Siaga Corona

Cegah Kepanikan, Pemerintah Tak Akan Buka Proses Tracing Penderita Corona

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 10 Maret 2020
 Cegah Kepanikan, Pemerintah Tak Akan Buka Proses Tracing Penderita Corona

Juru bicara pemerintah penanganan Covid-19 Achmad Yurianto (Foto: antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Juru bicara pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menegaskan pihaknya tidak akan membuka hasil penelusuran (tracing) kontak pasien corona kepada publik.

Pasalnya, menurut dia kalau hasil penelusuran kontak dibuka ke publik maka orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan penderita corona akan kabur.

Baca Juga:

Akibat Virus Corona, Harga Rempah-Rempah di Pasar Senen Naik

“Mohon maaf kami belum bisa membuka seperti negara Singapura. Karena contact tracing kita ternyata tidak berputar pada wilayah yang kecil atau tracing yang kita kejar ternyata sudah berada di luar Pulau Jawa. Mobilitasnya sangat tinggi,” ujar Yurianto kepada wartawan di Jakarta, Selasa (10/3).

Jubir pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto tegaskan pihaknya tidak akan buka tracing ke publik
Ditjen P2P Kemenkes yang juga Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. (ANT/Indra Arief/aa.

Hal itu terbukti, ketika pemerintah menetapkan Natuna sebagai lokasi observasi 238 WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan beberapa waktu lalu. Kehadiran mereka mendapatkan penolakan keras dari warga sekitar.

“Kita tahu pengalaman kemarin, ketika ditolak mentah-mentah pada saat memutuskan Natuna di awal saja sebagai tempat pemantauan,” jelas Achmad Yurianto.

Ia menambahkan, belum ada pemahaman yang sama terhadap contact tracing tersebut. Karena tidak ada pemahamannya yang sama, akhirnya menimbulkan respon beragam.

“Mohon maaf, kami tidak bisa buka lebar begitu, karena responnya macam-macam, sangat beragam dari belumnya memiliki pemahaman yang sama di antara kita,” terang Yurianto.

Belajar dari penempatan WNI asal Wuhan di Natuna, ujar Yurianto, pemerintah tidak ingin mengambil risiko ada masyarakat yang ditolak di daerah setempat jika data itu dibuka.

"Kami tahu pengalaman ditolak mentah-mentah saat memutuskan Natuna sebagai tempat pemantauan. Jadi, kami hati-hati," terangnya.

Kendati demikian, Yurianto memastikan pemerintah akan semakin ketat dan gencar melakukan penelusuran kontak terhadap orang-orang yang diduga pernah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.

Baca Juga:

Ngabalin: Informasi Virus Corona dari Medsos Bisa Bawa Malapetaka

Bagaimanapun, kata dia, cara menghentikan penyebaran virus Corona adalah menemukan kasus positif sebagai sumber dan harus diisolasi.

“Kalau enggak, dia jadi pusat sebaran. Penelusuran dilakukan secara tidak terbuka, karena kalau terbuka dia bisa saja kabur, pindah keluar kota," pungkas Yurianto.(Knu)

Baca Juga:

Respons Pemerintah Sikapi Seorang WNI Positif Corona di Singapura

#Virus Corona #Pasien Corona #Penyakit Corona #Kementerian Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Kemenkes Respons Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta: Waspadai, Bukan Ditakuti
Kemenkes menanggapi kabar adanya mikroplastik di air hujan Jakarta. Meski perlu diwaspadai, mikroplastik belum terbukti berbahaya langsung bagi kesehatan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
Kemenkes Respons Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta: Waspadai, Bukan Ditakuti
Indonesia
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Benjamin mengaku baru menerima panggilan untuk pelantikan dari Sekretaris Kabinet sekitar setengah jam sebelum acara dimulai.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Indonesia
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Pelantikan Benjamin Paulus Octavianus dilaksanakan serentak dengan pengangkatan Akhmad Wiyagus sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Indonesia
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Kasus ini harus menjadi peringatan keras bagi seluruh manajemen rumah sakit dan puskesmas di Indonesia agar lebih disiplin menjaga standar kebersihan.
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Indonesia
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Hari Bidan Nasional 2025 jadi momen refleksi perjuangan bidan Indonesia. Kurikulum baru diluncurkan untuk memperkuat peran mereka dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Indonesia
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari tahun ke tahun menunjukkan usia anak yang merokok mengalami percepatan usia.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 14 Juni 2025
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Indonesia
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
Fase pemulangan haji Indonesia sudah dimulai. DPR pun meminta Kemenkes untuk mengawasi kesehatan jemaah.
Soffi Amira - Kamis, 12 Juni 2025
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Lifestyle
Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia baru-baru ini mengeluarkan Surat Edaran (SE) sebagai langkah antisipasi terhadap peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi di beberapa negara Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.
ImanK - Sabtu, 31 Mei 2025
Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya
Bagikan