisipasi adanya pergerakan massa ke Jakarta di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Kemudian, melihat kendaraan simpatisan Rizieq dan dilakukan pencegahan hingga meninbulkan tewasnya 6 orang Laskar FPI.
Sekretaris Bantuan Hukum DPP FPI Azis Yanuar mengatakan, tim kuasa hukum menganggap peristiwa penembakan kepada Laskar FPI ini ada keanehan. Lantaran pergerakan massa dini hari.
"Kalau saya sih dari pihak kuasa hukum menyampaikan bahwa agak aneh ya kalau pengerahan massa dinihari," katanya.
Azis pun meragukan senjata api yang dijadikan barang bukti oleh aparat kepolisian saat menyatakan baku tembak antara kepolisian dengan Laskar FPI. Apalagi, anggota FPI yang melakukan pengawalan tidak pernah dibekali memegang senjata api.
"Kalau senpi (barang bukti), dari kuasa hukum meragukan dan tidak meyakini hal tersebut," ungkap dia.
Sedangkan, untuk senjata tajam jenis samurai pihaknya masih mendalami apakah saat itu benar-benar ada senjata tajam atau tidak. Pasalnya, selama ini pengawal Rizieq selalu gunakan tangan kosong. (Knu)
Baca Juga
6 Anggota FPI Tewas Ditembak, KAMI: Brutal dan tak Pancasilais
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Komnas HAM Minta Polda Buka Ruang Peninjauan Kembali Kasus Kematian Diplomat Arya

Temuan Komnas HAM di Balik Persekusi Retreat Kristen di Cidahu Sukabumi, Pengusiran hingga Perusakan

Pembubaran Retreat Keagamaan di Sukabumi Dinilai sebagai Bentuk Pelanggaran HAM dan Intoleransi

Bantah Fadli Zon, Komnas HAM Ungkap Bukti Kekerasan Seksual saat Peristiwa Mei 98

Komnas HAM Bakal ke Raja Ampat, Selidiki Dugaan Intimidasi hingga Pelanggaran Tambang Nikel

Proyek Tambang Nikel di Raja Ampat Berpotensi Langgar HAM, Bisa Picu Konflik Horizontal

TNI AD Anggap 'Sentilan' Komnas HAM soal Insiden Ledakan Garut sebagai Masukan

Komnas HAM Temukan 21 Buruh Sipil Dibayar Rp 150 Ribu Saat Ledakan Garut, TNI Angkat Suara

Komnas HAM Investigasi Kasus Tragedi Pesta Miras Oplosan di Lapas Bukittinggi

Dikaitkan dengan Oriental Circus Indonesia, TN AU Akui Pernah Kerjasama
