Kesehatan

Cegah Stunting Bayi Dimulai dari Masa Kehamilan

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Kamis, 27 Januari 2022
Cegah Stunting Bayi Dimulai dari Masa Kehamilan

Pentingnya nutrisi sejak dalam kandungan (Foto: Pexels/garon piceli)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KETIKA hamil perempuan mengalami banyak perubahan pada fisik dan emosionalnya dengan adanya perubahan hormon dan perkembangan janin di dalam rahim.

Perubahannya tidak hanya sampai di situ. Perempuan memiliki dorongan besar untuk mengubah gaya hidupnya ketika memasuki masa kehamilan karena mempertimbangkan kondisi bayi yang sedang dikandungnya.

Apalagi semakin banyak ibu yang peduli pada nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan yang ditentukan sejak anak dalam kandung.

Baca Juga:

Jangan Menunda Vaksin COVID-19 Bagi Anak

Bayi dalam kandungan
Nutrisi penting bayi harus diperhatikan sejak dalam kandungan (Foto: Pexels/Kristina Paukshtite)

Namun ternyata, kebiasaan ibu yang baru mulai menjaga kesehatannya dengan makan makanan bernutrisi setelah dia tahu dirinya hamil inilah yang kurang tepat.

Menurut dr. Dhika Prabu Armadhanu, SpOG (K)., M.Kes, dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari RSU Kabupaten Tangerang, agar tidak ada gangguan selama kehamilan, calon ibu harusnya sudah memastikan asupan nutrisinya tercukupi sejak sebelum hamil.

Sayangnya, masih banyak ibu yang tidak menyadari dirinya sedang kekurangan nutrisi penting yang sebenarnya dibutuhkan untuk perkembangan bayi di dalam kandungan.

“Kehamilan bagus itu juga tergantung terhadap plasentanya. Kalau plasenta ibu hamil bagus, pastinya kehamilan pun bagus. Supaya plasenta dalam kondisi baik ketika kehamilan, perlu perencanaan kehamilan sebelum pernikahan. Paling tidak tiga bulan sebelum pernikahan, pasangan harus mulai merencanakannya. Calon ibu harus mendapatkan cukup nutrisi agar siap menghadapi kehamilan,” papar dr. Prabu.

Salah satu cara mengenali ibu hamil mengalami defisiensi nutrisi adalah ketika berat badannya tidak bertambah, bahkan mengalami penurunan, sementara janin bertambah berat.

Ibu hamil yang mengalami kurang gizi tidak hanya berisiko mengalami anemia atau preklamsia, tetapi defisiensi nutrisi juga memengaruhi pertumbuhan bayi. Ibu berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, melahirkan bayi prematur, dan juga menimbulkan risiko anak mengalami stunting.

Menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia 2021, stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Meskipun angka stunting di Indonesia mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir, jumlahnya masih berada di atas negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Sementara menurut WHO, sekitar 20 persen stunting sudah terjadi sejak bayi masih berada di dalam kandungan.

Baca Juga:

Si Kecil Tertunda untuk Bicara? Atasi dengan Cara Ini

gizi
Stunting terjadi sejak bayi dalam kandungan (Foto: Pexels/Mart Production)

Lalu, apa yang bisa dilakukan ibu hamil untuk mencegah defisiensi gizi sehingga calon bayi bisa tumbuh secara optimal?

Pelajari dan cek selalu kurva ibu hamil. Pastikan berat badanmu cukup. Ibu hamil tidak akan bisa memberikan nutrisi esensial bagi janinnya jika dirinya sendiri mengalami defisiensi nutrisi. Selain itu, konsumsi gizi harus seimbang, selalu cek jumlah karbohidrat, protein, vitamin, kalsium, dan kebutuhan nutrisi lainnya selama masa kehamilan.

Agar tidak mengalami kurang gizi, ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu makronutrien dan mikronutrien dalam konsumsi hariannya.

Makronutrien atau nutrisi makro adalah zat gizi yang diperlukan dalam jumlah besar seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Sementara mikronutrien adalah zat gizi yang diperlukan dalam jumlah kecil tapi perannya vital untuk membentuk sel dan organ janin, serta mendukung metabolisme tubuh. Contoh, nutrisi mikro adalah zat besi, asam folat, dan kalsium.

Menurut dr. Manggala Pasca Wardhana, SpOG (K)-FKM, Staf Medik Divisi Kedokteran Fetomaternal, KSM Obstetri Ginekologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan dosen pengajar Departemen Obstetri Ginekologi FK Universitas Airlangga, tingkat kebutuhan nutrisi ibu hamil berbeda.

Misalnya, ada ibu yang hanya kekurangan kalsium dan zat besi atau nutrisi lainnya, berarti kebutuhan itulah yang harus dicapai. Untuk itu, sebaiknya ibu hamil rutin berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mengetahui konsumsi yang baik agar nutrisi terpenuhi. Terkadang juga tenaga medis memberikan vitamin atau suplemen tambahan.

"Terkadang, ibu hamil sering melupakan nutrisi mikronutrien. Jadi beberapa orang bisa mengalami kekurangan asam folat, zat besi, ataupun kalsium. Padahal, kalsium itu bakal paling boros diserap oleh tubuh dan janin selama masa kehamilan. Asam folat juga dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dan perkembangan sel-sel organ tubuh bayi. Penting juga ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan zat besi. Ini karena sekarang kasusnya banyak ibu hamil dengan anemia, jelas dr Manggala.

Selain itu, dr. Manggala menambahkan, zat besi berfungsi untuk pembentukan sel darah merah. Sel ini fungsinya membawa oksigen ke seluruh tubuh. Bagi ibu hamil, sel darah merah membawa makanan dan oksigen untuk janin melalui plasenta Mengingat pentingnya makronutrien dan mikronutrien, ibu hamil perlu mengonsumsi makanan lengkap gizi tersebut. (avia)

Baca Juga:

Hemoglobin dapat Ditingkatkan secara Alami

#Kesehatan #Parenting #Bayi #Merawat Bayi #Mengasuh Bayi #Nutrisi Bayi #Kandungan Nutrisi
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan