Ketersediaan Terbatas, Vaksinasi COVID-19 bagi Lansia Bakal Dilakukan Bertahap

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 22 Februari 2021
Ketersediaan Terbatas, Vaksinasi COVID-19 bagi Lansia Bakal Dilakukan Bertahap

Proses seleksi vaksinasi COVID-19 untuk para lanjut usia di RSUD Kembangan Jakarta Barat, Senin (22/2/2021). ANTARA/Devi Nindy/am.

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Proses vaksinasi untuk lansia dan petugas pelayanan publik ini dilakukan secara bertahap. Pasalnya, ketersediaan vaksin masih terbatas.

Sasaran penerima vaksinasi tahap II ini ada sebanyak 38.513.466. Sebanyak 21.553.115 atau 21,5 juta di antaranya lansia.

Di tahap awal ini, Kemenkes akan mendistribusikan sekitar 7 juta vaksin.

Baca Juga:

Vaksinasi COVID-19 Yogyakarta Tahap Kedua Ditargetkan 3.200 Orang per Hari

"5 juta vaksin itu akan didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, di 7 provinsi memiliki kasus COVID-19 terbanyak,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi pada dialog virtual bertemakan “Vaksinasi Tahap 2: Cinta untuk Lansia” pada Senin (22/2).

Nadia juga menyebutkan, vaksinasi terhadap lansia ini dilakukan dengan dua skema.

Pertama, vaksinasi dilakukan di layanan kesehatan terdekat seperti puskesmas dan rumah sakit.

Pada skema ini, masyarakat lansia diimbau untuk mengisi tautan dengan mengunjungi website Kemenkes yaitu www.kemkes.go.id dan website Komite Penganganan COVID-19 dan Pemulihan Nasional (KPCPEN) di https://www.covid19.go.id.

Sedangkan opsi kedua adalah vaksinasi massal. Nadia menjelaskan, opsi ini melibatkan peran institusi, organisasi kemasyarakatan, maupun keagamaan.

Namun, syarat utamanya vaksinasi massal dapat dilakukan apabila institusi dan organisasi kemasyarakatan dan keagamaan ini bekerja sama dengan Kemenkes dan dinas kesehatan setempat.

Ilustrasi - (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Ilustrasi - (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Sementara untuk petugas pelayanan publik, pendaftaran dilakukan oleh institusi terkait.

Nadia lantas menjelaskan soal adanya sejumlah tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar COVID-19 setelah disuntik vaksin.

Ia mengatakan, mereka yang terkena virus baru menjalani suntikan tahap pertama.

"Sebagai besar tenaga kesehatan dan masyarakat yang memperoleh tahap pertama mereka, yang belum mendapatkan suntikan dosis kedua," kata dia.

Dia mengatakan, jika masa inkubasi virus diantara 1-14 hari, dengan rata-rata 5-6 hari. Jadi akan mungkin terpapar virus sebelum menerima vaksinasi.

Selain itu, dari segi vaksin yang digunakan, Sinovac, telah memiliki izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA). Jadi vaksin sudah dinyatakan aman dan bermutu.

"Dipastikan suntikan tidak menimbulkan penyakit pada orang yang mendapatkan vaksinasi," ujar dia.

Siti Nadia menjelaskan, suntikan pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal.

Sementara untuk dosis kedua dalam rangka menguatkan respons imun sudah terbentuk ketika suntikan pertama.

Baca Juga:

Mayoritas Warga Ogah Ikut Vaksinasi COVID-19 Jika Harus Bayar


Butuh waktu sampai imunitas baru terbentuk dari vaksinasi. Menurutnya, imunitas baru terbentuk 28 hari setelah suntikan dosis kedua dilakukan.

"Kita perlu pahami meskipun sudah divaksinasi, kita masih risiko untuk terpapar dan tertular COVID-19," kata Siti Nadia.

Sementara untuk kejadian ikutan pasca-imunisasi atau KIPI selama program vaksinasi dijalankan, Siti Nadia mengatakan, tidak ditemukan efek berat.

Sejauh ini, efek samping bersifat ringan seperti nyeri pada tempat suntikan, kemerahan hingga gatal-gatal, serta masih bisa disembuhkan dalam waktu singkat.

"Kami ingatkan walau sudah divaksinasi tetap jalankan protokol kesehatan karena risiko tertular masih ada sekitar kita," jelasnya. (Knu)

Baca Juga:

Awal Maret, Pemprov DIY Vaksinasi COVID-19 ke Pedagang Pasar

#COVID-19 #Usia Lansia #Vaksinasi #Vaksin Covid-19
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Bagikan