Bir Bantu Daur Ulang Limbah Logam Komponen Elektronik

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Senin, 18 Maret 2024
Bir Bantu Daur Ulang Limbah Logam Komponen Elektronik

Ragi bir dapat digunakan untuk menyaring logam dari limbah komponen elektronik. (Foto: Pexels/Francesco Oaggiaro)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Bir ternyata punya manfaat selain sebagai minuman. Para ilmuwan menggunakan sisa pembuatan bir untuk menghilangkan logam berat dari limbah daur ulang komponen elektronik.

Limbah logam yang berasal dari daur ulang produk-produk elektronik terkenal sulit diolah karena campuran logamnya rumit untuk dipisahkan.

“Sampah elektronik sulit didaur ulang karena sangat heterogen," kata Klemens Kremser, peneliti bioteknologi di Universitas Sumber Daya Alam dan Ilmu Hayati di Wina, dikutip dari newsweek.com (12/3).

Para peneliti menerbitkan kajiannya jurnal Frontiers in Bioengineering and Biotechnology. Mereka menjelaskan, ragi bir dapat digunakan untuk menyaring logam dari limbah komponen elektronik.

“Memasukkan logam ke larutan merupakan langkah pertama, tapi pemulihan logam secara selektif masih merupakan sebuah tantangan. Dibandingkan dengan proses seperti pengendapan kimia, biosorpsi menggunakan ragi bir bekas merupakan pendekatan yang murah dan ramah lingkungan,” sebut Klemens.

Metode lain untuk menyaring logam berat memiliki beberapa kelemahan, seperti menghasilkan produk sampingan yang sulit dihilangkan atau beracun.

Baca juga:

Peneliti Unpad Bikin Plastik Mudah Terurai dari Limbah Cangkang Udang

Sementara dengan ragi bir, hasilnya berbeda. Ragi bir adalah produk sampingan dari pembuatan bir d bahan yang sama yang digunakan untuk membuat Marmite. Ragi bir berharga murah, tersedia secara luas, dan bahkan dapat digunakan kembali.

Ia dapat menyaring logam berat menggunakan proses yang disebut adsorpsi, yang timbul karena interaksi elektrostatik antara permukaan ragi dan ion logam. Dengan mengubah pH larutan ragi dan logam, ragi dapat menyerap lebih banyak ion logam.

Para peneliti memisahkan biomassa dari 20 liter ragi bir bekas, yang mereka gunakan untuk menguji kemampuannya dalam memisahkan seng, aluminium, tembaga, dan nikel pada berbagai suhu dan pH.

“Penggunaan biomassa limbah untuk pemulihan logam bukanlah proses yang benar-benar baru, tapi pemilihan proses biosorpsi adalah faktor kunci untuk pemulihan logam yang efisien dari aliran limbah polimetalik,” ungkap Anna Sieber, peneliti di pusat penelitian metalurgi Austria K1-MET.

Selain itu, para peneliti menemukan bahwa perubahan pH hanya berdampak pada adsorpsi aluminium, sehingga efisiensi pemulihannya meningkat sebesar 16 persen. Perubahan suhu hanya berdampak pada pemulihan seng, sehingga meningkatkan tingkat pemulihan sebesar 7,6 persen.

Ragi itu sendiri dapat didaur ulang setiap kali digunakan, dan para ilmuwan menggunakannya hingga lima kali untuk memulihkan berbagai jenis logam.

Para peneliti berharap teknik ini dapat digunakan untuk mendapatkan kembali logam yang hilang dalam proses daur ulang listrik dan mencegah polusi logam berat. (dru)

Baca juga:

Blazer dari Limbah Industri Buah

#Sains #Limbah #Limbah Elektronik
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Indonesia
3 Truk Tinja Ketahuan Buang Limbah di Selokan Jaktim, Perusahaan Sudah 3 Kali Langgar Aturan
Tiga truk tinja ketahuan membuang limbah di selokan Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur. Salah satu truk merupakan milik perusahaan, yang sudah tiga kali melanggar aturan.
Soffi Amira - Senin, 11 Agustus 2025
3 Truk Tinja Ketahuan Buang Limbah di Selokan Jaktim, Perusahaan Sudah 3 Kali Langgar Aturan
Indonesia
Jaring Terapung Dipasang Buat Kurangi Limbah Busa, di Jakarta Kadar Pencemar Lampaui Baku Mutu
Limbah busa terbentuk akibat tingginya pencemaran organik yang ditunjukkan oleh nilai Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD).
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Agustus 2025
Jaring Terapung Dipasang Buat Kurangi Limbah Busa, di Jakarta Kadar Pencemar Lampaui Baku Mutu
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Bagikan