Helm Perang Simbol Kesalnya Dubes Ukraina ke Israel

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Selasa, 08 Maret 2022
Helm Perang Simbol Kesalnya Dubes Ukraina ke Israel

Duta Besar Ukraina untuk Israel Yevgen Korniychuk mengenakan helm pelindug saat konferensi pers di Kedubes Ukraina di Tel Aviv, Israel, 7 Maret 2022. (ANTARA/Reuters/Rami Amichay/as)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Israel telah menolak untuk memberikan bantuan defensif kepada Ukraina yang sedang berperang melawan invasi Rusia. Penolakan ini memicu reaksi kesal dari Duta Besar Ukraina untuk Israel Yevgen Korniychuk.

Sang Dubes Ukraina menunjukkan emosinya dalam jumpa pers dengan memakai helm sebagai simbol kekesalannya. Dalam acara yang berlangsung Senin (7/3) malam itu, Korniychuk menyatakan aksinya memakai helm perang secara retorik mempertanyakan alasan Israel yang menolak memberik bantuan dengan dalih perlengkapan seperti itu dianggap mematikan.

Baca Juga:

Rusia Mangkir Sidang Perdana Mahkamah Internasional Tuduhan Genosida di Ukraina

"Tolong katakan pada saya, bagaimana Anda bisa membunuh dengan (helm) ini? Tidak mungkin. Jadi saya tidak tahu apa yang ditakutkan orang-orang ini. Memberi (alat) keselamatan personal bagi penduduk Ukraina… itulah hal yang paling sederhana yang bisa mereka lakukan," kata Korniychuk, dilansir Reuters, Selasa (8/3).

Meski kesal terhadap Israel, Korniychuk masih menyampaikan rasa terima kasihnya ke negara tempatnya berdinas itu. Dia memuji upaya Israel memediasi Rusia dan Ukraina. Menurut dia, upaya mediasi itu melebihi bantuan militer apa pun yang diberikan Israel.

Puing-puing berserakan di sekitar lubang di sebuah jalan, tempat beberapa rumah rusak akibat ledakan serangan udara di Bila Tserkva, Kyiv Oblast, Ukraina, Sabtu (5/3). ANTARA FOTO/Kyiv Oblast Police/H

"Ini jauh lebih penting ketimbang, misalnya, penjualan senjata atau amunisi, dan sebagainya, bahwa kami masih berjuang bersama Israel adalah isu sampingan, tapi karena keterbatasan (Israel) kami memakluminya," ungkap dia, dikutip Antara.

Namun, Korniychuk lagi-lagi dalam kesempatan itu mengungkit aksinya memakai helm saat jumpa pers. Dubes Ukraina itu kembali meminta agar Israel memberikan bantuan rompi dan helm pelindung, yang salah satunya dia pakai saat berbicara.

Untuk diketahui, Israel memang menjadi salah satu negara yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. Namun, Israel telah membatasi diri untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan terus membuka diri pada Moskow. Bahkan, Perdana Menteri Naftali Bennett telah berbicara dengan Presiden Rusia di Moskow pada Sabtu (5/3) pekan lalu. (*)

Baca Juga

AS dan Eropa Bahas Pelarangan Impor Minyak Rusia

#Konflik Ukraina
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
5 Dampak Mengerikan Jika Terjadi Perang Dunia III, Trauma Psikologis hingga Meningkatnya Kemiskinan
Ketegangan geopolitik yang makin intens saat ini disebut dapat memicu Perang Dunia III.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 23 Juni 2025
5 Dampak Mengerikan Jika Terjadi Perang Dunia III, Trauma Psikologis hingga Meningkatnya Kemiskinan
Dunia
Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan
Korut telah mengirim 3.000 personel militer tambahan ke wilayah Kursk tahun ini setelah tahun lalu mengirim 11.000 tentara mereka ke Rusia
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan
Indonesia
Eks Marinir TNI AL Gabung Rusia Perang di Ukraina, Satria Bisa Dihukum Kalau Masih WNI
Seorang WNI tidak diperbolehkan menjadi prajurit atau tentara negara lain sekalipun berstatus negara sahabat Indonesia.
Wisnu Cipto - Selasa, 13 Mei 2025
 Eks Marinir TNI AL Gabung Rusia Perang di Ukraina, Satria Bisa Dihukum Kalau Masih WNI
Dunia
Zelenskyy Telepon Trump 1 Jam, Langsung Setuju Hentikan Serangan ke Infrastruktur Energi Rusia
Zelenskyy sepakat untuk menghentikan salah satu serangan Ukraina ke Rusia.
Ikhsan Aryo Digdo - Kamis, 20 Maret 2025
Zelenskyy Telepon Trump 1 Jam, Langsung Setuju Hentikan Serangan ke Infrastruktur Energi Rusia
Dunia
Rusia Rebut Kursk, Ukraina Terdesak setelah AS Putus Bantuan Intelijen
Ukraina tidak bisa mengimbangi perlawanan Rusia di Kursk.
Ikhsan Aryo Digdo - Kamis, 13 Maret 2025
Rusia Rebut Kursk, Ukraina Terdesak setelah AS Putus Bantuan Intelijen
Dunia
Pakai Pendekatan Wortel dan Tongkat, Trump Hentikan Semua Bantuan Militer AS ke Ukraina
Putusan pemberhentian bantuan militer ke Ukraina itu atas perintah langsung dari Presiden Donald Trump.
Wisnu Cipto - Kamis, 06 Maret 2025
Pakai Pendekatan Wortel dan Tongkat, Trump Hentikan Semua Bantuan Militer AS ke Ukraina
Dunia
Ditelepon Trump, Presiden Rusia Putin Sepakat Hentikan Perang di Ukraina
Trump mengaku telah menunjuk Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio, Direktur CIA John Ratcliffe, Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz dan utusan khususnya Steve Witkoff untuk memimpin negosiasi dengan Rusia dan Ukraina.
Wisnu Cipto - Kamis, 13 Februari 2025
Ditelepon Trump, Presiden Rusia Putin Sepakat Hentikan Perang di Ukraina
Dunia
Pentagon Deteksi 10.000 Tentara Korut Sudah Berada di Perbatasan Ukraina
Pentagon Deteksi 10.000 Tentara Korut Sudah Berada di Perbatasan Ukraina
Wisnu Cipto - Rabu, 30 Oktober 2024
Pentagon Deteksi 10.000 Tentara Korut Sudah Berada di Perbatasan Ukraina
Dunia
Rusia Klaim Rebut Kota Kecil di Ukraina Timur
Militer Rusia mengatakan telah merebut kota kecil di Ukraina timur bernama Niu-York.
Ikhsan Aryo Digdo - Rabu, 21 Agustus 2024
Rusia Klaim Rebut Kota Kecil di Ukraina Timur
Dunia
Zelensky Klaim Ukraina Makin Kuat di Kursk, Kuras Sumber Daya Rusia
Tentara Ukraina terus melakukan serangan ke wilayah Rusia.
Ikhsan Aryo Digdo - Senin, 19 Agustus 2024
Zelensky Klaim Ukraina Makin Kuat di Kursk, Kuras Sumber Daya Rusia
Bagikan