Pakai Pendekatan Wortel dan Tongkat, Trump Hentikan Semua Bantuan Militer AS ke Ukraina


Presiden AS, Donald Trump. (Foto: Partai Republik AS)
MerahPutih.com - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Mike Waltz membenarkan negaranya telah memberhentikan semua bantuan militer ke Ukraina.
Negeri Paman Sam itu resmi memberlakukan pemberhentian bantuan militer itu per Selasa (4/3) waktu setempat. Putusan pemberhentian bantuan militer itu atas perintah langsung dari Presiden Donald Trump.
"Perintah untuk menghentikan semua bantuan ke Ukraina diberikan kepada DOD (Departemen Pertahanan), termasuk bantuan yang sedang dalam perjalanan," kata Juru Bicara Departemen Pertahanan (Jubir Dephan) AS kepada RIA Novosti, Kamis (6/3).
Baca juga:
Namun, Jubir Dephan itu menolak mengomentari laporan pemerintah AS juga telah berhenti memberikan informasi intelijen kepada Ukraina. Penangguhan seluruh bantuan militer ke Ukraina itu berlaku sampai pemerintah negara itu menunjukkan komitmen mereka pada perundingan damai.
Sementara itu, Penasihat senior Gedung Putih Jason Miller mengatakan kebijakan itu adalah bagian dari pendekatan "wortel dan tongkat" atau 'hadiah dan hukuman' yang diambil Presiden Trump untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina yang telah berlangsung tiga tahun. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian

Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon

Bikin Kontroversi Lagi, Donald Trump Ancam Pindahkan Laga Piala Dunia 2026 dari Boston

Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih

Mikrofon Bocor, Obrolan Empat Mata Presiden Prabowo dan Presiden AS Donald Trump Terungkap

Pose Jempol Prabowo Warnai Sesi Foto Pemimpin Dunia di KTT Perdamaian Gaza

Puji Presiden Prabowo di KTT Mesir, Donald Trump: Sosok Luar Biasa dalam Diplomasi Perdamaian Global

Trump Puji Presiden Prabowo di KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheik Mesir Sebut Sosok Luar Biasa

Donald Trump Gagal Raih Hadiah Nobel Perdamaian, Gedung Putih Kecam Komite Nobel Mendahulukan Politik di Atas Perdamaian

Guru Besar UI Dukung Perjanjian Hamas–Israel, Usul RI Kirim Pasukan ke Gaza
