Akibat Tertular COVID-19 dari Pemiliknya, Seekor Kucing Dikabarkan Mati
Kucing bisa mati akibat tertular COVID-19 dari pemiliknya (Foto: Pixabay/super-mapio)
SEEKOR anak kucing di Inggris dikabarkan mati karena tertular virus COVID-19 dari pemiliknya. Fakta tersebut, kian menguatkan larangan para ahli, agar para penyintas COVID-19 tak hanya tidak melakukan kontak fisik pada manusia, tetapi juga pada hewan.
Seperti yang dilansir dari laman Forbes, Sejumlah peneliti dari Veterinary Records menemukan ada dua ekor kucing terinfeksi virus COVID-19 dari pemiliknya.
Baca Juga:
Prediksi Kondisi Pandemi COVID-19 di Indonesia Menurut Pakar Feng Shui
Dua kucing tersebut berasal dari ras berbeda, dan dari rumah tangga berbeda. Kedua kucing tersebut ditemukan ketika skrining Virus COVID-19 di Inggris.
Kucing yang masih berusia 4 bulan, dikabarkan mengalami pneumonia yang membuatnya sulit bernapas. Peneliti mengatakan, ditemukan Virus COVID-19 pada paru-parunya. Peneliti percaya, hal tersebut yang memicu pneumonia hingga membuat kucing tersebut mati.
sementara daei kota yang berbeda. Pemilik kucing dinyatakan positif COVID-19. Kemudian, kucing itu dibawa ke dokter hewan dengan kondisi konjungtivitis dan hidung meler. Beruntung kucing tersebut bisa sembuh total.
Adapun riset yang dipublikasikan oleh Veterinary Record, mengatakan bahwa saat ini tidak ada bukti penularan dari kucing ke manusia. Tapi, hewan dapat menjadi pembawa penyakit yang memungkinan penularan terus menerus.
Dalam studinya, Profesor Margert Hosie mengatakan, bahwa hal itu menggarisbawahi perlunya untuk melakukan lebih banyak penelitian tentang berbagai jenis penularan Virus COVID-19.
Kejadian tersebut bukan pertama kalinya, karena sebelumnya Amerika Serikat juga mencatat kasus ditemukan hewan peliharaan mati terinfeksi COVID-19.
Baca Juga:
Ponsel Pintar Masa Depan akan Dilengkapi Pendeteksi COVID-19
Untuk mencegah penularan COVID-19 di masa depan. Afa beberapa langkah yang dilakukan oleh para ahli. Seperti membuat teknologi untuk mendeteksi COVID-19 hanya dari ponsel pintar.
Dilansir dari laman Ubergizmo, para peneliti di General Electric baru saja menemukan hibah dari National Institute of Health. General Electric akan mengembangkan teknologi sensor yang disematkan pada ponsel pintar, yang dapat digunakan untuk mendeteksi COVID-19.
Tim peneliti menyebutkan, bahwa mereka mengklaim sensor yang mereka miliki, memiliki kemampuan mendeteksi seperti instrumen analitik yang lebih besar, yang ada di laboratorium.
Selain itu, peneliti juga mengklaim, bahwa sensor buatan mereka cukup sensitif. Kabarnya mampu mengisolasi partikel virus, tanpa gangguan dari elemen lainnya. (Ryn)
Baca Juga:
Perusahaan ini Akan Luncurkan Alat Tes Swab Antigen Lewat Ponsel Pintar
Bagikan
Berita Terkait
Ajak Warga Lapor Resto-Pasar Jual Daging Anjing, Pemprov Jakarta Jamin Identitas Cepu Aman
Anjing dan Kucing 'Haram' Dijual untuk Santapan, Pramono Perintahkan Satpol PP Turun Tangan
Pramono Resmi Berlakukan Pergub Perdagangan Daging Anjing dan Kucing di Jakarta
Sah! Pergub Larangan Perdagangan Daging Anjing dan Kucing Berlaku 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan