India Minta Facebook dan Twitter Hapus Unggahan Kritik COVID-19

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 28 April 2021
India Minta Facebook dan Twitter Hapus Unggahan Kritik COVID-19

India Minta Facebook dan Twitter Hapus Unggahan Kritik COVID-19 (Foto: pixabay/shivamjoker)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

BELUM lama ini Twitter dan Facebook sudah menghapus sekitar 100 postingan di India. Di antara 100 postingan tersebut, merupakan postingan pengguna yang mengkritik pemerintahan, terkait penanganan virus COVID-19 di New Delhi.

Adapun langkah tersebut dilakukan untuk mematuhi perintah darurat dari pemerintah India, yang kini tengah berjuang dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19 yang sangat tinggi.

Baca Juga:

Akibat Tertular COVID-19 dari Pemiliknya, Seekor Kucing Dikabarkan Mati

India membuat perintah darurat pada media sosial Twitter dan Facebook, untuk menyensor lebih dari 100 postingan di negara itu.

Melonjaknya kasus COVID-19 di India, membuat pemerintah mengimbau twitter dan facebook untuk menghapus unggahan yang mengkritik pemerintah soal penanganan COVID-19 (Foto: pixabay/freakwave)

Seperti yang dilansir dari laman TechCrunch, pemerintah India mengonfirmasi bahwa mereka memerintahkan Facebook, Instagram serta Twitter, untuk menghapus unggahan yang berpotensi memicu kepanikan di masyarakat. Khususnya, berita yang menyesatkan dan menghalami upaya untuk penanggulangan pandemi COVID-19.

Sebelumnya India sudah memerintahkan Twitter untuk memblokir beberapa cuitan. Selain itu, akun yang mengkritik kebijakan pemerintah pun diblok, dan pemerintah India mengancam hukuman penjara bagi para PNS yang tak patuh dengan aturan.

Kasus COVID-19 di India saat ini dilaporkan sudah mencapai rekor dengan lebih dari 330 ribu kasus COVID-19 baru per-harinya. Angka tersebut merupakan yang terburuk dibanding negara lainnya.

Twitter akan menghapus konten yang dianggap melanggar peraturan (Foto: pixabay/aliurean)

Baca Juga:

Prediksi Kondisi Pandemi COVID-19 di Indonesia Menurut Pakar Feng Shui

Sejumlah laporan berita, dokter hingga akademisi mengatakan, bahwa angka kematian akibat COVID-19 sangat mengkhawatirkan.

"Ketika kami menerima permintaan hukum yang valid, kami akan meninjaunya berdasarkan peraturan twitter serta hukum setempat," ujar Juru Bicara Twitter.

Selain itu, pihak Twitter pun menjelaskan, jika konten yang melanggar peraturan Twitter akan dihapus.

"Pada semua kasus, kami memberi tahu pemegang akun secara langsung, sehingga mereka tahu bahwa kami sudah menerima perintah hukum yang berkaitan dengan akun tersebut," tambah pihak Twitter.

Sedikit informasi, India sudah menjadi salah satu pasar utama bagi sejumlah raksasa teknologi global. Para raksasa teknologi ingin mempercepat pertumbuhan basis pengguna, serta melakukan invetasi dalam jangka panjang. (Ryn)

Baca Juga:

Ponsel Pintar Masa Depan akan Dilengkapi Pendeteksi COVID-19

#COVID-19 #Satgas COVID-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan