Sains

'Ikan Kiamat' Muncul di Pantai California, Ketiga Kali di Tahun Ini

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 20 November 2024
 'Ikan Kiamat' Muncul di Pantai California, Ketiga Kali di Tahun Ini

Para ilmuwan masih mempelajari oarfish.(foto: dok UC San Diego)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - IKAN sepanjang 2,7 meter itu tergeletak di perairan Encinitas, California, Amerika Serikat. Bentuknya aneh. Tubuhnya panjang, keperakan seperti pita. Siripnya kemerahan, kontras dengan warna tubuhnya. Keanehan ikan ini makin membuat terheran dengan julukan yang disematkan, ‘ikan kiamat’.

Oarfish, diberi julukan ‘ikan kiamat’ karena dipercaya sebagai pertanda kabar buruk, ditemukan Alison Laferriere dari Scripps Institution of Oceanography di University of California di San Diego di Pantai Encinitas, California. ’Ikan kiamat’ itu ditemukan terdampar mati di pantai Grandview Beach pada 6 November. Demikian disebut dalam unggahan Facebook dari Scripps.

Spesimen yang sudah mati itu diambil Dinas Perikanan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional dan diangkut ke Pusat Sains Perikanan Barat Daya. "Kami mengambil sampel dan membekukan spesimen menunggu studi lebih lanjut dan pengawetan akhir di Koleksi Vertebrata Laut," kata manajer Koleksi Vertebrata Laut Oseanografi Scripps Ben Frable dalam unggahan tersebut, dikutip CNN.

Seperti disebut Atlas Obscura, dalam mitologi Jepang, kemunculan oarfish laut dalam di perairan dangkal dikaitkan dengan pertanda gempa bumi dan tsunami. Pada 2010, setidaknya selusin oarfish dilaporkan muncul di garis pantai Jepang, tepat sebelum gempa bumi terbesar yang pernah mengguncang Jepang pada Maret 2011.

Baca juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Penemuan Ikan Oarfish Pertanda Bencana



Oarfish sering digambarkan sebagai ‘ular laut’ dan dapat tumbuh hingga 30 kaki. Ikan ini jarang terlihat hidup karena mereka cenderung hanya meninggalkan habitat alami mereka ketika dalam bahaya.

Natural World Facts menyebut ada beberapa teori yang menyatakan pergerakan tektonik sebelum gempa bumi membunuh spesies ini, menyebabkan mereka terdampar di pantai sebelum gempa bumi terjadi. Namun, sebuah penelitian pada 2019, dilansir GeoScience, tidak menemukan korelasi antara penampakan oarfish dan terjadinya gempa bumi di Jepang.

Faktanya, spesies yang disebut sebagai ‘ikan kiamat’ ini jarang terlihat oleh manusia dan belum sepenuhnya dipahami para ilmuwan. Ikan ini tumbuh subur di ekosistem laut yang paling jarang dieksplorasi, yaitu zona mesopelagis, yang ditemukan sedalam 3.000 kaki di bawah permukaan laut. "Seperti oarfish sebelumnya, spesimen ini dan sampel yang diambil darinya akan dapat memberi tahu kita banyak hal tentang biologi, anatomi, genomik, dan sejarah kehidupan oarfish," kata Frable dalam unggahannya.

Oarfish pertama terdampar di La Jolla Cove pada Agustus. Spesimen sepanjang 3,6 meter ditemukan para pemain kayak dan perenang snorkel di dekat pantai San Diego, yang terletak di dekat dua ngarai bawah laut yang menyalurkan air ke pantai.
Ikan tersebut ditemukan dalam kondisi baik dan dibawa untuk diperiksa dan diawetkan untuk menjadi bagian dari Koleksi Vertebrata Laut organisasi tersebut. Koleksi itu merupakan salah satu koleksi ikan laut dalam terbesar di dunia.

View this post on Instagram

A post shared by JagadTani (@jagadtani)



Ikan oarfish lainnya ditemukan di Pantai Huntington pada bulan September, tetapi ‘cukup rusak’. Alasan oarfish ini muncul dan mati masih belum diketahui dan bisa jadi karena banyak variabel. "Ini mungkin ada hubungannya dengan perubahan kondisi laut dan peningkatan jumlah oarfish di lepas pantai kita," kata Frable.

Ia menambahkan bahwa kemunculan oarfish itu bertepatan dengan terjadinya gelombang pasang merah dan angin Santa Ana minggu lalu. “Namun, banyak variabel yang dapat menyebabkan terdamparnya oarfish ini,” imbuhnya.

Penampakan spesies ini di pantai selama bertahun-tahun telah memberikan kesempatan bagi para ilmuwan untuk mempelajari lebih lanjut tentang makhluk misterius ini dan taktik bertahan hidupnya.

"Oarfish ini memberikan kesempatan langka untuk mendapatkan sampel segar untuk analisis genom, yang memungkinkan kami mempelajari adaptasi evolusioner yang memungkinkan spesies ini berkembang di lingkungan laut dalam," kata ahli biologi kelautan dan kurator Koleksi Vertebrata Laut di Scripps Dahiana Arcila.(dwi)

Baca juga:

Mengenal Oarfish, Jenis Ikan yang Paling Ditakuti di Jepang

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan