Kesehatan

Hanna Kirana Baru 18 Tahun Berpulang, Kenali Ancaman Gagal Jantung bagi Anak dan Balita

annehsannehs - Kamis, 04 November 2021
Hanna Kirana Baru 18 Tahun Berpulang, Kenali Ancaman Gagal Jantung bagi Anak dan Balita

Gagal jantung juga bisa dialami oleh bayi dan anak-anak. (Foto pixabay/AWFotografie)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JAGAT hiburan Tanah Air dikejutkan dengan kabar meninggalnya artis muda Hanna Kirana. Model dan pemain film yang baru berusia 18 tahun itu meninggal dunia akibat gagal jantung, Rabu (3/11) pagi lalu.

Publik memang masih beranggapan penyakit jantung sering dikaitkan sebagai masalah yang dialami oleh orang yang sudah tua. Padahal, gangguan dari salah satu organ tubuh yang paling penting ini bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal waktu dan usia.

Gagal jantung atau yang disebut juga sebagai gagal jantung kongestif juga mengancam bayi, anak-anak, dan remaja. Dikutip dari Children's Hospital, gagal jantung adalah ketika jantung tidak bisa bekerja dengan baik untuk memompa darah sebagaimana mestinya, sehingga terjadi penumpukan (kongesti) di dalam pembuluh darah.

Baca juga:

Pengobatan Autoimun Vitiligo yang Aman untuk Anak-Anak

Segera cek ke dokter jika ada gejala-gejala yang disebutkan. (foto pixabay/cherylholt)
Segera cek ke dokter jika ada gejala-gejala yang disebutkan. (Foto: Pixabay/cherylholt)

Gagal jantung pada bayi, anak-anak, dan remaja seringkali disebabkan oleh kelainan jantung bawaan sejak lahir.

Namun dalam beberapa kasus, gagal jantung pada usia dini juga bisa disebabkan karena cardiac arrhythmia atau aritmia jantung yakni ketika detak jantung tidak teratur, hipertensi atau tekanan darah tinggi, serta infeksi katup jantung termasuk demam rematik dan endokarditis bakterial.

Baca juga:

Bunda, Ini Cara Bantu Anak Hadapi Rasa Tidak Percaya Diri

Ketika anak-anak mengalami gagal jantung, situasi tersebut juga bisa mempengaruhi kedua sisi jantung. Ketika gagal jantung mempengaruhi jantung sisi kiri, maka jantung mengalami kesulitan memompa darah keluar ke seluruh tubuh sehingga darah akhirnya kembali ke pembuluh di paru-paru dan paru-paru menjadi sesak.

Gagal jantung bisa disebabkan karena kelainan sejak lahir. (Foto pixabay/Free-photos)
Gagal jantung bisa disebabkan karena kelainan sejak lahir. (Foto pixabay/Free-photos)

Sebaliknya, ketika gagal jantung mempengaruhi jantung sisi kanan, jantung mengalami kesulitan memompa darah ke paru-paru. Ini menyebabkan darah akan kembali ke hati dan vena sehingga bisa menyebabkan retensi cairan di dalam tubuh.

Gagal jantung memiliki beberapa gejala, termasuk sesak nafas, cepat lelah, nafas pendek dan berat, dan tidak nafsu makan. Anak-anak yang menderita gagal jantung juga cenderung lebih cepat letih ketika bermain dengan teman-teman, terlihat pucat, batuk-batuk, dan suka berkeringat.

Dikutip dari Alo Dokter, pengobatan gagal jantung dilakukan untuk meredakan gejala dan meningkatkan kekuatan jantung yakni dengan cara membatasi aktivitas dan menjalankan pola hidup sehat. Terpenting, rutin konsultasi ke dokter dan minum obat-obatan resep dokter yang diberikan sesuai dengan kondisi yang diderita atau penyebab gagal jantung yang dialami. (SHN)

Baca juga:

Ini Manfaat Selai Kacang Bagi Kesehatan Menurut Studi Baru

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan