Kesehatan

Kesemutan? Ada Sakit Mengintai!

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 28 Januari 2020
Kesemutan? Ada Sakit Mengintai!

Kesemutan bisa jadi gejala penyakit. (Foto: Pixabay/Free-Photos)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KAMU pasti pernah mengalami hal ini. Sensasi seperti ditusuk jarum-jarum kecil ketika terlalu lama duduk atau setelah tubuh mendapatkan tekanan tertentu. Sensasi seperti ini biasa dikenal dengan istilah kesemutan yang bisa langsung berkurang ketika dipijat secara perlahan. Hati-hati ternyata terdapat pertanda penyakit di baliknya.

Melansir dari healthline.com, beberapa faktor bisa menyebabkan terjadinya kesemutan pada tubuh. Kadar gula dalam darah yang terlalu tinggi juga bisa menyebabkan hal tersebut. Tentunya kamu harus mulai membiasakan pola hidup sehat sejak dini untuk menghindari berbagai penyakit kronis. Sensasi kesemutan bisa jadi merupakan gejala awal lho. Simak ulasan menarik berikut ini.

Baca Juga;

Ketahui Fakta-Fakta Virus Corona


1. Olahraga

semut
Olahraga bisa mengurangi resiko kesemutan. (Foto: Pixabay/5132824)

Sepertinya kamu sudah mulai harus menerapkan jadwal rutin olahraga apabila sering mengalami masalah kesemutan. Olahraga rutin mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan melatih saraf motorik. Selain itu kalori berlebihan yang menumpuk dan menyebabkan kesemutan akan keluar bersamaan dengan keringat. Kesemutan juga bisa disebabkan karena tubuh yang jarang bergerak sehingga aliran sirkulasi darah terhambat.


2. Perbaiki pola makan

sermut
Konsumsi makanan rendah lemak. (Foto: Pixabay/congerdesign)

Mau tidak mau kamu harus mengurangi makanan berlemak dan mulai beralih ke sayur, buah dan daging rendah lemak. Karena kalori berlebihan yang menumpuk di dalam tubuh serta kadar gula yang terlalu tinggi bisa menyebabkan penyakit kronis seperti Diabetes. Akibatnya Beberapa saraf akan rusak dan menimbulkan sensasi kesemutan. Ih ngeri!


Baca Juga:

4 Manfaat Unik Ampas Kopi Yang Memudahkan Hidup Kamu

3. Hindari tekanan

semut
Tubuh harus sering bergerak. (Foto: Pixabay/www.slon_pics)

Jangan duduk di posisi yang sama dalam waktu lama. Jika kamu seorang pekerja kantoran, sering-sering rehat dan jalan sebentar di sekitar kantor untuk merelaksasi aliran darah serta saraf yang dibiarkan kaku saat duduk. Tubuh yang mendapatkan tekanan terlalu lama akan mengalami kesemutan.


4. Air

semut
Air mineral melancarkan peredaran darah. (Foto: Pixabay/95839)


Kesemutan bisa terjadi karena adanya bagian tubuh yang tersumbat salah satunya peredaran darah. Olahraga saja tidak cukup. Kamu juga wajib rajin minum air mineral agar sistem peredaran darah di dalam tubuh lancar tanpa hambatan. (mar)


Baca Juga:

Sering Tertidur saat Beraktivitas? Hati-Hati Narkolepsi

#Sakit #Penyakit
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Lifestyle
Tiga Fase yang Perlu Diwaspadai Saat Terpapar Campak, Demam Tinggi hingga Ruam Menghitam
Hal yang paling penting adalah istirahat cukup, menjaga asupan nutrisi
Angga Yudha Pratama - Rabu, 27 Agustus 2025
Tiga Fase yang Perlu Diwaspadai Saat Terpapar Campak, Demam Tinggi hingga Ruam Menghitam
Dunia
Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur
Sumenep, Jawa Timur tengah menghadapi situasi serius setelah wabah campak merebak dan resmi ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa
ImanK - Jumat, 22 Agustus 2025
Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur
Indonesia
Infeksi Cacing Bikin Raya Meninggal, DPR: Bukti Akses Kesehatan di Pedesaan Lemah
Komisi IX DPR RI menyebutkan, bahwa kematian balita di Sukabumi akibat infeksi cacing, menjadi bukti akses kesehatan di pedesaan masih lemah.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Infeksi Cacing Bikin Raya Meninggal, DPR: Bukti Akses Kesehatan di Pedesaan Lemah
Indonesia
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, kasus kematian balita di Sukabumi menjadi bukti gagalnya negara melindungi rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Indonesia
Stop Sekarang! Kebiasaan Sepele Ini Diam-Diam Picu Hipertensi di Usia Muda!
Intervensi dini diperlukan agar tidak menjadi hipertensi kronik dan menyebabkan kerusakan lapisan pembuluh darah
Angga Yudha Pratama - Kamis, 19 Juni 2025
Stop Sekarang! Kebiasaan Sepele Ini Diam-Diam Picu Hipertensi di Usia Muda!
Indonesia
Kenali Tanda Bahaya Tekanan Darah Tinggi Ekstrem Sebelum Terlambat
Jangan lupa untuk olahraga secara teratur
Angga Yudha Pratama - Senin, 16 Juni 2025
Kenali Tanda Bahaya Tekanan Darah Tinggi Ekstrem Sebelum Terlambat
Indonesia
Bantah Berobat ke Jepang, Ajudan Pastikan Penyakit Jokowi tidak Menular
Ruam akibat alergi yang dialami Jokowi mulai muncul beberapa hari setelah pulang dari Vatikan.
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
Bantah Berobat ke Jepang, Ajudan Pastikan Penyakit Jokowi tidak Menular
Indonesia
Waspadai! Duduk Terlalu Lama dan Olahraga Berat Picu Nyeri Pinggang
Diagnosis dan penanganan nyeri pinggang umumnya dapat ditentukan oleh dokter
Angga Yudha Pratama - Rabu, 30 April 2025
Waspadai! Duduk Terlalu Lama dan Olahraga Berat Picu Nyeri Pinggang
Lifestyle
Mengenal Pneumonia Ganda yang Dialami Paus Fransiskus Sebelum Wafat
Paus Fransiskus wafat pada 21 April, dan berbagai media nasional serta internasional menyebutkan bahwa sang tokoh agama dunia ini menderita pneumonia ganda
ImanK - Selasa, 22 April 2025
Mengenal Pneumonia Ganda yang Dialami Paus Fransiskus Sebelum Wafat
Lifestyle
Dokter Neurologi Ungkap Pemicu Parkinson Dini pada Remaja dan Dewasa Muda Akibat Pengaruh Lingkungan Hingga Obat-obatan
Pada remaja, Parkinson seringkali muncul akibat penggunaan obat antidepresan karena pengaruh lingkungan pergaulan, penyalahgunaan narkotika, dan konsumsi obat-obatan yang seharusnya dihindari
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 April 2025
Dokter Neurologi Ungkap Pemicu Parkinson Dini pada Remaja dan Dewasa Muda Akibat Pengaruh Lingkungan Hingga Obat-obatan
Bagikan