Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Jabar Meningkat

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 06 Oktober 2023
Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Jabar Meningkat

Ilustrasi. (MP/Alfi Ramadhani)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMPONI) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jawa Barat tahun 2022 mengalami peningkatan dibanding tahun 2021.

Pada 2021 terjadi 1.766 kasus, sementara di tahun 2022 meningkat menjadi 2001 kasus. Sedangkan berdasarkan data pengaduan kasus yang tercatat di UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Jabar, tahun 2021 sebanyak 500 kasus dan tahun 2022 bertambah menjadi 602 kasus.

Baca Juga

Komnas Perempuan Sebut KDRT Jadi Kasus Kekerasan Terbanyak yang Dilaporkan

"Ini harus menjadi perhatian yang serius," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin di Bandung, Jumat (6/10).

Sesuai dengan amanat Presiden, kondisi tersebut harus dijadikan momentum dalam meningkatkan layanan yang cepat, akurat, komprehensif, dan terintegrasi.

"Hal itu juga yang menjadi konsentrasi khusus Pemerintah Daerah Provinsi Jabar dengan terbitnya Instruksi Khusus Pimpinan, dengan tujuan menurunnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jabar, dengan tagline Perempuan dan Anak Juara," ujar Siska.

Seiring dengan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang meningkat, Pemda Provinsi Jawa Barat mengaktivasi layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 Terintegrasi.

Dengan aktivasi SAPA 129 Terintegrasi ini diharapkan kualitas layanan perlindungan perempuan dan anak dapat ditingkatkan sesuai dengan amanat yang didelegasikan kepada Kementerian PPPA, yang di dalamnya memuat enam fungsi layanan.

Baca Juga

400 Lebih Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Terjadi di Provinsi Ibu Kota Baru

"Enam fungsi layanan itu adalah pengaduan masyarakat, penjangkauan korban, pengelolaan kasus, penampungan sementara, mediasi, dan pendampingan korban," jelasnya.

Sementara itu, Menteri PPPA RI Bintang Puspayoga menegaskan, bahwa SAPA 129 Terintegrasi merupakan komitmen pemerintah melayani masyarakat, dalam upaya penurunan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Kepuasan masyarakat menjadi prioritas kami. Transformasi layanan SAPA 129 yang semakin terintegrasi, adalah bentuk komitmen kami untuk memberikan layanan yang lebih baik," tutur Bintang Puspayoga.

Di luar membacakan sambutan tertulis Pj. Gubernur Jabar, Siska Gerfianti menyampaikan pula bahwa aktivasi SAPA 129 Terintegrasi di Jabar akan diintegrasikan dengan layanan Sapawarga yang dikelola Diskominfo Jabar.

"Kita akan berkolaborasi dengan Diskominfo untuk mengintegrasikan layanan SAPA 129 dengan Sapawarga yang sudah dimiliki Jawa Barat," terangnya.

SAPA 129 Terintegrasi adalah layanan _hotline_ yang dikelola Kementerian PPPA dan terintegrasi dengan semua unit layanan yang dibutuhkan serta terkoneksi dengan unit layanan di daerah.

Layanan SAPA 129 Terintegrasi Kementerian PPPA RI ini serentak diaktivasi di 10 provinsi di Indonesia. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga

Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Solo Meningkat

#Kekerasan Perempuan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Pemprov DKI Desak Korban Kekerasan Perempuan dan Anak Berani Bersuara, Jangan Takut Melapor
Masyarakat harus peduli terhadap warga, keluarga, tetangga, dan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Pemprov DKI Desak Korban Kekerasan Perempuan dan Anak Berani Bersuara, Jangan Takut Melapor
Indonesia
Kasus Kekerasan Perempuan-Anak Jakarta Meroket, Elit PSI Desak Revisi Perda Akomodir UU TPKS
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina menyoroti kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di momen Hari Perempuan Internasional 2025.
Wisnu Cipto - Sabtu, 08 Maret 2025
Kasus Kekerasan Perempuan-Anak Jakarta Meroket, Elit PSI Desak Revisi Perda Akomodir UU TPKS
Indonesia
Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Meroket di 2024, Dinas PPAPP Tambah 9 Pos Pengaduan
Mifta berharap penambahan pos pengaduan ini dapat mendukung pemberian layanan yang optimal
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 Februari 2025
Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Meroket di 2024, Dinas PPAPP Tambah 9 Pos Pengaduan
Berita
Suami Cut Intan Nabila Ditetapkan sebagai Tersangka KDRT
Suami Cut Intan Nabila ditetapkan sebagai tersangka KDRT. Ia mengaku, bahwa sudah beberapa kali melakukan kekerasan.
Soffi Amira - Rabu, 14 Agustus 2024
Suami Cut Intan Nabila Ditetapkan sebagai Tersangka KDRT
Indonesia
DPRD Desak Pemprov DKI Revisi Perda Tentang Perlindungan Perempuan dan Anak
Perda tersebut mengatur sanksi hukuman pidana yang tegas bagi pelaku KDRT
Angga Yudha Pratama - Rabu, 17 Juli 2024
DPRD Desak Pemprov DKI Revisi Perda Tentang Perlindungan Perempuan dan Anak
Indonesia
Suami Bakar Istri di Tangerang Jadi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara
Suami bakar istri di Tangerang ditetapkan sebagai tersangka. Pria berinisial S itu kini terancam 10 tahun penjara atau denda paling banyak Rp 30 juta.
Soffi Amira - Selasa, 02 Juli 2024
Suami Bakar Istri di Tangerang Jadi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara
Indonesia
Laporan Kasus Kekerasan Pada Perempuan dan Anak Makin Meningkat di Bandung
Tidak semua kasus yang masuk bisa dengan mudah diselesaikan. Perlu adanya uji kondisi psikologis korban. Butuh 2-8 kali pendampingan konseling, terutama pendampingan hukum.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 November 2023
Laporan Kasus Kekerasan Pada Perempuan dan Anak Makin Meningkat di Bandung
Indonesia
Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Jabar Meningkat
Pada 2021 terjadi 1.766 kasus, sementara di tahun 2022 meningkat menjadi 2.001 kasus.
Andika Pratama - Jumat, 06 Oktober 2023
Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Jabar Meningkat
Indonesia
Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Solo Meningkat
Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2AP2KB) Solo, Siti Dariyatini, pada 2021 tercatat 59 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Kasus ini meningkat 69 pada 2022.
Andika Pratama - Kamis, 04 Mei 2023
Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Solo Meningkat
Indonesia
Ada 3.081 Aduan Kekerasan Terhadap Perempuan Sepanjang 2022
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyebutkan telah menerima 3.081 aduan kekerasan terhadap perempuan sepanjang Januari sampai awal November 2022.
Mula Akmal - Jumat, 25 November 2022
Ada 3.081 Aduan Kekerasan Terhadap Perempuan Sepanjang 2022
Bagikan