Buni Yani Ngaku Harumkan Nama Indonesia Lewat Penelitiannya


Buni Yani (kiri) di Gedung DPR, Jakarta. (MP/Angga Yudha Pratama)
MerahPutih.com - Terdakwa kasus pencemaran nama baik melalui media elektronik, Buni Yani, hari ini mendatangi gedung DPR/MPR untuk melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Buni Yani menilai, banyak permasalahan yang diterimanya pasca ditetapkan sebagai tersangka dan menjalani proses pengadilan. Salah satunya adalah proses akademis yang terhambat.
"Lebih dari satu tahun kasus saya bergulir. Kasus ini sangat membebani saya. Saya tidak bisa apa-apa, riset doktoral saya berhenti, karir saya habis," kata Buni Yani.
Permasalahan lainnya adalah terhambatnya karir dalam mencari penghasilan. Tur, menulis buku, dan jasa konsultan tidak bisa dikerjakan.
"Jadi terhenti semua. Selama hidup, saya curahkan hidup saya dengan pekerjaan akademik, harumkan nama bangsa," beber Buni.
Meski begitu, Buni yakin hakim akan memvonis tidak bersalah. Karena dia menganggap unsur pidana tidak terpenuhi dari perkara yang menyeretnya ke pengadilan tak terpenuhi.
"Kami lihat ini luar biasa tidak adilnya. Saya merasa dikriminalisasi, persoalan akademik yang bisa dipecahkan secara intelektual malah dibawa ke pidana,” kata Buni.
Di lokasi yang sama, Wakil Ketua DPR Fadli Zon yakin Buni Yani akan mendapat keadilan. Hakim yang menyidangkan juga harus melihat permasalahan ini dengan seadil-adilnya.
"Ini jadi satu ujian bagi sejarah penegakan hukum di Indonesia. Kalau tidak terdapat keadilan, bisa ada preseden buruk," tutur Fadli.
Meski begitu, Fadli menegaskan tak akan melakukan intervensi terhadap proses hukum yang saat ini menimpa Bini Yani.
"Kami berempati pada apa yang terjadi dengan fakta-fakta yang diketahui di ruang publik. Saya berempati pada Buni sebagai dosen peneliti," ucap Fadli. (Ayp)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Muannas: Seharusnya Buni Yani Dituntut 5 Tahun Penjara
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional

Indonesia Tetapkan Hari Komedi Nasional Dirayakan Tiap 27 September

Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Rayakan HUT Ke-80 RI, Kembud Cetak Prangko Edisi Pendiri Bangsa secara Terbatas

Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata

Fadli Zon Ingatkan Pentingnya Musyawarah dan Keseimbangan Menyikapi Fenomena Sound Horeg

Uji Publik Penulisan Buku Sejarah Dilakukan 20 Juli 2025, Bentuknya Diskusi dan Seminar

2 Legislator PDIP Menangis Dengar Penjelasan Fadli Zon tentang Korban Perkosaan 1998

Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto
