Jejak Veronica Koman, Aktivis HAM Pembela Ahok yang Dibidik Jadi Tersangka

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Jumat, 13 September 2019
Jejak Veronica Koman, Aktivis HAM Pembela Ahok yang Dibidik Jadi Tersangka

Veronica Koman tersangka kasus provokasi Papua

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Veronica Koman Liu yang juga pengacara kini dijadikan tersangka dalam kasus ujaran kebencian dan provokasi karena dituding memporovokasi warga Papua untuk melakukan kekerasan. Sosoknya dikabarkan tengah berada di Australia.

Nama Veronica mulai dikenal publik ketika aktif di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Dalam status di medsosnya, Veronica pernah foto bersama Joshua Wong, aktivis pro-kemerdekaan Hong Kong atas China. Joshua yang menggerakan massa untuk demo selama beberapa hari ini dijadikan tersangka kasus makar oleh pemerintah setempat.

Baca Juga:

Veronica Koman Jadi Tersangka Provokasi Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya

Perempuan kelahiran Medan 14 Juni 1988 itu menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta terkemuka di Jakarta. Dia bergabung ke LBH Jakarta medio 2014. Sosok pengacara muda yang kerap membela siapapun yang mengalami korban diskriminasi. Tak terkecuali beberapa warga Papua.

Veronica Koman
Veronica Koman. (Foto: Net)

Meski keturunan Tionghoa, Veronica tak segan turun langsung ke pedalaman Papua untuk bertemu beberapa tokoh yang selama ini gencar menyuarakan kemerdekaan. Pada 2015 lalu, Veronica sempat mendampingi dua mahasiswa Papua yang menjadi tersangka ketika terlibat kericuhan dengan polisi saat demonstrasi menuntut kebebasan berekspresi di Jakarta. Dia terus konsisten membela rakyat Papua yang memerlukan bantuan hukum dan berjanji menyuarakan aspirasi mereka.

Baca Juga:

Veronica Koman Jadi Tersangka, Pemerintah Tak Paham Selesaikan Masalah Papua

Tak hanya isu lokal, Veronica juga aktif membantu pengungsian internasional dan para pencari suaka. Banyak kliennya yang berasal dari Afghanistan dan Iran yang terdampar di Indonesia. Dia membantu mereka untuk mendapatkan status pengungsi sesuai dengan hukum pengungsi internasional di UNHCR, lembaga PBB yang menaungi pencari suaka dan pengungsi.

Tenar Ketika Membela Ahok

Veronica Koman
Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menjalani sidang kasus penistaan agama. Foto: ANTARA FOTO

Sepak terjang Veronica mencuat pada 2017 lalu ketika mendukung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok/BTP) yang terjerat kasus penistaan agama. Kala itu, dia tampil sebagai pembela Ahok yang dianggap sebagai tumbal. Saat orasi membela Ahok di Rutan Cipinang, perempuan itu sampai mencap rezim Jokowi lebih kejam dibanding era Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ).

Veronica Koman pun dilaporkan kepada polisi atas aksinya itu. Laporan itu tercatat dalam Nomor: TBL/2314/V/2017/PMJ/Dit.Reskrimum. Tak hanya itu, orasi Veronica itu juga bikin geram Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.

Baca Juga:

Veronica Koman Jadi Tersangka, Komnas HAM Siap Pasang Badan

Tjahjo Kumolo meminta Veronica Koman menyampaikan maaf dan memberikan klarifikasi atas pernyataannya. Veronica Koman dalam orasinya berujar, "Saya berdiri di sini hari ini untuk membela Ahok karena bahwa ini adalah keadilan yang diinjak-injak. Rezim Jokowi adalah rezim yang lebih parah dari rezim SBY." Meski demikian, isu ini kemudian meredam dengan sendirinya. Bahkan, Veronica akhirnya malah mendapatkan beasiswa ke luar negeri dari pemerintah lewat jalur LPDP.

Rekening dan Paspor Diblokir

Veronica Koman
Massa melakukan aksi di Jayapura. (ANTARA FOTO/Gusti Tanati)

Tak hanya ditetapkan tersangka, kasus yang menjerat Veronica juga berpengaruh terhadap proses studinya di luar negeri. Polda Jawa Timur (Jatim) telah meminta pemblokiran rekeningnya. Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengakui berdasarkan penelusuran transaksi keuangan Veronica memiliki 2 rekening, satu di Indonesia dan satu lagi di luar negeri.

Dari pendalaman tentang rekening, kata Luki, polisi menemukan fakta jika Veronica Koman adalah mahasiswa pascasarjana penerima beasiswa. Dia tercatat sebagai penerima beasiswa untuk mahasiswa jurusan hukum. "Yang bersangkutan tidak pernah melaporkan aktivitasnya," tegas Kapolda, baru-baru ini.

Baca Juga:

Alasan Kominfo Belum Take Down Akun Veronica Koman

#Organisasi Papua Merdeka #Papua
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo Ingatkan Kepala Daerah Papua tak Gunakan Dana Otsus untuk Jalan-Jalan
Presiden RI, Prabowo Subianto, mengingatkan kepala daerah di Papua tidak menggunakan dana otsus untuk jalan-jalan.
Soffi Amira - Selasa, 16 Desember 2025
Prabowo Ingatkan Kepala Daerah Papua tak Gunakan Dana Otsus untuk Jalan-Jalan
Indonesia
Belajar dari Bencana, Prabowo Dorong Pembangunan Lumbung Pangan di Papua
Presiden RI, Prabowo Subianto, mendorong pembangunan lumbung pangan di Papua. Hal itu menjadi pelajaran dari berbagai bencana alam yang melanda Indonesia.
Soffi Amira - Selasa, 16 Desember 2025
Belajar dari Bencana, Prabowo Dorong Pembangunan Lumbung Pangan di Papua
Indonesia
Prabowo Targetkan 2.500 SPPG di Papua Beroperasi Penuh pada 17 Agustus 2026
Presiden RI, Prabowo Subianto, menargetkan 2.500 SPPG di Papua bisa beroperasi penuh pada 17 Agustus 2026.
Soffi Amira - Selasa, 16 Desember 2025
Prabowo Targetkan 2.500 SPPG di Papua Beroperasi Penuh pada 17 Agustus 2026
Indonesia
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Apabila ditemukan indikasi pelanggaran, akan dikenakan sanksi tegas bagi rumah sakit yang diduga menolak pasien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Indonesia
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Banyak mahasiswa asal Papua yang belajar di luar negeri belum menerima beasiswa dari pemerintah daerah. Pemerintah pusat akan mengambil alih pembiayaan melalui LPDP.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Indonesia
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Dugi Telenggen alias Dugwi Kogoya, anggota KKB pelaku penembakan Brigadir Joan H. Sibarani dan warga sipil di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, akhirnya berhasil diringkus.
Wisnu Cipto - Selasa, 28 Oktober 2025
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Indonesia
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli telah mengutus eselon satunya turun langsung ke tanah Papua untuk berdialog dengan Majelis Rakyat Papua (MRP) dan mahasiswa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Indonesia
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
“Atas nama Kementerian Kehutanan, saya mohon maaf agar apa yang terjadi ini menjadi catatan,” kata Raja Juli.
Wisnu Cipto - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kogoya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama agar ke depan proses serupa dilakukan secara lebih bermartabat dalam menghormati budaya masyarakat Papua.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Bagikan