Di Indonesia, 404 Terpidana Mati Menunggu Eksekusi


Lapas. (Foto: DirjenPAS)
MerahPutih.com - Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) melaporkan per November 2021 jumlah terpidana mati yang menunggu dieksekusi naik di 2021. Bahkan, diantara mereka sudah ada yang menunggu eksekusi sampai lebih 10 tahun.
Data dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Permasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM menunjukkan pada tahun 2020 ada 355 terpidana mati yang masuk dalam deret tunggu untuk dieksekusi, sedangkan per November 2021 jumlah itu bertambah 49 orang jadi totalnya 404 terpidana.
Baca Juga:
Terdakwa Korupsi Asabri Lolos dari Hukuman Mati, Kejagung Lakukan Perlawanan
ICJR dalam laporannya memaparkan, dari 404 terpidana yang masuk deret tunggu itu, 79 di antaranya telah menunggu di lembaga permasyarakatan (lapas) selama lebih dari 10 tahun. Para terpidana mati, tidak memiliki tempat menunggu khusus sehingga mereka ditempatkan di lapas.
"Para terpidana mati yang menunggu eksekusi itu juga mengikuti berbagai kegiatan di lapas, termasuk di antaranya program-program pembinaan," Tulis laporan ICJR yang disusun oleh Adhigama Andre, Budiman Iftitahsari, dan Maidina Rahmawati.
Hasil analisis ICJR, menunjukkan mayoritas mereka yang menunggu eksekusi adalah terpidana narkotika sebanyak 260 orang, diikuti oleh terpidana pembunuhan 118 orang, perampokan sembilan orang, penyalahgunaan zat psikotropika delapan orang, teroris lima orang, kasus pencurian dan perlindungan anak masing-masing dua orang.
ICJR mencatat dari 404 terpidana mati yang menunggu eksekusi, sebanyak 315 di antaranya merupakan warga negara Indonesia. Sisanya merupakan warga negara asing dari sejumlah wilayah, yaitu Malaysia (23 orang), Taiwan (22), China (17), Hong Kong (7), Filipina (1), India (1), Iran (2), Pakistan (1), Singapura (1), Zimbabwe (1), Nigeria (10), dan tiga lainnya berasal dari Belanda, Prancis, dan Inggris.
Dilihat dari tempat mereka menunggu eksekusi, Lapas Kelas II A Besi Nusakambangan jadi lembaga permasyarakatan yang paling banyak menampung terpidana mati sebanyak 49 orang. Lapas lainnya yang jadi tempat tunggu para terpidana mati, antara lain Lapas Kelas I Medan (46 orang), Lapas Kelas II A Narkotika Nusakambangan (42 orang), Lapas Kelas II Permisan Nusakambangan (37 orang).
Baca Juga:
Kontras Tolak Tuntutan Hukuman Mati Heru Hidayat
Lalu, Lapas Kelas I Cipinang (25 orang), Lapas Kelas II A Batam (23 orang), Lapas Kelas II A Kembang Kuning (18 orang), Lapas Kelas II A Karanganyar (16 orang), Lapas Kelas I Surabaya (15 orang), dan Lapas Kelas I Tangerang (14 orang).
Sementara itu, jika diamati dari wilayahnya, Jawa Tengah jadi provinsi yang menampung paling banyak terpidana mati per 2021 yaitu sebanyak 180 orang, diikuti oleh Sumatera Utara 52 orang, DKI Jakarta 29 orang, Kepulauan Riau 27 orang, Jawa Timur 23 orang, Jawa Barat 21 orang, Banten 16 orang, Sumatera Selatan 10 orang, dan Sulawesi Selatan delapan orang.
Berikutnya, Kalimantan Selatan lima orang, Nusa Tenggara Barat lima orang, Kalimantan Barat lima orang, Riau empat orang, Lampung empat orang, Yogyakarta tiga orang, Bali tiga orang, Bengkulu dua orang, Kalimantan Timur dua orang, Aceh dua orang, kemudian Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Jambi masing-masing satu orang. (Knu)
Baca Juga:
Divonis Nihil di Kasus Asabri, Heru Hidayat Lolos dari Hukuman Mati
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pemilik Pabrik Obat PCC Serang Divonis Mati, Terpidana Mengaku Cuma Orang Suruhan

Tak Terima Divonis Hukuman Mati, Kopda Bazarsah Bakal Ajukan Banding

30 Bandar Narkoba Jakarta Dituntut Vonis Hukuman Mati di Tingkat Banding

[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Sahkan Aturan Hukuman Mati bagi Kepala Daerah yang Tersangkut Korupsi
![[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Sahkan Aturan Hukuman Mati bagi Kepala Daerah yang Tersangkut Korupsi](https://img.merahputih.com/media/9b/d7/66/9bd7666f2409c693bd6001cc999386a7_182x135.jpeg)
Terjadi Pas Pandemi COVID-19, Jaksa Agung Buka Opsi Jerat Tersangka Korupsi BBM Pertamina Hukuman Mati

Alasan 300 WNA Dihukum Mati Belum Dieksekusi Kejaksaan Agung

Kondisi Kesehatan Memburuk, Pemindahan Terpidana Mati Serge Atlaoui Diminta Dipercepat

Setelah Tinggalkan Bandara Soetta, Mary Jane Dilarang ke Indonesia Selamanya

Terpidana Mati Mary Jane Diterbangkan ke Filipina 18 Desember Dini Hari

Target Pemulangan Mary Jane Tanggal 20-an, Jadi Kado Natal untuk Rakyat Filipina
