Jokowi Bakal Gabungkan BUMN Pariwisata dan Penerbangan


Presiden Joko Widodo dalam rapat dengan pimpinan MPR. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
MerahPutih.com - Pariwisata dan penerbangan menjadi dua sektor yang sangat terpukul oleh kontraksi ekonomi. Tercatat, jumlah wisatawan mancanegara yang melancong ke Indonesia hanya 482 ribu orang di periode tersebut atau menurun 81 persen secara kuartal ke kuartal dan turun 87 persen.
Pemerintah pun, mengkaji kemungkinan untuk menggabungkan BUMN sektor penerbangan dan pariwisata agar industri di kedua sektor tersebut bisa lebih kokoh dan memiliki bisnis yang terakselerasi.
Presiden Jokowi meminta bawahanya, mengkaji bandara-bandara yang berpotensi jadi hub dan super hub sesuai letak geografis dan karakter wilayahnya.
Baca Juga:
Anak Buah Anies Beberkan Tingkat Kesembuhan COVID DKI di Atas Angka Nasional
“Kita harus berani tentukan bandara yang berpotensi jadi internasional hub,” ujar Jokowi.
Jokowi mencatat terdapat delapan bandar udara (bandara) internasional di Indonesia yang berpotensi jadi hub dan super hub untuk mentransformasi industri penerbangan dan pariwisata.
Delapan bandara tersebut yakni, Bandara Ngurah Rai (Bali), Seokarno Hatta (Banten), Kualanamu (Sumatera Utara), Jogjakarta, Balikpapan (Kalimantan Timur), Hassanudin (Sulawesi Selatan), Sam Ratulangi (Sulawesi Utara), dan Juanda (Jawa Timur),” kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas mengenai penggabungan BUMN Aviasi dan Pariwisata di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, (6/8).

Saat ini, kata Jokowi, jumlah hub penerbangan di Indonesia terlalu banyak dan tidak merata. Indonesia mengklaim memiliki 30 bandara internasional. Bahkan, negara lain yang tidak memiliki bandara internasional sebanyak Indonesia.
“Apakah diperlukan sebanyak ini ? Negara-negara lain saya kira tidak melakukan ini. Coba dilihat, dan sembilan persen lalu lintas terpusat hanya di empat bandara, di Seokarno Hatta, Ngurah Rai Bali, Juanda, dan Kualanamu,” ujarnya.
Baca Juga:
Ini Skema Bantuan bagi Pegawai dengan Gaji di Bawah Rp5 Juta
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Menkeu: Penyaluran Rp 200 T ke 6 Bank BUMN untuk Genjot Kredit Rakyat

Ingin Fokus Bisnis Migas, Pertamina Bakal Gabungkan Pelita Air ke Garuda Indonesia

Mensesneg Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN

Presiden Prabowo Hilangkan Bonus Komisaris BUMN: Enak di Lo, Ga Enak di Rakyat!

DPR Bongkar Akal-akalan Komisaris BUMN yang Dapat Bonus Miliaran, Dukung Langkah Prabowo Habisi Tantiem

Prabowo Mau Bos BUMN Tak Lagi Dapat Tunjangan Miliaran, DPR: Bisa Dialihkan untuk Program Pro Rakyat

Anggota DPR Gus Rivqy Dukung Langkah Prabowo Hapus Tantiem Komisaris BUMN

DPR Setuju Presiden Hapus Tantiem Komisaris dan Direksi BUMN: Hemat Uang Negara, Genjot Deviden

Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN Dihapus, Prabowo: Yang Tidak Setuju, Mundur

MBG Jadi 'Senjata Rahasia' Pemerintah untuk Tarik Wisatawan, Sampai Bikin Dunia Kagum dan Geleng-Geleng Kepala
