Hasil Penelitian Virus Corona Dijadikan Target Para Hacker


Sejumlah hacker mengincar hasil penelitian virus corona (Foto: pixabay/B_A)
PARA peretas berulah di tengah Pandemi Corona. Menurut pejabat keamanan siber dari FBI, para peretas membobol perusahaan yang melakukan penelitian perawatan untuk Virus Corona.
Deputi Asisten Direktur FBI Tonya Ugoretz mengatakan baru-baru ini melihat peretas yang dibekingi sebuah negara mencari serangkaian lembaga kesehatan serta lembaga penelitian.
Baca Juga:
Akibat Pandemi COVID-19, Facebook Batalkan Seluruh Event Hingga Juni 2021
"Kami tentu saja melihat kegiatan pengintaian, dan beberapa intrusi ke dalam beberapa lembaga, terutama yang secara publik mengindentifikasi diri mereka sebagai yang bekerja pada penelitian terkait COVID," ujar Ugoretz, seperti yang dilansir dari laman Reuters.

Ugoretz menambahkan, sangat masuk akal bagi lembaga perawatan yang menjanjikan atau vaksin potensial menggembar-gemborkan pekerjaan mereka di depan umum. Namun, Ugoretz menekankan di hal tersebut bisa juga berbahaya.
Dalam hal ini, sisi buruknya adalah hal tersebut membuat mereka menjadi ditandai oleh negara-negara lain yang tertarik mengumpulkan detail, tentang apa sebenarnya yang mereka lakukan, bahkan mungkin mencuri informasi penting yang dimiliki lembaga-lembaga tersebut.
Baca Juga:
Perusahaan Ini Siapkan Solusi Liburan di Pantai saat Pandemi COVID-19

Selain itu Ugoretz juga mengungkapkan kejadian peretas yang dibekingi pemerintahan sebuah negara bukanlah hal baru. Aksi peretasan tersebut memang meningkat selama pandemi. Ugoretz menolak menyebutkan nama negara tertentu atau mengidentifikasi organisasi yang ditargetkan.
"Organisasi penelitian medis dan mereka yang bekerja harus waspada terhadap pelaku ancaman yang berusaha mencuri kekayaan intelektual atau data sensitif yang terkait dengan respons Amerika terhadap pandemi COVID. Sekarang waktunya untuk melindungi penelitian kritis yang tengah dilakukan," tambah Bill Evanina, Director of the National Counterintelligence and Security Center. (ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Belajar dari Pengalaman, Pengamat Ingatkan Payment ID Rentan Dibobol Hacker

Akun X @H4ckmanac Klaim Bobol 700.000 Data Penerimaan CPNS, Begini Penjelasan Kemenhan

16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password

Terungkap! Kebocoran Data Login Terbesar dalam Sejarah: 16 Miliar Kredensial Bobol Akibat Malware Infostealer

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
