Bersepeda Sebabkan Impotensi, Benarkah?


Aktivitas bersepeda kerap dikaitkan dengan disfungsi ereksi atau impotensi. (freepik/freepik)
TREN naik sepeda tak ada surutnya. Apalagi bersepeda sudah menjadi salah satu olahraga favorit banyak kalangan.
Namun kini, ada anggapan bahwa bersepeda bisa menyebabkan impotensi. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para pria. Namun, benarkah?
Baca Juga:

Olahraga bersepeda kerap dikaitkan dengan disfungsi ereksi atau impotensi. Kondisi ini ditandai dengan Mr.P yang sulit mengeras dan sulit mempertahankan ereksi.
Dari sisi medis, mengutip dari laman Alodokter, hal ini benar adanya yaitu bersepeda dapat meningkatkan risiko terjadinya impotensi. Namun, kondisi ini tidaklah permanen.
Saat kamu duduk, berat badan akan bertumpu pada tulang duduk. Bagian tubuh ini dikelilingi oleh lemak dan otot serta tidak memiliki organ, saraf, atau arteri sehingga bisa membantu kamu duduk dengan nyaman selama berjam-jam.
Nah, pada sebagian besar pengendara sepeda, terjadilah beban berat tubuh di sadel sepeda yang tidak cukup lebar untuk menopang tulang duduk. Alhasil, perineum atau area antara anus dan kemaluan akan tertekan. Padahal, area tersebut mengandung arteri dan saraf yang menyuplai darah dan rangsangan Mr.P.
Dengan adanya tekanan tersebut, aliran pembuluh darah dan saraf di Mr.P pun menjadi terganggu sehingga menyebabkan impotensi. Gejala awal yang menjadi tanda impotensi adalah munculnya sensasi mati rasa atau kesemutan di area intim pria.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa risiko pria mengalami impotensi lebih tinggi ketika bersepeda dalam waktu lama, yaitu sekitar lebih dari tiga jam tiap minggunya.
Baca Juga:

Tips aman bersepeda
Jangan kuatir, untuk laki-laki yang memiliki hobi bersepeda tidak perlu cemas, sebab olahraga ini tetap bisa dilakukan tanpa harus mengorbankan kesehatan organ intim. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Kamu bisa mengganti sadel dengan dudukan sepeda jenis no-nose atau memilih dudukan yang lebih lebar. Dudukan jenis ini bisa menopang tubuh dengan baik. Ubah pula posisi sadel menjadi lebih ke depan untuk membantu mengurangi tekanan pada perineum.
- Rendahkan posisi stang agar tubuh bisa bersandar ke depan dan bagian bokong menjadi terangkat. Posisi ini bisa mengurangi tekanan pada perineum.
- Usahakan untuk tidak duduk dalam jangka waktu lama saat bersepeda, terutama saat menempuh jarak yang cukup jauh. Selingi dengan posisi mengangkat bokong atau bisa juga berjalan kaki sambil mendorong sepeda.
- Gunakan celana pendek yang dilengkapi dengan bantalan untuk mendapatkan lapisan perlindungan ekstra.
- Kurangi intensitas bersepeda hingga kurang dari 3 jam per minggu, bila perlu. Selain itu, jika area perineum sudah terasa sakit atau mati rasa, disarankan kamu berhenti bersepeda untuk sementara waktu.
Segera konsultasikan jika kamu merasa gejala impotensi yang berkepanjangan. Hentikan aktivitas bersepeda untuk beberapa waktu. Hubungi dokter terkait dan observasi penyakitmu, karena bisa saja kamu alami gangguan saraf atau yang lainnya. (dgs)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
