KLHK Sebut Sepeda Motor Penyumbang Terbesar Pencemaran Udara di Jakarta

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 16 Agustus 2023
KLHK Sebut Sepeda Motor Penyumbang Terbesar Pencemaran Udara di Jakarta

Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Luckmi Purwandari. (Foto: MP/Asropih)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Polusi udara di Jakarta beberapa hari belakangan tengah jadi sorotan masyarakat. Pemerintah pun mesti punya solusi mengatasi permasalahan ini. Sebab bila polusi udara terus terjadi, akan mengganggu kesehatan warga ibu kota.

Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Luckmi Purwandari mengatakan bahwa transportasi, terutama sepeda motor, menjadi penyumbang terbesar pencemaran udara di Jakarta.

Berdasarkan data KLHK, lebih dari 24,5 juta sepeda motor masuk ke Jakarta pada tahun 2022. Sebagian besar kendaraan tersebut menggunakan bahan bakar fosil yang berkontribusi pada emisi.

Baca Juga:

Puan Minta Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca Turunkan Polusi Udara

"Kendaraan bermotor di Jakarta, terutama sepeda motor dengan bahan bakar fosil, mencapai 24.500.000 pada tahun 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 78 persen adalah sepeda motor. Pertumbuhan sepeda motor ini sekitar 1 juta lebih setiap tahunnya," ujar Luckmi dalam diskusi Polemik Trijaya FM dengan tema "Solusi Polusi Jakarta", Selasa (15/8).

Luckmi menjelaskan bahwa sepeda motor dan aktivitas industri merupakan dua faktor utama penyumbang polusi udara di Jakarta yang dapat diatasi. Meskipun demikian, ia menegaskan buruknya kualitas udara juga dipengaruhi oleh faktor alami seperti musim, arah angin, dan topografi kota.

Selama beberapa tahun terakhir, musim kemarau pada bulan Juni hingga Agustus memiliki pengaruh besar terhadap kualitas udara di Jakarta. Pada periode ini, angin muson timur yang mengarah dari timur ke barat membawa potensi pencemaran udara yang lebih tinggi dari biasanya.

"Dalam data kami, setiap bulan Juni, Juli, Agustus, yang merupakan musim kemarau, angin muson timur bertiup dari timur ke barat. Pada periode ini, terdapat potensi penurunan kualitas udara yang signifikan dibandingkan dengan kondisi normal," tambah Luckmi.

Baca Juga:

Udara di Jakarta Buruk, Orang Tua Diimbau Tak Sering Ajak Balita Keluar Rumah

Meski demikian Luckmi menilai, kualitas udara di Jakarta saat ini tidak seseram yang diberitakan. Menurut data KLHK, kondisi udara Jakarta dari 2018 sampai 2023 rata-rata baik dan sedang.

"Untuk bulan Agustus ini sampai tanggal 13 kondisinya sedang, dan 5 harinya tidak sehat. Jadi selama 13 hari ada 5 hari yang tidak sehat, tapi lainnya sedang. Artinya tidak sehat untuk orang yang memiliki asma dan gangguan pernapasan lainnya, harus lebih waspada dengan memakai masker, membawa obat-obatan dan mengurangi aktivitas di luar," ujarnya.

Luckmi pun membantah kontribusi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terhadap polusi di Jabodetabek. Ia memastikan penggunaan bahan bakar PLTU di Jakarta sudah beralih dari batu bara ke gas yang lebih ramah lingkungan.

"Sudah jelas kebijakannya bahwa transisi ini menggunakan energi terbarukan, dan PLTU yang di Jakarta sudah berubah menggunakan gas. KLHK juga mewajibkan pembangkit listrik untuk memasang alat pantau emisi dengan continuous emission monitoring yang real time dan terintegerasi. Jadi saya kira pengaturannya sudah jelas" sebut Luckmi.

Ia menjamin, KLHK melakukan pengawasan berkala agar implementasi aturan ini berjalan di lapangan. "Ya harus (dipenuhi), kalau tidak kami akan tegur bahwa ini belum memenuhi standar, dan jika terus-terusan tentu saja ada sanksi hukumnya," tutupnya. (Asp)

Baca Juga:

Polusi Udara Jakarta Berbahaya, Anggota DPR Tuntut Pemerintah Bertanggung Jawab

#Menteri LHK #Pencemaran Udara
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Dinas LH DKI Awasi Ketat Industri yang Pakai Bahan Bakar Batubara
Pengukuran emisi cerobong industri dilakukan secara terus-menerus selama 7 hari penuh.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 19 Juni 2025
Dinas LH DKI Awasi Ketat Industri yang Pakai Bahan Bakar Batubara
Berita Foto
Menteri Lingkungan Hidup Ungkap Penyebab Kondisi Udara Jakarta Masuk Kategori Tak Sehat
Suasana langit kota Jakarta terpantau cerah siang hari di Kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 17 Juni 2025
Menteri Lingkungan Hidup Ungkap Penyebab Kondisi Udara Jakarta Masuk Kategori Tak Sehat
Indonesia
Pemprov DKI Mulai Antisipasi Potensi Pencemaran Udara Saat Musim Kemarau
Adapun tingkat kelulusan untuk kendaraan roda empat yang diuji mencapai 98,2 persen, sementara kendaraan roda dua sebesar 82,3 persen
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Januari 2025
Pemprov DKI Mulai Antisipasi Potensi Pencemaran Udara Saat Musim Kemarau
Indonesia
Penggunaan Solar Bersulfur Bakal Diterapkan di Jakarta, Cikampek dan Balongan
ESDM memastikan, penggunaan bahan bakar minyak (BBM) rendah sulfur bisa menekan emisi, guna menjaga kualitas udara.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 05 Oktober 2024
Penggunaan Solar Bersulfur Bakal Diterapkan di Jakarta, Cikampek dan Balongan
Indonesia
3 Menteri ini Dikabarkan Bakal Kena Reshuffle
Ada tiga menteri yang dikabarkan bakal kena reshuffle Presiden Jokowi. Tiga menteri itu berasal dari PDIP dan Partai NasDem.
Soffi Amira - Selasa, 13 Agustus 2024
3 Menteri ini Dikabarkan Bakal Kena Reshuffle
Indonesia
'Water Mist' Diyakini Bikin Indeks Pencemaran Udara Jakarta Tak Tinggi
Perubahan perilaku masyarakat juga dapat menyumbang perbaikan kualitas udara
Angga Yudha Pratama - Kamis, 20 Juni 2024
'Water Mist' Diyakini Bikin Indeks Pencemaran Udara Jakarta Tak Tinggi
Berita
Kualitas Udara Jakarta Masuk 10 Besar Terburuk di Dunia
Kualitas udara Jakarta kini masuk 10 besar terburuk di dunia. Jakarta meraih angka 155 dan masuk kategori tidak sehat.
Soffi Amira - Minggu, 10 Maret 2024
Kualitas Udara Jakarta Masuk 10 Besar Terburuk di Dunia
Berita
Tangani Polusi, Pemprov DKI Tambah Stasiun Pemantau Kualitas Udara
Pemprov DKI akan menambah Stasiun Pemantau Kualitas Udara pada tahun ini. Hal itu diungkapkan oleh Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Soffi Amira - Jumat, 26 Januari 2024
Tangani Polusi, Pemprov DKI Tambah Stasiun Pemantau Kualitas Udara
Indonesia
Polisi dan Pemprov DKI Lanjutkan Razia Uji Emisi, Sanksi Wajib Servis Kendaraan
Dalam pelaksanaannya razian uji emisi akan ada penyesuaian yang diberikan berdasarkan masukan beberapa pihak.
Zulfikar Sy - Jumat, 03 November 2023
Polisi dan Pemprov DKI Lanjutkan Razia Uji Emisi, Sanksi Wajib Servis Kendaraan
Indonesia
Pemprov DKI Tetap Razia Kendaraan yang Tak Lolos Uji Emisi, tapi Tak Ditilang
DKI Jakarta tetap menggelar razia kendaraan yang tak lulus uji emisi, di tengah pemberhentian tilang oleh Polda Metro Jaya.
Zulfikar Sy - Jumat, 03 November 2023
Pemprov DKI Tetap Razia Kendaraan yang Tak Lolos Uji Emisi, tapi Tak Ditilang
Bagikan