Kenali Karakter COVID-19 Subvarian Baru Omicron XBB dan XBB.1


Kasus COVID-19 subvarian baru Omicron XBB dan XBB.1 terkonfirmasi di Indonesia sebanyak 12 orang. (freepik/freepik)
LAGI-lagi angka kasus COVID-19 naik di Indonesia. Jumlah terkonfirmasi kasus positif pada Jumat (4/11) sebanyak 5.303. Sejak Selasa (1/11) sebanyak 4.707, Rabu (2/11) 4.873, dan Kamis (3/11) mencapai
4.951 kasus.
"Pandemi masih ada di sekitar kita dan ada 28 negara yang mengalami kenaikan kasus, termasuk Singapura. Ini dikaitkan dengan subvarian baru XBB dan XBB.1," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril di Jakarta, Jumat (4/11) melalui sambungan Zoom.
Kasus COVID-19 subvarian baru Omicron XBB dan XBB.1 terkonfirmasi di Indonesia sebanyak 12 orang. "Dari 12 kasus ini, dua dari perjalanan luar negeri yaitu dari Singapura, dan 10 kasus transmisi lokal," jelas Syahril.
Baca Juga:

Karakter XBB dan XBB.1
Subvarian baru ini memiliki karakter yang cepat menular, namun dilihat dari peningkatan keparahan maupun angka kematian, tidak lebih parah dari infeksi varian-varian COVID-19 sebelumnya.
Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan, SpP(K), menyebut subvarian ini sangat unik lantaran lebih rentan menyerang orang yang belum pernah terinfeksi COVID-19. Hal ini ia ungkapkan mengacu pada catatan kasus subvarian XBB yang dilaporkan dari Singapura.
Erlina menyarankan bagi masyarakat yang belum pernah terinfeksi COVID-19 untuk berhati-hati. Segera melengkapi vaksinasi, baik primer (dosis satu dan dua) maupun booster (dosis ketiga) untuk mencegah risiko perburukan gejala dari subvarian ini.
Subvarian XBB baru disebutkan tidak terdeteksi oleh pengujian antigen. Kejadian ini dikonfirmasi oleh Departemen Kesehatan Filipina beberapa waktu lalu. Deteksi virus karena varian tersebut hanya bisa digunakan dengan pengurutan genom dengan menggunakan sampel yang dikumpulkan dari tes RT-PCR.
Gejala Subvarian Omicron XBB
Adapun gejala yang dikeluhkan pada pasien COVID-19 dengan subvarian Omicron XBB mirip dengan varian Corona lainnya. Hingga saat ini belum ada laporan ilmiah resmi yang menyebut XBB lebih berbahaya.
Center for Disease Control and Prevention (CDC), badan Amerika Serikat yang menangani pandemi, secara umum gejala varian ini mirip seperti gejala COVID-19
Baca Juga:
Sering Dianggap Sepele, 4 Kesalahan Saat Mandi Ini Bisa Sebabkan Kulit Kering

Berikut 10 gejala Omicron XBB :
- Demam atau menggigil
- Batuk
- Sesak napas atau napas singkat
- Badan lemas dan mudah lelah
- Nyeri otot dan tubuh
- Sakit kepala
- Kehilangan indera perasa atau penciuman
- Sakit tenggorokan
- Pilek atau hidung tersumbat
- Mual atau muntah
- Diare.
Gejalanya memang sulit dibedakan. Berhubung kita masih berada dalam pandemi, maka tetap harus waspada. Apabila mengalami gejala seperti di atas, demi kewaspadaan, selama gejalanya ringan tidak terlalu mengkhawatirkan, tapi jelas perlu isolasi diri, pakai masker, jaga jarak dengan orang terdekat kita dan istirahat di rumah. (DGS)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
