Sains

Kodok Psikedelik, Dicari untuk Dijilati Kulitnya

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 11 November 2022
Kodok Psikedelik, Dicari untuk Dijilati Kulitnya

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

"TOLONG jangan menjilati kodok psikedelik," itulah pesan dari National Park Service di AS. Tulisan tersebut memperingatkan pengunjung pada pekan ini untuk tidak menjilati kodok Gurun Sonora yang besar.

Kodok yang dulunya dikenal dengan nama kodok sungai colorado dengan nama ilmiah Bufo alvarius itu, konon dicari orang untuk dijilati kulitnya. Kulit binatang amfibi tersebut mengandung racun yang dipercaya bisa menimbulkan halusinasi tinggi.

Baca Juga:

Unjuk Gigi Pasar-Pasar Hewan Ternak Terbesar di Indonesia

"Tindakan ini bisa membuat sakit jika kamu memegang katak atau memasukkan racun ke dalam mulut," jelas petugas taman nasional itu.

"Hal yang sama berlaku untuk banyak hal yang kamu temui di taman nasional, apakah itu siput pisang, jamur asing, atau katak besar dengan mata bersinar di tengah malam, tolong jangan dijilat," pihaknya menekankan.

The Washington Post melaporkan, tidak jelas berapa banyak orang yang berkeliaran di taman nasional untuk mencari kodok. Serta tidak ada juga data yang menunjukkan bahwa banyak orang melakukan praktik itu. Namun, perilaku tersebut memang telah dikenal dalam budaya populer dan di kalangan selebriti.

Baca Juga:

The Jakarta Dog Show 2022, Ajang Berkumpulnya Pecinta Anjing

Kodok tersebut mengeluarkan zat putih susu yang merupakan psikedelik alami. Ketika dihirup atau dihisap dapat memberikan pengalaman psikedelik yang singkat dan intens selama sekitar 30 menit. Demikian pernyataan sebuah kelompok penelitian ilmiah internasional Drug Science.

Namun, ternyata perilaku itu merupakan "mitos populer" bahwa menjilati kodok bisa membuat kamu mabuk. Kelompok peneliti tersebut mengatakan, tindakan semacam itu bisa berbahaya dan menyebabkan keracunan, bahkan kematian.

Kodok Gurun Sonora yang dapat mencapai panjang sekitar 18 cm itu biasa ditemukan di bagian Colorado, Arizona, New Mexico dan kadang-kadang di California, AS. Jenis kodok ini dapat hidup hingga sekitar 10 tahun.

Ilmuwan Inggris James Rucker mengatakan nyatanya fenomena ini tidak hanya terjadi Amerika Serikat. Orang-orang di luar Amerika seperti Asia juga pernah menlakukannya. "Saya membayangkan sebagian besar orang mencari pengalaman psikedelik yang murah. Saya akan memperingatkan orang-orang agar tidak melakukannya." (aru)

Baca Juga:

Von Haus JHL, Salah Satu Kennel Anjing American Akita Terbesar di Asia Tenggara

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan