Dipanggil DPRD, Begini Penjelasan Arsitek Pemenang Desain Revitalisasi Monas


Deddy Wahjudi arsitek yang merancang desain revitalisasi Monas (MP/Asropih)
MerahPutih.Com - Komisi D DPRD DKI Jakarta memanggil Arsitek pemenang desain revitalisasi kawadan Monumen Nasional (Monas), Deddy Wahjudi. Pemanggilan itu untuk menggali konsep desain Monas yang dibuatnya.
Deddy mengatakan, hasil renovasi nanti dapat membuat warga lebih nyaman dan bisa lebih mendekatkan dengan monumen Tugu Monas dengan para pengunjung.
Baca Juga:
PSI Minta Inspektorat DKI Audit Penebangan Pohon Saat Revitalisasi Monas
"Orang mengira Monas di dalam pagar, jadi orang terbatas untuk bisa masuk ke area Monas, kami usulkan karena melalui sebuah riset yang kami bimbing di ITB, menyebutkan monumentalitas itu sekarang adalah orang diajak lebih dekat kepada monumen (Tugu Monas)," ujar Deddy di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (12/2).

Menurut Deddy, desain itu tak akan mengubah nilai sejarah pada kawasan cagar budaya tersebut. Salah satunya ialah mempertahankan area tengah atau Ruang Agung.
"Kami usulkan untuk bisa sehari-sehari lebih masuk ke ring dalam, dan area semiprivate itu ada di dalam ini yang kita sebut Ruang Agung saat ini," paparnya.
Deddy menuturkan, ada beberapa lokasi yang mengalami perubahan yakni Lenggang Jakarta yang kini berada di sisi selatan dekat pintu IRTI akan dipindah ke sisi timur atau di dekat Stasiun Gambir.
Kemudian, lanjut dia, kawasan Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI) akan dihijaukan untuk menambah ruang terbuka hijau (RTH) di sana.
"Kita usul Pemprov DKI bisa kolaborasi dengan KAI gimana Stasiun Gambir jadi bagian Plaza Timur. Di kanan kita tempatkan Lenggang Jakarta yang dipindah dari selatan," jelasnya.
Baca Juga:
Kontraktor Proyek Revitalisasi Monas Bantah Tudingan PSI Soal Perusahaan Bodong
Untuk di sisi selatan, kata dia, nanti akan dibangun pelataran upacara. Selanjutnya, sisi barat akan dibangun stasiun MRT. Sementara, di sisi utara yang berada di seberang Istana Kepresidenan akan menjadi lokasi penampungan rusa yang tadinya di sisi Selatan.
"(Penampungan) rusa yang ada di selatan kita usul pindah ke utara sehingga aktivitas publik lebih direduksi di sini dan jadi kepada kegiatan yang lebih private ke Istana," pungkas Deddy.(Asp)
Baca Juga:
Temukan Sejumlah Kejanggalan DPRD Minta Pemprov DKI Hentikan Revitalisasi Monas
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pemprov DKI Pastikan Nelayan Terdampak Pembangunan Pagar Beton Cilincing Terdata dan Mendapatkan Kompensasi Tepat Sasaran

IPO Bikin PAM Jaya Transparan, Akuntabel, dan Efisien, DPRD DKI Diminta Jangan Ragu Beri Persetujuan

'Pelican Crossing' Mulai Diuji Coba dengan Pengawasan Dishub-Satpol PP, Anak Buah Pramono Beri Himbauan Begini

DPRD DKI Ingatkan Pembangunan Hunian Vertikal Harus Ramah Disabilitas

Pramono Tegaskan Lokasi Baru Pedagang Pasar Burung Barito Tempat Berhenti Banyak Orang

Tak Hanya DKI Jakarta, DPRD Se-Indonesia Bakal Audiensi ke Mendagri soal Tunjangan Perumahan

Heboh Tanggul Beton Laut di Cilincing, Pramono Segera Panggil PT KCN

DPRD DKI Libatkan 15 Perguruan Tinggi Bahas Perda Kekhususan Jakarta

DPRD DKI Jakarta Ambil Langkah Cepat, Libatkan 15 Perguruan Tinggi dalam Pembahasan Maraton 15 Perda Kekhususan

Pembahasan APBD 2026 DKI Jakarta Ditunda, Menunggu Kepastian Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat
