Gelang Harapan Lindungi Hutan Indonesia

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 15 Desember 2022
Gelang Harapan Lindungi Hutan Indonesia

Foto Peluncuran Hope For Forest Gelang Harapan dan Hutan Itu Indonesia. (Foto: Tangkapan Layar)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

WULAN Guritno, Amanda Soekasah, dan Janna Soekasah Joesoef tiga orang sahabat. Mereka punya kesamaan: semangat membantu bersama. Visi yang sama tersebut akhirnya mereka tuangkan dalam sebuah produk bernama Gelang Harapan. Tujuannya membangkitkan aksi solidaritas untuk hal-hal baik.

Kali ini Gelang Harapan berkolaborasi bersama Gerakan Hutan Itu Indonesia berupaya mendukung pelestarian hutan Indonesia melalui program kampanye Hope For Forests. Wulan Guritno, salah satu pendiri Gelang Harapan, mengatakan bahwa Bracelet of Hope adalah untuk kehidupan.

"Kata-kata 'hidup' itu seringkali diasumsikan hanya untuk manusia, sedangkan banyak sekali yang hidup di muka bumi ini yakni hewan dan tumbuhan, Bracelet of Hope ini bergerak untuk semua kehidupan yang ada di muka bumi ini," kata Wulan

Kesadaran pelestarian hutan Wulan dan temannya tumbuh dari perjalanan mereka ke hutan Tesso Nilo di Riau tahun 2018. "Kami jadikan pembelajaran berharga dalam mencapai visi dan misi untuk kelestarian alam," terang Janna Soekasah Joesoef.

Baca juga:

Peringatan Hari Hutan Indonesia 2022 Usung Tema 'Hutan Kita Sultan'

View this post on Instagram

A post shared by #IAmHOPE (@gelangharapan)

Melalui kampanye Hope For Forests ini mereka juga ingin membantu menyebarkan harapan kelestarian dan keberlangsungan hutan Indonesia. Sesuai dengan misi Gelang Harapan itu sendiri yang menginginkan bahwa hutan bisa terus dinikmati oleh generasi selanjutnya.

Misi itu pun menyerupai bentuk gelang itu sendiri yang melingkar dan endless. Artinya perjuangan tanpa henti. Kampanye Hope For Forests ini diharapkan menjadi pengingat dan sekaligus media edukasi tentang hutan bagi semua orang.

“Yang membedakan dari produk sebelumnya dari Gelang Harapan adalah charm pohon pada gelang, serta pembelian dari setiap gelang ini nantinya akan didonasikan pada program adopsi pohon di hutan, hal itu untuk bersama-sama membangkitkan kesadaran serta kita bisa menjadi bagian dari hutan itu sendiri. Tanpa hutan kita tidak bisa hidup, yang sejatinya kita semua ini saling terkoneksi satu sama lain,” tutur Amanda Soekasa.

Baca juga:

4 Langkah Kecil Ini Bisa Bantu Lestarikan Hutan

View this post on Instagram

A post shared by #IAmHOPE (@gelangharapan)

Gelang Hope For Forest ini dibuat dari bahan sisa kain produksi fesyen Ghea Resort untuk mendukung visi misi kelestarian hutan. Bahan sisa daur ulang itu menggunakan pewarna alami yang sesuai dengan prinsip keberlanjutan. Keunikan lainnya, tidak satu pun gelang memiliki desain yang sama persis.

Menurut Christian Natalie, Manajer Program dari Gerakan Hutan Itu Indonesia, kampanye #Hope4Forests bersama Gelang Harapan ini dapat lebih mengajak orang muda, khususnya yang di kota untuk ikut ambil bagian melakukan aksi nyata menjaga dan melestarikan hutan. Meski orang muda kota tinggal jauh dari hutan.

Gelang Harapan Hope for Forests ini dibanderol seharga Rp 275.000 untuk paket gelang dan adopsi hutan. Sedangkan untuk paket gelang dan boneka SiHon, harganya Rp225.000.

Kamu dapat membelinya melalui lokapasar (marketplace). Seluruh hasil penjualan gelang didedikasikan untuk kegiatan aksi pelestarian hutan minimal satu tahun di kawasan hutan Sumatra, Kalimantan, Jambi, Bengkulu, dan Jawa Barat bersama Gerakan Hutan Itu Indonesia (HII).

50 persen dari keuntungan nantinya digunakan untuk pembiayaan patroli hutan bersama masyarakat sekitar hutan. Penyalurannya juga tertuju pada program berkelanjutan seperti mendukung usaha ekonomi hasil hutan bukan kayu (HHBK), mendukung kegiatan sosial-kemasyarakatan, publikasi, dan promosi. Termasuk penggunaan teknologi tepat guna seperti geotag pada lokasi pohon yang diadopsi. (dgs)

Baca juga:

Tesla Tebang 70 Hektare Hutan Pinus untuk Ekspansi Pabrik

#Pelestarian Lingkungan #Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Sarinah Jakarta E-Prix Sukses Kelola 21,4 Ton Sampah, Diubah Jadi Bahan Baku Baru dan Kompos
Capaian ini sejalan dengan semangat penyelenggaraan event yang mengedepankan keberlanjutan, efisiensi energi, dan penggunaan kendaraan berbasis listrik.
Dwi Astarini - Rabu, 23 Juli 2025
Sarinah Jakarta E-Prix Sukses Kelola 21,4 Ton Sampah, Diubah Jadi Bahan Baku Baru dan Kompos
Indonesia
Khatib Salat Jumat Hari ini Diminta Sampaikan Pesan Pelestarian Lingkungan, Jemaah juga Ikut Tanam Pohon
Khatib salat Jumat hari ini diminta untuk menyampaikan pesan pelestarian lingkungan. Jemaah juga diminta untuk menanam pohon.
Soffi Amira - Jumat, 18 April 2025
Khatib Salat Jumat Hari ini Diminta Sampaikan Pesan Pelestarian Lingkungan, Jemaah juga Ikut Tanam Pohon
Fun
Belajar dari Kearifan Lokal, Merawat Bumi Lewat Cara yang Sudah Lama Kita Punya
Kearifan lokal berdampak pada pelestarian lingkungan.
Ikhsan Aryo Digdo - Senin, 24 Maret 2025
Belajar dari Kearifan Lokal, Merawat Bumi Lewat Cara yang Sudah Lama Kita Punya
Indonesia
Laut Penuh Sampah, Produksi Oksigen Berkurang
Suplai oksigen ke manusia akan berkurang.
Dwi Astarini - Rabu, 20 November 2024
Laut Penuh Sampah, Produksi Oksigen Berkurang
Indonesia
Tampil Perdana Sebagai Utusan Sekjen PBB, Retno: Kolaborasi Adalah Kunci
Pemangku kepentingan tingkat global penting bekerja semakin keras menangani permasalahan air.
Wisnu Cipto - Kamis, 07 November 2024
Tampil Perdana Sebagai Utusan Sekjen PBB, Retno: Kolaborasi Adalah Kunci
Fun
Pentingnya Reboisasi untuk Dampak Kehidupan Manusia
Memulihkan ekosistem hutan yang hilang jadi tujuan utama reboisasi.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 19 Oktober 2024
Pentingnya Reboisasi untuk Dampak Kehidupan Manusia
Lifestyle
WWF Laporkan Penurunan Drastis Populasi Satwa Liar Dunia
Dwi Astarini - Jumat, 11 Oktober 2024
WWF Laporkan Penurunan Drastis Populasi Satwa Liar Dunia
Dunia
Tingkatkan Aksi Pengurangan Polusi Plastik, Korsel, China, dan Jepang Duduk Bersama
Pertemuan itu akan membahsa instrumen pengaturan polusi plastik yang mengikat secara internasional.
Dwi Astarini - Senin, 30 September 2024
Tingkatkan Aksi Pengurangan Polusi Plastik, Korsel, China, dan Jepang Duduk Bersama
Lifestyle
Perubahan Iklim makin Nyata, Gen Z dan Alpha Paling Terdampak
WMO menyebut bahwa pada 2050, dalam skenario terburuk, negara-negara di dunia akan menghadapi tidak hanya bencana hidrometeorologi.
Dwi Astarini - Jumat, 23 Agustus 2024
Perubahan Iklim makin Nyata, Gen Z dan Alpha Paling Terdampak
Indonesia
Festival LIKE 2 Beri Edukasi Tentang Pentingnya Kelestarian Lingkungan
LIKE 2 resmi digelar hingga 11 Agustus 2024.
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 09 Agustus 2024
Festival LIKE 2 Beri Edukasi Tentang Pentingnya Kelestarian Lingkungan
Bagikan