'Water Mist' Diyakini Bikin Indeks Pencemaran Udara Jakarta Tak Tinggi

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 20 Juni 2024
'Water Mist' Diyakini Bikin Indeks Pencemaran Udara Jakarta Tak Tinggi

Ilustrasi water mist generator. (foto: freepik/wiretock)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Upaya memulihkan kualitas udara dengan teknologi water mist atau menyemprotkan kabut air ke udara dinilai jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan menyiramkan air ke jalanan.

Sebab, kabut air yang disemprotkan ke udara akan mengikat partikel polusi sehingga kualitas udara yang dihirup lebih bersih.

“Indeks pencemaran udara itu jadi tidak terlalu tinggi. Tapi itu adalah langkah kuratif, mengobati,” ujar Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Dedi Supriadi dalam keterangannya, Kamis (20/6).

Baca juga:

Pemprov DKI Siapkan 'Water Mist' Cegah Polusi Udara saat Musim Kemarau

Menurut dia, langkah ini bisa membantu mengikat partikel polusi di udara yang bisa digunakan untuk jangka pendek.

Sebagai langkah kuratif, water mist memang cocok digunakan. Sedangkan untuk jangka panjang, butuh solusi jitu.

“Bisa menangkap partikel polusi lebih efektif sebelum dia sampai di lapisan udara paling bawah dan mencemari udara yang dihirup masyarakat,” kata Dedi.

Baca juga:

134 Gedung di Jakarta Diklaim Telah Pasang Water Mist

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengungkapkan, berdasarkan hasil analisis model Hybrid Single-Particle Lagrangian Integrated Trajectory (HYSPLIT) dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang dilakukan oleh Tim Ahli IPB menunjukkan bahwa dalam dua hari terakhir angin dominan berasal dari arah Timur dan Timur Laut. Hal itu berdampak penurunan kualitas udara Jakarta.

Asep mengakui, perubahan perilaku masyarakat yang sudah beralih menggunakan transportasi publik, bersepeda, dan berjalan kaki juga dapat menyumbang perbaikan kualitas udara.

“Itu juga kami kampanyekan. Selain itu, upaya jangka pendek juga kita tempuh dengan mengimbau pengelola gedung-gedung tinggi memasang water mist dan memperketat uji emisi kepada pemilik kendaraan bermotor di Jakarta,” tukas Asep.

#Pencemaran #Pencemaran Udara #Kemarau #Musim Kemarau
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Busa Kali Sunter Disebut Akibat Limbah Rumah Tangga, DLH DKI Ambil Langkah Jangka Pendek dan Panjang
Debit air yang tinggi saat itu memicu turbulensi, yang menyebabkan busa meluap ke Kali Sunter
Angga Yudha Pratama - Selasa, 26 Agustus 2025
Busa Kali Sunter Disebut Akibat Limbah Rumah Tangga, DLH DKI Ambil Langkah Jangka Pendek dan Panjang
Indonesia
Bukan Sulap Bukan Sihir, Pemprov DKI Jakarta Lenyapkan Busa Busuk di BKT Pakai Ribuan Liter Cairan 'Super'
Menurut Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, hasil simulasi ini akan menjadi acuan untuk menyusun prosedur standar operasional (SOP) di 13 sungai di Jakarta.
Angga Yudha Pratama - Rabu, 13 Agustus 2025
Bukan Sulap Bukan Sihir, Pemprov DKI Jakarta Lenyapkan Busa Busuk di BKT Pakai Ribuan Liter Cairan 'Super'
Indonesia
Simulasi Penanganan Busa di KBT Bikin Geger! Penyebabnya Ternyata Berasal dari Hal Sepele di Rumah
Dokumen ini wajib bagi usaha skala kecil dengan luas lahan terbangun di bawah satu hektare atau bangunan di bawah 5.000 meter persegi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 12 Agustus 2025
Simulasi Penanganan Busa di KBT Bikin Geger! Penyebabnya Ternyata Berasal dari Hal Sepele di Rumah
Indonesia
Jaring Terapung Dipasang Buat Kurangi Limbah Busa, di Jakarta Kadar Pencemar Lampaui Baku Mutu
Limbah busa terbentuk akibat tingginya pencemaran organik yang ditunjukkan oleh nilai Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD).
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Agustus 2025
Jaring Terapung Dipasang Buat Kurangi Limbah Busa, di Jakarta Kadar Pencemar Lampaui Baku Mutu
Lifestyle
Prakiraan Cuaca Indonesia 10–14 Agustus 2025: Hujan Masih Mengintai di Tengah Musim Kemarau
Prakiraan Cuaca Indonesia 10–14 Agustus 2025, hujan masih mengintai di tengah musim kemarau, selengkapnya dikutip dari BMKG
ImanK - Sabtu, 09 Agustus 2025
Prakiraan Cuaca Indonesia 10–14 Agustus 2025: Hujan Masih Mengintai di Tengah Musim Kemarau
Indonesia
Puncak Kemarau, Satuan Tugas Desk Penanganan Karhutla Siaga Hingga Agustus
Wilayah Sumatera bagian selatan, seperti Sumatera Selatan dan Lampung, masih berada pada periode puncak musim kemarau hingga Agustus mendatang.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 28 Juli 2025
Puncak Kemarau, Satuan Tugas Desk Penanganan Karhutla Siaga Hingga Agustus
Indonesia
Alasan Suhu di Bali Terasa Kering dan Dingin Sampai Agustus 2025
Hingga akhir Juni 2025, baru sekitar 30 persen zona musim di Indonesia yang benar-benar memasuki musim kemarau.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Alasan Suhu di Bali Terasa Kering dan Dingin Sampai Agustus 2025
Indonesia
Curah Hujan Tinggi Sampai 200 Milimeter Berpotensi Terjadi di Tengah Musim Kemarau Ini
Sementara suhu muka laut (Sea Surface Temperature/SST) di perairan Indonesia pada periode Juli hingga Desember 2025, secara umum diprediksi akan didominasi oleh normal .
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Curah Hujan Tinggi Sampai 200 Milimeter Berpotensi Terjadi di Tengah Musim Kemarau Ini
Indonesia
Gubernur Pramono Anung Pastikan Kesiapan Menghadapi Musim Kemarau yang Mundur dan Lebih Pendek
BMKG mengungkap sebagian besar wilayah di Indonesia masih berada pada kategori musim hujan, padahal berdasarkan kalender klimatologis, wajarnya musim kemarau sudah dimulai.
Frengky Aruan - Senin, 30 Juni 2025
Gubernur Pramono Anung Pastikan Kesiapan Menghadapi Musim Kemarau yang Mundur dan Lebih Pendek
Indonesia
Dinas LH DKI Awasi Ketat Industri yang Pakai Bahan Bakar Batubara
Pengukuran emisi cerobong industri dilakukan secara terus-menerus selama 7 hari penuh.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 19 Juni 2025
Dinas LH DKI Awasi Ketat Industri yang Pakai Bahan Bakar Batubara
Bagikan