Generasi Muda Mainkan Peran Penting Jaga Lingkungan


Generrasi muda menjadi agen penjaga lingkungan hidup. (Foto: Unsplash/Hani Fildzah)
GENERASI muda memiliki peran krusial dalam membentuk kebiasaan baru dan memberi dampak bagi keberlangsungan lingkungan di masa depan. Banyak langkah sederhana yang bisa dipilih untuk menjaga lingkungan.
Dosen Teknik Lingkungan Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Yonik Meilawati Yustiani, mengatakan langkah sederhana menjaga lingkungan yang bisa dilakukan anak muda misalnya dengan gemar menggunakan transportasi umum atau bersepeda.
Baca Juga:
Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Yuk Terapkan 3 Gaya Hidup Ini

Dengan beralih moda transportasi, ia mengatakan bahwa lingkungan akan terjaga dari emisi pencemaran udara. Selain itu, anak muda juga perlu menjaga lingkungan air dan tanah.
Yonik Meilawati menyatakan, peran anak muda diingatkan momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati tiap 5 Juni. Peringatan ini jadi momen penting untuk membangun kembali kepedulian terhadap lingkungan.
Tahun ini, menurutnya, Hari Lingkungan Hidup Sedunia mengusung tema Ecosystem Restoration atau Restorasi Ekosistem. Kata Yonik, tema tersebut menarik, terlebih jika generasi muda yang menjadi pelopor gerakan restorasi ekosistem.
Misalnya dalam menjaga air, sebelum membuang limbah cair, baik dari rumah tangga, kantor, maupun industri, mesti diolah terlebih dulu agar tidak mencemari sungai. Minimal, skala rumah tangga sudah memiliki septic tank agar tidak mengganggu kebersihan air tanah.
Baca Juga:

“Tanah juga sama, upaya reduce, reuse, recycle (3R) harus terus dikuatkan, jangan sampai menyampah. Kalau menggunakan sesuatu, usahakan bisa habis, sehingga tidak mencemari lingkungan dan menjadi sampah. Apabila tidak bisa mereduksi, setidaknya daur ulang menjadi barang baru,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan yang kini serba daring juga berperan menurunkan emisi, terutama akibat pergerakan. Walaupun penggunaan kertas makin berkurang, tetapi tetap perlu memperhatikan energi listrik.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi generasi muda yang saat ini sudah mulai menggunakan solar panel untuk menggantikan energi listrik. Meski cukup mahal, namun jika bertujuan untuk menekan dampak lingkungan, tentu merupakan langkah yang baik.
Baca Juga:

“Saya lihat banyak milenial yang bisnisnya sudah bergerak ke arah ramah lingkungan. Pola pikir seperti itu sangat bagus untuk jangka panjang, jadi tidak hanya bergantung pada energi fosil yang sekarang masih banyak, tapi memikirkan dampaknya untuk lingkungan,” imbuhnya.
Ia berpesan, Hari Lingkungan Hiudp Sedunia seharusnya jangan hanya dijadikan seremonial, melainkan pengingat untuk melakukan aksi nyata. Mesti ada generasi yang mau berkorban demi keberlanjutan lingkungan.
“Kalau kita hanya berpikir dan terus menunda, siapa yang mau memulai? Jadi, sekarang saatnya mempraktikkan. Kepada generasi muda, jadilah pelopor restorasi ekosistem, terus berjuang untuk mewujudkan kondisi yang lebih baik dan berkelanjutan.” (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Tangani Pencemaran Minyak MT Arman 114 dan Perdagangan Cula Badak Jawa, Indonesia Raih Penghargaan PBB

2 Pemuda Lumajang Berhasil Olah Limbah MBG Jadi Produk Ramah Lingkungan, Buka Lapangan Kerja Baru

Dinas LH DKI Ingatkan Pelaku Usaha Wajib Kantongi Persetujuan Lingkungan

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau

Khatib Salat Jumat Hari ini Diminta Sampaikan Pesan Pelestarian Lingkungan, Jemaah juga Ikut Tanam Pohon

Belajar dari Kearifan Lokal, Merawat Bumi Lewat Cara yang Sudah Lama Kita Punya

Jerry Hermawan Lo Kunjungi Pembangkit Listrik Energi Hijau Pertama di Karimun

Benoa Bali Kantongi Predikat Pelabuhan Hijau

Tim D'BASE dari BINUS ASO Siap Bertanding di Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2025

10,3 Juta Penumpang Manfaatkan Face Recognition, KAI Kurangi Limbah Kertas
