Karena Rawat ODHA, Yayasan Lentera Pernah Tiga Kali Diusir Warga

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 30 November 2021
Karena Rawat ODHA, Yayasan Lentera Pernah Tiga Kali Diusir Warga

Masyarakat yang masih melihat ODHA sebagai sumber penularan HIV/AIDS. (Foto: Pexels/Anna Shvets)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

NIAT baik merawat Orang dengan HIV/AIDS atau ODHA yang dilakukan Yayasan Lentera Solo, Jawa Tengah tak berjalan mulus.

Perjuangan penuh rintangan telah dialami mulai dari diusir warga karena takut tertular HIV/AIDS. Alhasil, lokasi penampungan atau shelter anak ODHA harus berpindah tiga kali.

Baca Juga:

Temuan Penerima Nobel Kimia 2021 akan Berpengaruh Besar pada Dunia Pengobatan

lentera
Rumah shelter Yayasan Lentera di Kompleks Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti, Jebres, Solo. (Foto: MP/Ismail)


Sampai akhirnya, lokasi penampungan ODHA sekarang berada di kompleks Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bhakti, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah.

"Rumah shelter (penampungan) ini merupakan inisiasi dari Yayasan Lentera dengan bantuan dari Kementrian Sosial dan salah satu perusahaan retail," kata Ketua Yayasan Lentera Solo, Yunus Prasetyo pada Merahputih.com, Selasa (30/11).

Ia menyebut pembuatan rumah shelter ini tak terlepas dengan fakta bahwa mereka ini ditolak keberadaannya warga masyarakat. Warga sekitar di lingkungan yang hendak ditempati anak-anak ADHA ini biasanya takut kalau anak-anak tersebut menularkan penyakitnya kepada warga lain.

“Kita pernah diusir dua sampai tiga kali. Kami harus berpindah tempat. Pernah kita mau menempati kontrakan di Kedung Lumbu yang merupakan rumah milik salah satu pengurus Yayasan Lentera," katanya.

Perjalanan Lentera untuk mengasuh anak ADHA, kata dia cukup berliku. Lentera juga pernah mendapat laporan dari rumah sakit ada seorang anak terlantar yang terkena HIV/AIDS.

Baca Juga:

Libur Panjang Segera Tiba, Tetap Perhatikan Asupan Protein

lentera
Obat terapi ODHA belum ramah anak. (Foto: Pexels/cottonbro)

“Tahun 2013 itu kita pernah mendapat laporan dari satu rumah sakit bahwa ada satu anak yang berusia sekitar tiga tahun yang terinfeksi HIV sekaligus kondisi gizi buruk," kata dia.

Ia mengatakan keluarga belum siap untuk menerima dan merawatnya. Pihaknya pun bertemu dengan keluarga besarnya dan ternyata anak ini yatim piatu.

"Akhirnya kami merawat anak ini. Kami lalu mencarikan kost untuk anak ini dan satu pengasuh, “ tutur dia.

Kisah lainnya, lanjut dia, pihaknya mendapatkan kabar salah satu orang terinfeksi AIDS yang didampingi meninggal. Orang ini meninggalkan satu anak yang juga terkena HIV/AIDS. Keluarga itu pada intinya tidak bisa merawat anak tersebut.

"Kita ambil anak itu, kita rawat. Jadi satu pengasuh merawat dua anak, “ katanya

Ia berharap ke depan ada obat terapi bagi anak ODHA yang ramah. Pasalnya, obat yang ada sekarang belum ramah anak karena rasanya sangat pahit dan menyulitkan anak minum obat. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Jaga Daya Tahan Tubuh dengan Suplemen Herbal

#HIV/AIDS #Peduli HIV/AIDS #Hari AIDS Sedunia
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Red Flag, Kasus HIV/AIDS Denpasar Tembus 17 Ribu Terbanyak Usia Produktif
Risiko penularan HIV/AIDS terbanyak di Kota Denpasar berasal dari hubungan heteroseksual mencapai 71 persen.
Wisnu Cipto - Selasa, 02 Desember 2025
Red Flag, Kasus HIV/AIDS Denpasar Tembus 17 Ribu Terbanyak Usia Produktif
Indonesia
Otorita IKN Gencar Bikin Workshop Cegah HIV/AIDS, Ternyata Ini Tujuannya
Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-14 dalam jumlah orang yang hidup dengan HIV (ODHIV) di seluruh dunia.
Wisnu Cipto - Kamis, 06 November 2025
Otorita IKN Gencar Bikin Workshop Cegah HIV/AIDS, Ternyata Ini Tujuannya
Indonesia
Mengejutkan, 15 Anak Sekolah Solo Terjangkit HIV karena Berorientasi Seksual Sesama Jenis
Hubungan sesama jenis memiliki risiko lebih tinggi untuk terjangkit HIV.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
Mengejutkan, 15 Anak Sekolah Solo Terjangkit HIV karena Berorientasi Seksual Sesama Jenis
Indonesia
15 Anak Sekolah di Solo Terjangkit HIV, Diduga Gara-Gara Ini
KPA Solo mengungkapkan terus berusaha membentuk kesadaran akan bahaya HIV di kalangan siswa sekolah.
Wisnu Cipto - Rabu, 01 Oktober 2025
15 Anak Sekolah di Solo Terjangkit HIV, Diduga Gara-Gara Ini
Indonesia
Hampir 80 Ribu Warga Kabupaten Tangerang Rentan HIV/AIDS, Terbanyak Ibu Hamil
Angka 79.559 jiwa itu hanya data sasaran orang berisiko terduga menderita HIV untuk dilakukan pemeriksaan dan belum dinyatakan positif.
Wisnu Cipto - Jumat, 25 April 2025
Hampir 80 Ribu Warga Kabupaten Tangerang Rentan HIV/AIDS, Terbanyak Ibu Hamil
Dunia
1,3 Juta Orang Teracatat sebagai Penderita Baru HIV pada 2023
Masih ada 9,3 juta orang masih tidak memiliki akses terhadap perawatan yang dapat menyelamatkan jiwa.
Dwi Astarini - Rabu, 27 November 2024
1,3 Juta Orang Teracatat sebagai Penderita Baru HIV pada 2023
Lifestyle
Mengenal HIV/AIDS, Bagaimana Bisa Tertular dan Apa Gejalanya?
HIV/AIDS perlu diketahui bagaimana bisa tertular dan apa saja gejalanya. HIV/AIDS merupakan kondisi kesehatan yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Soffi Amira - Jumat, 22 November 2024
Mengenal HIV/AIDS, Bagaimana Bisa Tertular dan Apa Gejalanya?
Fun
Ketahui 5 Cara Penyakit HIV Bisa Tertular
Penting untuk memahami bagaimana virus ini bisa menular agar kita bisa lebih waspada dan melindungi diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 08 Oktober 2024
Ketahui 5 Cara Penyakit HIV Bisa Tertular
Foto Essay
Semangat Hidup, Harapan dan Doa ADHA dari Rumah Bidan Ropina Tarigan
Bidan Ropina Tarigan pemilik Yayasan Vina Smart Era saat mengajarkan anak-anak dengan HIV/AIDS (ADHA) di Rumahnya di Kawasan Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, Rabu (10/7/2024).
Didik Setiawan - Kamis, 11 Juli 2024
Semangat Hidup, Harapan dan Doa ADHA dari Rumah Bidan Ropina Tarigan
Indonesia
Ternyata Tes HIV Tidak Bisa Cuma Sekali, Harus 3 Kali
TB merupakan penyakit oportuni tertinggi pada mereka yang terinfeksi HIV.
Wisnu Cipto - Rabu, 26 Juni 2024
Ternyata Tes HIV Tidak Bisa Cuma Sekali, Harus 3 Kali
Bagikan