Klaim Daya Beli Turun, Jubir PSI Tuding Fadli Zon Bohong Lagi
Jubir PSI Dedek Prayudi (Foto: youtube/psi.id)
MerahPutih.Com - Klaim politisi Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR Fadli Zon terkait menurunnya daya beli masyarakat mendapat tanggapan pedas dari Juru Bicara PSI, Dedek Prayudi.
Menurut Dedek Prayudi yang juga anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, ucapan Fadli Zon yang berulang kali menyatakan daya beli masyarakat turun sebagai kebohongan.
"Saya kira bang Fadli sedang berbohong lagi. Daya beli masyarakat tercatat oleh lembaga resmi BPS tumbuh hampir lima persen setiap tahunnya sejak 2014 tahun lalu," kata politisi muda yang akrab disapa Uki ini dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (13/2).
Lebih lanjut Dedek menilai, apa yang dilakukan oleh Wakil Ketua DPR ini adalah bentuk pengalihan atas buruknya performa anggota DPR periode 2014-2019.
"Bang Fadli ini seharusnya sibuk membenahi DPR RI yang dinobatkan oleh rekan-rekan Formappi sebagai yang terburuk, bukan mengalihkan dengan nyinyiran yang saya kira membohongi rakyat," tegas Uki.
Dedek Prayudi secara tegas mengatakan, pertumbuhan daya beli lebih tinggi daripada nilai inflasi atau kenaikan harga komoditas.
"Bandingkan kenaikan daya beli yang lima persen itu dengan kenaikan harga komoditas yang hanya 3,5 persen," tandas politisi PSI itu.
Sebelumnya diberitakan bahwa Fadli Zon seperti dilansir Antara mengaku harga kebutuhan meningkat yang menyebabkan turunnya daya beli, kondisi ini memicu penurunan daya beli masyarakat.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Kata Ketua Fraksi PKB Usai Diperiksa KPK Dalam Kasus Suap Taufik Kurniawan
Bagikan
Berita Terkait
Sarifuddin Sudding Sebut Kasus Korupsi Sengaja Diulur-ulur untuk Dijadikan 'ATM Berjalan', RKUHAP Wajib Batasi Waktu Penyidikan
Aksi Demo Buruh KASBI Tuntut Sahkan UU Ketenagakerjaan Pro Buruh di Gedung DPR
Paripurna DPR Bakal Umumkan 'Comeback' Uya Kuya dan Adies Kadir, Ahmad Sahroni Cs Minggir Dulu
DPR Ingatkan BPKH Jangan Jadikan Uang Umat untuk Proyek Infrastruktur yang Tak Ada Urusannya dengan Ka'bah
Kebijakan Masa Tunggu Haji 26 Tahun Ciptakan Ketidakadilan Baru yang Rugikan Ribuan Calon Haji, Prioritaskan Jemaah Lansia Agar Tidak Tunggu Sampai Tutup Usia
Gerindra Soroti Pasal Krusial RUU PKH, Jangan Sampai Dana Miliaran Rupiah Jadi Bancakan Investasi Gelap
Soeharto dan Gus Dur Layak Jadi Pahlawan Nasional
MKD Gelar Sidang Putusan Kasus Dugaan Pelanggaran Kode Etik Anggota DPR
DPR Jelaskan Alasan Uang Pengganti Tak Melanggar UUD 1945, Bisa Jadi Senjata Rahasia Jaksa Sita Aset Koruptor
Uya Kuya dan Adies Kadir Resmi Diaktifkan Lagi jadi Anggota DPR, Bagaimana Nasib Ahmad Sahroni, Nafa Urbach dan Eko Patrio?