Fahri Hamzah: Penunjukan Staf Khusus Milenial Mundurkan Sektor Riil


Presiden Jokowi perkenalkan 7 orang staf khusus berusia muda dan berasal dari kalangan milenial di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11). (Desca Lidya Natalia)
MerahPutih.com - Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meragukan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat sejumlah anak muda menjadi staf khusus (stafsus) dari kalangan milenial.
Fahri menduga, Presiden Jokowi sebenarnya hanya ingin mengajak anak-anak muda itu sebagai etalase.
Baca Juga:
Staf Khusus Didominasi Kaum Milenial, Presiden Jokowi Ingin Pertajam Inovasi
"Sayangnya, semua (stafsus) ini adalah wajah digital, sementara digital itu menurut saya bukanlah persoalan dasar bangsa Indonesia. Persoalan dasar bangsa Indonesia adalah sektor riil," kata Fahri kepada wartawan yang dikutip, Jumat (22/11).

Fahri mengatakan, seharusnya stafsus yang diangkat adalah mereka yang mampu memproduksi secara riil apa yang rakyat makan, yang rakyat pakai, dan sebagainya. Baginya, ekonomi digital tak menjamin surplus sektor produksi.
"Ini akan mematikan semangat kita jadi produsen di negara kita sendiri. Sehingga pertanian kita mundur, peternakan mundur, kelautan, perkebunan, manufaktur, semuanya mundur," ujarnya.
Artinya, lanjut dia, seharusnya Presiden Jokowi tak sekadar memikirkan anak muda didorong masuk industri digital. Namun juga masuk ke sektor produksi riil di pertanian, manufaktur, dan lain-lain.
"Jadi kalaupun anak-anak muda ini jadi etalase, harus yang lengkap, tidak sepihak, tidak pincang, tidak maya," kata Fahri.
"Sebenarnya anak-anak muda ini yang dipilih bukanlah anak yang bisa ditiru oleh seluruh masyarakat Indonesia yang mayoritas masih hidup di pedesaan dan daerah. Sementara anak-anak muda ini (yang diangkat menjadi stafsus) kebanyakan anak perkotaan yang tumbuh dengan teknologi dan pengetahuan yang lebih dari yang lainnya," beber Fahri.
Baca Juga:
PKS: Tujuh Stafsus Milenial Presiden Jangan Cuma Jadi Aksesoris
Menurut Fahri, pertumbuhan ekonomi digital justru bisa membuat masyarakat Indonesia hanya menjadi konsumen produk asing.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi pada Kamis (21/11) sore resmi mengenalkan tujuh staf khusus dari kalangan milenial. Para stafsus itu berusia di bawah 40 tahun. Mereka di antaranya Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara (29), CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung (23), CEO Amarta Andi Taufan Garuda Putra (32).
Kemudian Perumus Pergerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi (36), Pemuda asal Papua Gracia Billy Mambrasar (31), Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia (32), dan mantan Ketua Umum PMII Aminuddin Ma'rufruf (33). (Knu)
Baca Juga:
PPP Nilai Jokowi Nekat Angkat 7 Stafsus dari Kalangan Milenial
Bagikan
Berita Terkait
Amnesti Hasto dan Tom Lembong, Fahri Hamzah: Prabowo Bagus Redam Perpecahan Jelang Kemerdekaan

Fahri Hamzah Usul Pajak Rumah Tapak Tinggi, DPR Pertanyakan Kesiapan Masyarakat Beralih ke Hunian Vertikal

DPR Ingatkan Kajian Mendalam Sebelum Kebijakan Pajak Rumah Tapak untuk Hunian Vertikal

Wamen Fahri Ingin Tanah Negara di Kota Jadi Rumah Untuk Warga, Jadi Elemen Subsidi

Bank DKI Lakukan Pemeliharaan Sistem Demi Keamanan Nasabah, Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta

Dedy Corbuzier Belum Lapor LHKPN ke KPK

Pramono-Rano Angkat 15 Orang Sebagai Stafsus, Pakar Bioteknologi Lingkungan ITB Firdaus Ali Jadi Koordinator

Yovie Widianto Dorong Sinergi Lembaga untuk Perlindungan Pejuang Kreatif
Fahri Hamzah Usulkan Pembentukan Bank Tanah di Kementerian PKP, Apa Tugasnya?

Istana Sebut Gaji Stafsus Menteri Kecil, Tak Ganggu Pemangkasan Anggaran
