Kerusuhan Tanjungbalai, Komnas HAM: Ada Yang Pelintir Informasi

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 11 Agustus 2016
Kerusuhan Tanjungbalai, Komnas HAM: Ada Yang Pelintir Informasi

Anggota Komnas HAM, Natalius Pigai (Foto: M. Yani)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih Nasional- Setelah melakukan investigasi terkait kasus penyerangan dan pembakaran rumah ibadah di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan fakta bahwa ada oknum yang sengaja melakukan pembiasan informasi sehingga terjadinya penyerangan.

"Kami menemukan bahwa adanya pelintiran informasi yang dikembangkan oleh orang tertentu yang tadinya komunikasi biasa menjadi komunikasi yang berorientasi kebencian," ucap Anggota Komnas HAM, Natalius Pigai di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Selatan, Kamis (11/8).

Padahal, lanjut Pigai pada awalnya bentuk keberatan dengan aktifitas salah satu agama oleh Meliana (41) kepada Uwo (47) hanyalah percakapan biasa antar tetangga.

"Kami telah memastikan bahwa komunikasi verbal antara Ibu Meliana dan Ibu Uwo yang tetangga langsung hanya komunikasi biasa. Itu juga dibenarkan oleh Ibu Uwo, bahwa komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi yang biasa aja," katanya.

Namun pria yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Peristiwa Tanjung Balai ini tidak bisa menunjukan siapa pelaku penyebaran informasi palsu tersebut.

Seperti yang diketahui pengerusakan 15 rumah ibadah di Tanjungbalai bermula saat seorang warga memprotes kegiatan ibadah pada dini hari. Pigai menganggap protes tersebut tidak bermaksud mendiskreditkan satu agama. (Yni)

BACA JUGA:

  1. Dipicu Suara Azan, Konflik SARA di Tanjungbalai Pecah, Ini Kronologinya
  2. Nasaruddin Umar Tak Menyangka Ada Bentrok Massa di Aceh Singkil
  3. Din Syamsuddin: Belum Selesai Kasus Tolikara, Muncul Lagi Kasus Serupa
  4. Pembakaran Gereja di Aceh Singkil Diduga Bermotif Politis
  5. Polisi Tetapkan 10 Tersangka Bentrokan di Aceh Singkil
#Komnas HAM #Tanjung Balai #Pembakaran Rumah Ibadah
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Bentuk Tim Pencari Fakta Kerusuhan Demo, 6 Lembaga HAM Bantah Jalani Instruksi Prabowo
Keenam lembaga HAM negara itu juga menegaskan pembentukan tim pencari fakta ini bukan atas instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Wisnu Cipto - Jumat, 12 September 2025
Bentuk Tim Pencari Fakta Kerusuhan Demo, 6 Lembaga HAM Bantah Jalani Instruksi Prabowo
Indonesia
Komnas HAM Minta Polda Buka Ruang Peninjauan Kembali Kasus Kematian Diplomat Arya
Polisi menyimpulkan bahwa Arya Daru meninggal dunia bukan karena pembunuhan atau tindak pidana lain
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Komnas HAM Minta Polda Buka Ruang Peninjauan Kembali Kasus Kematian Diplomat Arya
Indonesia
Temuan Komnas HAM di Balik Persekusi Retreat Kristen di Cidahu Sukabumi, Pengusiran hingga Perusakan
Tindakan persekusi terjadi karena adanya penolakan oleh sebagian warga sekitar yang merasa terganggu dengan kegiatan kerohanian.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 11 Juli 2025
Temuan Komnas HAM di Balik Persekusi Retreat Kristen di Cidahu Sukabumi, Pengusiran hingga Perusakan
Indonesia
Pembubaran Retreat Keagamaan di Sukabumi Dinilai sebagai Bentuk Pelanggaran HAM dan Intoleransi
Komnas HAM mengecam keras pengusiran dan pembubaran paksa retreat remaja Kristen.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 02 Juli 2025
Pembubaran Retreat Keagamaan di Sukabumi Dinilai sebagai Bentuk Pelanggaran HAM dan Intoleransi
Indonesia
Bantah Fadli Zon, Komnas HAM Ungkap Bukti Kekerasan Seksual saat Peristiwa Mei 98
Pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyatakan tidak ada perkosaan dalam Peristiwa Kerusuhan Mei 1998 dinilai tidak tepat.
Frengky Aruan - Senin, 16 Juni 2025
Bantah Fadli Zon, Komnas HAM Ungkap Bukti Kekerasan Seksual saat Peristiwa Mei 98
Indonesia
Komnas HAM Bakal ke Raja Ampat, Selidiki Dugaan Intimidasi hingga Pelanggaran Tambang Nikel
Komnas HAM bakal menuju Raja Ampat. Tujuannya adalah menyelidiki dugaan intimidasi hingga pelanggaran tambang nikel.
Soffi Amira - Jumat, 13 Juni 2025
Komnas HAM Bakal ke Raja Ampat, Selidiki Dugaan Intimidasi hingga Pelanggaran Tambang Nikel
Indonesia
Proyek Tambang Nikel di Raja Ampat Berpotensi Langgar HAM, Bisa Picu Konflik Horizontal
Proyek tambang nikel di Raja Ampat berpotensi melanggar HAM. Bahkan, kasus ini bisa memicu konflik horizontal.
Soffi Amira - Jumat, 13 Juni 2025
Proyek Tambang Nikel di Raja Ampat Berpotensi Langgar HAM, Bisa Picu Konflik Horizontal
Indonesia
TNI AD Anggap 'Sentilan' Komnas HAM soal Insiden Ledakan Garut sebagai Masukan
Temuan Komnas HAM mengungkap, 21 warga sipil dipekerjakan bantu pemusnahan amunisi dengan upah harian Rp 150 ribu dan tidak dibekali alat pelindung diri (APD).
Frengky Aruan - Minggu, 25 Mei 2025
TNI AD Anggap 'Sentilan' Komnas HAM soal Insiden Ledakan Garut sebagai Masukan
Indonesia
Komnas HAM Temukan 21 Buruh Sipil Dibayar Rp 150 Ribu Saat Ledakan Garut, TNI Angkat Suara
Para pekerja sipil itu disebut sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun bekerja dalam proses pemusnahan amunisi, tetapi secara otodidak.
Wisnu Cipto - Sabtu, 24 Mei 2025
Komnas HAM Temukan 21 Buruh Sipil Dibayar Rp 150 Ribu Saat Ledakan Garut, TNI Angkat Suara
Indonesia
Komnas HAM Investigasi Kasus Tragedi Pesta Miras Oplosan di Lapas Bukittinggi
Lembaga HAM negara itu mendesak adanya investigasi lebih lanjut.
Wisnu Cipto - Jumat, 02 Mei 2025
Komnas HAM Investigasi Kasus Tragedi Pesta Miras Oplosan di Lapas Bukittinggi
Bagikan