Cegah Bahaya Limbah Produk Kosmetik Sejak Dini


Waspadai bahaya limbah produk kosmetik bagi bumi (Foto: Pexels/Emma Bauso)
UMUMNYA, produk kosmetik dipakai sebagai riasan wajah sehingga meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Namun, di balik itu produk kecantikan menjadi salah satu penyebab mengapa Bumi yang kita tinggali semakin rusak.
Masih banyak konsumen yang membeli produk kosmetik sekali pakai dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kebanyakan limbah produk kecantikan berasal dari penggunaan harian seperti campuran butiran halus, cotton bud, tisu basah, butiran glitter dan botol plastik kosmetik.
Oleh karena itu, diperlukan kesadaran diri agar lebih peduli terhadap lingkungan. Berikut ini merahputih membagikan langkah tepat dalam mencegah penumpukkan limbah produk kosmetik sejak dini.
1. Beli produk ramah lingkungan

Membeli produk kecantikan ramah lingkungan mampu mengurangi permasalahan pencemaran sampah di Indonesia. Biasanya, produk kecantikan dikemas dengan kertas yang lebih ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. Tak hanya itu, biasanya produk ramah lingkungan lebih aman bagi kesehatan kulit.
2. Hindari produk butiran halus

Banyak produk kecantikan yang memanfaatkan mikroplastik atau butiran halus untuk membuang radikal bebas. Biasanya, penambahan bahan mikroplastik terdapat dalam produk pembersih wajah dan pasta gigi. Ukurannya berkisaran 5 mm, tak terlalu besar. Meski demikian penggunaan yang begitu banyak akan menjadi masalah.
Berdasarkan sebuah data the Guardian, sebanyak 86 ton limbah mikroplastik meracuni perairan Eropa setiap tahunnya. Dampaknya akan berpengaruh pada kerusakan ekosistem binatang di laut dan membahayakan kesehatan nelayan yang memancing di sekitar perairan mikroplastik.
3. Hemat pemakaian

Pemakaian produk kosmetik yang berlebihan bisa memengaruhi masalah pengolahan sampah. Semakin cepat menghabiskan produk kosmetik, semakin bertambah penumpukkan sampahnya. Oleh karena itu, aturlah pemakaian produk kosmetik sesuai dengan kebutuhanmu.
Hindari membuang-buang produk kosmetik yang berdampak buruk bagi Bumi. Menghemat pemakaian produk kosmetik bisa membantu redakan permasalahan penumpukkan limbah. Lagipula pemakaian produk kosmetik berlebihan juga berdampak buruk untuk kesehatan kulit.
4. Jauhi produk berbahan kimia yang membahayakan

Produk kosmetik yang ramah lingkungan mengandung bahan alami sehingga tidak membahayakan. Sementara produk berbahan kimia berbahaya bisa menimbulkan iritasi, gangguan sistem reproduksi, kanker hingga diabetes. Laman alodokter memaparkan bahan kimia berbahaya seperti merkuri, formalin, phthalates dan logam beracun dalam produk kosmetik perlu diwaspadai.
Guna memastikan kandungan bahan dalam produk kosmetik, bisa kamu periksa melalui rincian komposisinya. Produk kosmetik yang mengandung kimia berbahaya rentan meninggalkan dampak buruk bagi lingkungan. Salah satunya, dibutuhkan proses penguraian dalam jangka waktu lama sehingga menyebabkan penumpukkan sampah. (dys)
Bagikan
Berita Terkait
4 Hotel di Puncak Cemari Ciliwung Disegel, 18 Lainnya Masih Diperiksa KLH

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Komisi IV DPR Desak Investigasi Pemberi Izin Tambang Nikel di Raja Ampat

Rekam Jejak PT ASP Pengelola Nikel Raja Ampat, Terafiliasi dengan Raksasa Tambang Asal China yang Punya Proyek Besar di Indonesia

Komisi XII DPR Singgung Pemulihan Kawasan setelah Izin 4 Perusahaan Tambang di Raja Ampat Dicabut

Langgar Aturan dan Merusak Alam, Prabowo Akhirnya Hentikan Langsung Izin Tambang Nikel di Raja Ampat

Kerusakan Alam Raja Ampat akibat Tambang Nikel: Merusak Sumber Pangan Biru Masyarakat Lokal

Cemari Raja Ampat, Bahlil Diminta Tindak Tegas Perusahaan Tambang Nikel

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau

55 Bisnis dalam Hutan Disegel, Termasuk di Batam dengan Kerugian Negara Rp 23 Miliar
