'Water Mist' Diyakini Bikin Indeks Pencemaran Udara Jakarta Tak Tinggi
Ilustrasi water mist generator. (foto: freepik/wiretock)
Merahputih.com - Upaya memulihkan kualitas udara dengan teknologi water mist atau menyemprotkan kabut air ke udara dinilai jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan menyiramkan air ke jalanan.
Sebab, kabut air yang disemprotkan ke udara akan mengikat partikel polusi sehingga kualitas udara yang dihirup lebih bersih.
“Indeks pencemaran udara itu jadi tidak terlalu tinggi. Tapi itu adalah langkah kuratif, mengobati,” ujar Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Dedi Supriadi dalam keterangannya, Kamis (20/6).
Baca juga:
Pemprov DKI Siapkan 'Water Mist' Cegah Polusi Udara saat Musim Kemarau
Menurut dia, langkah ini bisa membantu mengikat partikel polusi di udara yang bisa digunakan untuk jangka pendek.
Sebagai langkah kuratif, water mist memang cocok digunakan. Sedangkan untuk jangka panjang, butuh solusi jitu.
“Bisa menangkap partikel polusi lebih efektif sebelum dia sampai di lapisan udara paling bawah dan mencemari udara yang dihirup masyarakat,” kata Dedi.
Baca juga:
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengungkapkan, berdasarkan hasil analisis model Hybrid Single-Particle Lagrangian Integrated Trajectory (HYSPLIT) dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang dilakukan oleh Tim Ahli IPB menunjukkan bahwa dalam dua hari terakhir angin dominan berasal dari arah Timur dan Timur Laut. Hal itu berdampak penurunan kualitas udara Jakarta.
Asep mengakui, perubahan perilaku masyarakat yang sudah beralih menggunakan transportasi publik, bersepeda, dan berjalan kaki juga dapat menyumbang perbaikan kualitas udara.
“Itu juga kami kampanyekan. Selain itu, upaya jangka pendek juga kita tempuh dengan mengimbau pengelola gedung-gedung tinggi memasang water mist dan memperketat uji emisi kepada pemilik kendaraan bermotor di Jakarta,” tukas Asep.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Siapkan Gugatan, KLH Tolak Kasus Radiasi Pabrik Cikande Diselesaikan di Luar Pengadilan
Kasus Radiasi Cikande, KLH Masih Hitung Ganti Rugi yang Harus Dibayar Perusahaan
Satgas Turun Tangan Investigasi Komoditas Cengkeh Diduga Terkontaminasi Radioaktif Cesium-137
Kasus Udang Radioaktif, DPR Desak Reformasi Total Keamanan Pangan Laut
Pemerintah Diminta Evaluasi Menyeluruh Sektor Industri Buntut Sebaran Cesium-137 Agar Ancaman Radiasi Radioaktif Tidak Cemari Area Publik
Rempah Kebanggaan Indonesia Diduga Terkontaminasi Radioaktif Cesium-137, Program Astacita Prabowo Terancam?
Produk Cengkeh Indonesia Diduga Tercemar Radioaktif Cesium-137, Menteri LH Segera Kirim Tim ke AS
Busa Kali Sunter Disebut Akibat Limbah Rumah Tangga, DLH DKI Ambil Langkah Jangka Pendek dan Panjang
Bukan Sulap Bukan Sihir, Pemprov DKI Jakarta Lenyapkan Busa Busuk di BKT Pakai Ribuan Liter Cairan 'Super'
Simulasi Penanganan Busa di KBT Bikin Geger! Penyebabnya Ternyata Berasal dari Hal Sepele di Rumah