Pemprov DKI Desak Korban Kekerasan Perempuan dan Anak Berani Bersuara, Jangan Takut Melapor

Ilustrasi kekerasan seksual. (Foto: Pixabay/Roszie)
Merahputih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meminta warga dan korban tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak untuk tidak gentar dan berani melapor kepada pihak berwajib atau lembaga terkait.
Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim menyebut bahwa keraguan dan ketakutan masih menjadi kendala utama bagi para korban untuk bersuara.
"Ini masalah mendasar. Warga masih ragu melapor jika menjadi korban kekerasan. Ini harus diubah! Masyarakat wajib berani bersuara," ucap Ali Maulana Hakim dalam sosialisasi Survei Pengalaman Hidup Anak Daerah (SPHAD) dan Survei Pengalaman Hidup Perempuan Daerah (SPHPD) Tahun 2025 bagi lurah di Jakarta, Kamis (12/6).
Baca juga:
Legislator Desak Penguatan KUHAP untuk Hentikan Kekerasan pada Tersangka
Menurut Ali, beberapa faktor menghalangi korban untuk melapor antara lain ketakutan balas dendam, di mana pelaku seringkali mengancam atau melakukan intimidasi. Belum lagi proses hukum berbelit sehingga kekhawatiran akan prosedur hukum yang panjang dan melelahkan.
Korban kerap merasa malu dan terbebani oleh stigma negatif masyarakat, seolah-olah merekalah sumber masalah lalu ketidaktahuan mengenai prosedur pelaporan atau layanan bantuan yang tersedia.
"Semua harus diungkap. Mengungkap kasus kekerasan memang tidak mudah, seringkali dianggap aib. Tapi, kami berkomitmen untuk menjaga nama baik korban dan keluarganya selama proses hukum," tambah Ali.
Tak hanya itu, Ali juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Jika ada indikasi kekerasan, warga diminta untuk segera mencegah dan melaporkannya.
Baca juga:
Keselamatan Jurnalis Terancam Berbagai Bentuk Kekerasan, LPSK Siapkan Perlindungan
"Masyarakat harus peduli terhadap warga, keluarga, tetangga, dan lingkungan. Jika ada tanda-tanda kekerasan, segera cegah atau laporkan!" seru Ali.
Dengan partisipasi aktif masyarakat di tingkat RT, RW, kelurahan, dan kecamatan, Ali optimis kasus kekerasan di Jakarta dapat ditekan.
"Saya meminta seluruh masyarakat Jakarta untuk turut serta memperhatikan kasus kekerasan perempuan dan anak di sekitar kita. Kita semua punya tanggung jawab!," pungkasnya.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
![[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan](https://img.merahputih.com/media/f8/df/4d/f8df4dcb1b53087a074e35b53dcecbd4_182x135.png)
PBB Soroti Demo di Indonesia yang Diwarnai Kekerasan, Desak Investigasi Transparan dan Menyeluruh

Korban Kekerasan Seksual Anak Minta Elon Musk Hapus Tautan ke Gambarnya, Pihak Penjual Terdeteksi Berlokasi di Jakarta

Tega! Kepala Sekolah di Maluku Cabuli Siswa SD di Kebun Warga Hingga Hamil

Pemprov DKI Ingatkan Orang Tua Bekali Anak Ilmu dan Iman di Tengah Wacana Pemblokiran Gim Roblox

Legislator Sebut Kematian Prada Lucky Namo Akibat 'Doktrin Kekerasan' di TNI, Minta Pengawasan Eksternal Segera Dibentuk

Tradisi 'Kotor' Satuan Jadi Penyebab Kematian Prada Lucky, Purnawirawan Jenderal TNI Minta Komandan Tanggung Jawab

Politikus DPR Desak Pemerintah Segera Blokir Roblox, Jerumuskan Masa Depan Anak ke Tindak Kekerasan

4 Anak Diduga Alami Kekerasan di Boyolali, Dikurung dan Dirantai

Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron
